MELACAK AKAR SEJARAH FUNDAMENTALISME ISLAM

Authors

  • Abd. Sukkur Rahman

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih jauh pemikiran dan gerakan kelompok fundamentalis yang selalu berambisi untuk memberlakukan syariat Islam. Lebih ironis lagi, besarnya ambisi tersebut membuat mereka tidak hanya memusuhi orang-orang nonmuslim, melainkan juga orang muslim yang tidak sepaham dengan mereka, karena kebenaran seolah-olah hanya ada pada mereka. Dengan penafsiran yang cenderung literlek, bagi mereka pemberlakukan syariat islam bagaikan obat antibiotic yang dapat menyembuhkan semua penyakit di setiap tempat dan waktu. Mereka berpandangan bahwa syariat Islam itu sempurna karena mengatur seluruh aspek kehidupan masyarakat dari mulai ibadah, muâmalah sampai sistem pemerintahan. Klaim kesempurnaan syariat Islam ini selalu diulang dalam berbagai kesempatan. Implikasinya adalah syariat Islam seakan-akan tidak membutuhkan teori atau ilmu non-syariah. Semua problematika ekonomi, politik, sosial, budaya, dan hukum bisa dipecahkan oleh syariat Islam yang telah diturunkan Allah lima belas abad yang lampau. Untuk menguatkan pemahamannya, tidak jarang mereka juga menggunakan ayat-ayat al-Qur’an. Landasan berpikir ideologis yang berdasar ayat al-Qur’an yang ditafsirkan berimplikasi epistemologis pada penegasian semua yang bukan Allah dan bukan dari Allah, serta berimbas pada pemberian label musyrik, kafir, fasik dan zalim bagi siapa saja yang tak menegasi selain Allah dan syariat-Nya. Hal ini terbukti pada perkataan muslim fundamentalis bahwa; siapapun yang enggan menegasikan sistem selain Allah, atau menolak dan memusuhi kedaulatan dan sistem Allah (Hakimiyyat Allâh dan syariat Allah) adalah musyrik jahiliyyah, karena mereka telah mensekutukan Tuhan dengan mengakui otoritas selain-Nya dan menggunakan sistem selain sistem-Nya

Downloads

Published

2017-04-05

Issue

Section

Articles