SUFI MODERN DAN KONTEMPORER

SUFI MODERN DAN KONTEMPORER

Authors

  • Roziana Amalia

Abstract

Tasawuf dipandang sebagai “ancaman†bagi gaya hidup (life style) modern yang saat inidigandrungi mayoritas masyarakat. Tasawuf dikira sebagai suatu kehidupan yang tidak bolehmengikuti perkembangan zaman, miskin, terasing, dan beribadah tanpa henti (seperti Puasa,Shalat, Dzikir dan sebagainya dalam waktu dan porsi yang tidak terbatas). Sehubungandengan salah pemahaman seperti di atas, maka banyak orang awam yang anti terhadaptasawuf.Pemahaman tersebut tentu saja pemahaman yang keliru. Tasawuf memang tidak ada sejak awal Islam di masa Rasulullah SAW, masa Sahabat, masa tabi’inbhakan masa tabi’ut tabi’in.Istilah sufi dikenal luas setelah abad ke-3 Hijriyah. Istilah ini dikenal sejak Abu Hasyim alKufi al-Sufi (w. 250 H), dengan meletakkan nama ‘Al-Sufi’ di belakang namanya. Meskipun sudah banyak orang yang ahli di bidangnya, seperti pemikiran Zuhud, Khauf, Raja’, Mahabbah dan Wara’ dan Tawakkal, namun dialah yang digelari al-Sufi.Pada zaman Rasulullah SAW hidup, semua orang menjadi sufi, yaitu keluar dari budiperangai yang tercela dan masuk ke dalam budi perangai yang terpuji. Baik Nabi dansahabatnya yang berempat atau yang beribu-ribu itu semuanya berakhlak tinggi, berbudimulia, sanggup menderita lapar dan haus, dan jika mereka beroleh kekayaan, tidaklahkekayaan itu lekat ke dalam hatinya sehingga melukakan hati itu jika terpisah.

Published

2019-12-21

Issue

Section

Articles