REPOSISI ILMU DALAM ISLAM

Authors

  • ZAINOL HUDA STAI MIFTAHUL ULUM TARATE SUMENEP

Keywords:

SDM, Objek yang dibaca, Islam sebagai acuan.

Abstract

Semangat iqra’ sebagai wahyu pertama yang mengawali kelahiran Islam nampaknya belum mengakar dalam setiap pribadi muslim. Perintah membaca belum sepenuhnya dipahami dan dihayati. Kata membaca seharusnya mempunyai objek yang dibaca, namun wahyu pertama tersebut tidak menyertakan objek bacaan yang tertera secara jelas dalam kalimat berikutnya. Sepertinya Tuhan memang sengaja membuat objek itu begitu liar dan bebas, sehingga manusia bisa leluasa membaca apa saja yang mampu dibaca dengan rambu-rambu yang berujung pada satu muara, yakni dengan nama Tuhanmu. Penghayatan dan pemahaman yang dangkal ini menjadi penyebab lemahnya sumber daya manusia di kalangan umat Islam. Mereka lupa bahwa akar sebuah ilmu itu berawal dari membaca. Kondisi ini juga mengakibatkan pandangan yang keliru dalam memahami bidang disiplin ilmu. Dikotomi ilmu agama dan umum nampaknya berakar pada kesalahan cara pandang terhadap ilmu.  Artikel ini bermaksud memberikan perspektif yang berbeda dengan apa yang selama ini dipahami. Setidaknya menggugah kesadaran untuk memikirkan ulang soal dikotomi ilmu. Islam digunakan sebagai acuan dan barometer dalam memperbincangkan ilmu ke dalam wadah dan takaran yang proporsional. Islam diletakkan sebagai acuan bukan tidak beralasan. Alasan yang paling masuk akal dikarenakan pandangan yang kurang meneyluruh ini berasal dari umat Islam. Dengan demikian, akan terlihat dan mampu memberikan penilaian sendiri nantinya ketika memahami bagaimana pandangan Islam terhadap ilmu.

Published

2019-10-29

Issue

Section

Articles