Tradisi “Sapparan” Sebagai Bentuk Akulturasi Budaya Daerah dan Islam di Kabupaten Probolinggo

  • Herwati Universitas Islam Zainul Hasan Genggong Probolinggo
Keywords: Local Cultural Acculturation, Regional Culture and Religion, Sapparan Tradition

Abstract

Abstract: Criticism of modernists who think negatively of the Selametan tradition, it is necessary that positive spiritual values ​​be re-appeared in the Selametan series and tradition. The "Sapparan" tradition carried out by the majority of rural Muslim communities in Probolinggo district is a religious tradition that has been passed down from generation to generation as a form of cultural acculturation from the ancestors. The "Sapparan" tradition is expected to be a solution in creating a harmonious and peaceful Muslim community in Probolinggo Regency. The "Sapparan" tradition is also a means of maintaining and developing Islamic traditions that still exist today. The purpose of this research is to reveal; The first is the "Sapparan" tradition as a form of acculturation of culture and Islam. Second, the function of the "Sapparan" tradition in the life of the people of Probolinggo Regency. The research method used in this research is a qualitative research method through a phenomenological approach. The results (findings) of this study are first, the "Sapparan" tradition is a religious tradition for the Muslim community as a form of acculturation of culture and Islam. Second, as a means of friendship between villagers who teach togetherness and harmony and create peace. Third, as a community Islamic motivation, the implementation is only once a year, in which there are readings of istighosah, tahlil, sholawat julus, sholawat qiyam and prayer for the month of shofar with the aim of being given safety and launching fortune by Allah SWT.

Abstrak:Kritik terhadap kaum modernis yang beranggapan negatif terhadap tradisi Selametan, maka perlu kiranya nilai-nilai spirtual positif dimuculkan kembali dalam rangkaian dan tradisi Selametan. Tradisi “Sapparan†yang dilakukan oleh mayoritas masyarakat Muslim pedesaan kabupaten Probolinggo merupakan tradisi keagamaan yang diwariskan secara turun temurun sebagai bentuk akulturasi budaya dari nenek moyang. Tradisi “Sapparan†diharapkan menjadi solusi dalm menciptakan masyarakat Muslim di Kabupaten Probolinggo rukun dan damai.  Tradisi “Sapparan†juga menjadi sarana dalam mempertahankan dan mengembangkan tradisi keIslaman yang tetap eksis hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap; pertama Tradisi “Sapparan†sebagai bentuk akulturasi budaya dan Islam. Kedua, Fungsi tradisi “Sapparan†dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Probolinggo. Metde penelelin yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Hasil (temuan) penelitian ini adalah pertama, Tradisi “Sapparan†merupakan tradisi keagamaan bagi Masyarakat muslim sebagai bentuk akulturasi budaya dan Islam. Kedua, sebagai sarana silaturrahmi antar warga desa yang mengajarkan kebersamaan dan kerukunan serta menciptakan kedamian. Ktiga, sebagai  motivasi keIslaman masyarakat pelaksanaannya hanya 1 tahun sekali, didalamnya terdapat bacaan istighosah, tahlil, sholawat julus, sholawat qiyam dan doa bulan shofar dengan tujuan agar diberi keselamatan dan dilancarkan rejekinya oleh ALAH SWT.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adibah, Ida Zahara. “Makna Tradisi Saparan Di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.†Madaniyah 5, no. 2 (2015): 145–64.

Alam, jurusan pendidikanmatematika d a n ilmu pengetahuan. “kajian etnomatematika pada kegiatan saparan bekakak ambarketawang di gamping, sleman, yogyakarta,†n.d.

Anam, Ahmad Khoirul. “Sesaji Sebagai Titik Temu Budaya Islam Jawa Perspektif Masyarakat Desa Ngebong Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung,†2017.

Arwansyah, Yanuar Bagas, Sarwiji Suwandi, and Sahid Teguh Widodo. “Character Education Values In The Saparan Tradition Folklore On Writing Skills Learning.†Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Seni 18, no. 1 (2017): 51–65.

Gunawan, Heri, Mahlil Nurul Ihsan, and Encep Supriatin Jaya. “Internalisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Pembelajaran PAI Di SMA Al-Biruni Cerdas Mulia Kota Bandung.†Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal 6, no. 1 (2021): 14–25.

Hermawan, Iwan, Nok Nasibah, Uus Ruswandi, and Bambang Samsul Arifin. “Penanaman Nilai-Nilai Karakter Dengan Pendekatan Student Centered Learning Pada MKWU-PAI Di Perguruan Tinggi Umum.†Edumaspul: Jurnal Pendidikan 5, no. 1 (2021): 541–50.

Herwati, Herwati. “†Satlogi Santri†Sebagai Sistem Nilai Dan Falsafah Hidup Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.†Syaikhuna: Jurnal Pendidikan Dan Pranata Islam 11, no. 2 (2020): 211–27.

———. “Pembentukan Budaya Religius Terhadap Masyarakat Minoritas Muslim Di Desa Tengger Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo.†Lisan Al-Hal: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan 16, no. 1 (2022): 60–75.

Herwati, Herwati, and Ismatul Maula. “Modernisasi Pondok Pesantren Dalam Membangun Masyarakat Madani:(Studi Kasus Di Pondok Pesantren Jami’atul Ulum Selogudig Wetan Pajarakan Probolinggo).†BAHTSUNA 2, no. 1 (2020): 47–59.

Khadavi, M Jadid. “Pengembangan Budaya Religius Dalam Komunitas Sekolah.†Al-Makrifat: Jurnal Kajian Islam 1, no. 2 (2016): 164–79.

Lestari, Oktaviani D W I Lestari Oktaviani D W I, And Elsa Putri E S Y Elsa Putri Esy. “Nilai Kebersamaan Pada Tradisi Saparan Bekakak Di Desa Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta.†Jurnal Sosialita 16, no. 2 (2021).

Miles, Matthew B, and A Michael Huberman. “Analisis Data Kualitatif. Jakarta.†Universitas Indonesia Press, 2007.

Natalia, A. “Eksistensi Tradisi Saparan Pada Masyarakat Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.†Universitas Negeri Semarang, 2013.

Ningsih, Tutuk. “Tradisi Saparan Dalam Budaya Masyarakat Jawa Di Lumajang.†Ibda: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya 17, no. 1 (2019): 79–93.

Nurmawati, Ella. “Kajian Folklor Upacara Adat Saparan Pundhen Joko Kasihan Di Desa Cacaban Kidul Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo.†Aditya-Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa 2, no. 2 (2013).

Rahayu, Fia Nur. “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Tradisi Saparan Di Dukuh Warak Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Salatiga Tahun 2017.†IAIN Salatiga, 2018.

Risyanti, Yustina Denik. “Nilai-Nilai Budaya Lokal Tradisi Saparan Dusun Warak Di Kota Salatiga.†Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata 17, no. 2 (2021).

Setyowati, Rini, Rika Wahyuni, Erdi Guna Utama, Sumarli Sumarli, Lili Yanti, Sri Mulyani, Nurhayati Nurhayati, Heru Susanto, and Emi Sulistri. “Implementation of Tutoring Program in Discussion of USBN Problem for Class VI Students at SDN 05 Saparan.†International Journal of Public Devotion 2, no. 2 (2020): 35–39.

Sobri, Sobri. “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Internalisasi Nilai-Nilai Moral Di Sekolah Dasar.†Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3, NO. 4 (2021): 2313–20.

Sudardi, Bani. “Ritual Dan Nilai Islami Dalam Folklor Jawa.†IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya 13, no. 2 (2015): 112–22.

Suharji, Suharji. “Tari Warok Suro Indeng Sebagai Ekspresi Seni Dan Upacara Ritual Masyarakat Jrakah Kecamatan Sela Kabupaten Boyolali.†Gelar: Jurnal Seni Budaya 7, no. 1 (2009).

Suprapno, Herwati, Yosep Belen Keban, Titin Nurhidayati, Triyo Supriyatno, I Putu Yoga Purandina, Akhsin Ridho, Muhammad Rafii Fridiyanto, Ridan Umi Darojah, Vivid Rohmaniyah, and Hasyim Asy’ari. Pengantar Ilmu Pendidikan. CV Literasi Nusantara Abadi, 2021.

Tumimomor, Anthony Y M, and Martza Merry Swastikasari. “Visualisasi Kearifan Lokal Tradisi Saparan Warak Melalui Film Dokumenter.†In Prosiding Conference on Research and Community Services, 1:622–31, 2019.

Published
2022-07-29
Section
Articles