METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA

  • imam suhadak STAI Diponegoro Tulungagung
  • Yuni Puspo Ningrum

Abstract

ABSTRAK

 Seorang pendidik yang berkecimpung dalam dunia pembelajaran, supaya proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien maka penguasaan materi saja tidaklah cukup. Ia harus menguasai berbagai metode penyampaian yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Pendidik juga harus memperhatikan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Para pendidik harus pandai memilih dan menggunakan metode yang akan digunakan. Anak yang menyandang tunagrahita (terbelakang mental) tentu memerlukan metode yang tepat agar materi pelajaran dapat diterima dengan baik. Hasil penelitian, hakikat anak tuna grahita adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan mental intelektual jauh dibawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus. Gangguan belajar PAI anak tuna grahita, hal–hal yang dianggap wajar oleh orang normal, barang kali dianggap  sesuatu yang sangat mengherankan oleh anak tunagrahita. Semua ini terjadi karena keterbatasan fungsi kognitif untuk memperoleh pengetahuan yang dalam prosesnya melalui beberapa tahapan: persepsi, ingatan, pengembangan ide, penilaian, penalaran. Metode pembelajaran PAI bagi  siswa tuna grahita, menggunakan metode pendidikan agama Islam adaptif yakni  menyesuaikan dengan kemampuan siswa, dimana siswa dengan keadaan Tunagrahita tidak mudah memahami dengan apa yang diajarkan.

Kata Kunci      : Metode Pembelajaran dan Tuna Grahita

Published
2017-04-30