Tradisi Masyarakat Adat Jawa Terhadap Pantangan Pernikahan Di Bulan Muharam Perspektif Hukum Islam

  • Ani Mardiantari IAIMNU Metro Lampung
  • Annikmah Farida Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung
  • Moh. Dimyati Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung
  • Ita Dwilestari Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung
  • Nurkholis Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung
Keywords: month of muharram, Islamic law, marriage

Abstract

Background. Marriage is a holy, strong, and solid agreement to live together legally between a man and a woman to form an eternal family, polite, loving, peaceful, and happy.
Aim.
The purpose of this study was to determine the traditions of the Javanese indigenous peoples against marriage taboos in the month of Muharram from the perspective of Islamic law.
Methods.
This study uses field research (Field Research), using a descriptive nature that is to provide descriptions and information about marriage taboos in the month of Muharram Islamic Law Perspective in Bandar Rejo Village, Way Pengubuan District, Central Lampung Regency. And by using an empirical approach as a framework of proof or testing to ensure a truth. The data obtained through the interview method.
Results.
The prohibition of getting married in the month of Muharram which occurs in the village of Bandar Rejo, Way Pengubuan District, Central Lampung Regency, in Islamic law there are no specific texts, both Al-Quran and Hadith that determine a certain day as the day when marriage is prescribed. While the taboo on marrying in the month of Muharram which causes this disaster is not justified, because the calamity is a test from Allah.

References

Agus Hermanto, et.al. (2021). Penerapan batas usia pernikahan di dunia Islam. Jurnal At-Tahdzib, 9, 2.

Ahmadi, Wiratni. (2008). Hak dan kewajiban wanita dalam keluarga menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. Jurnal Hukum Pro Justitia, 26, 4.

Daradjat, Zakiah. (1995). Ilmu fiqh. Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf.

Departemen Agama RI. (2018). al-Hikmah, al-Qur’an dan terjemahnya. Bandung: Diponegoro.

Fathoni, Abdurrahmat. (2016). Metodologi penelitian teknik penyusunan skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Fauziyah, Ida. (2015). Geliat perempun pasca-reformasi: agama, politik, gerakan sosial. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.

Ghozali, Abdul Rahman. (2018). Fiqh munakahat. Jakarta: Kencana.

Gulo, W. (2007). Metodologi penelitian. Cet. 5. Jakarta: Grasindo.

Hermanto, Agus. (2017). Larangan perkawinan perspektif fikih dan relevansinya dengan hukum perkawinan di Indonesia. Jurnal Muslim Heritage, 2, 1, https://doi.org/10.24042/asas.v10i02.4538

Lestari, Ayu. (2020). Persepsi masyarakat terhadap larangan pernikahan pada bulan Suro dalam adat Jawa di Desa Rumbai Jaya Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal Jom Fkip, l. 7, 2,

Mubarok, Muhammad Ziad. (2017). Tradisi larangan perkawinan adat Jawa dalam perspektif hukum Islam studi kasus tradisi Kebo Balik Kandang pada Masyarakat Desa Sugihwaras Kecamatan Pambon Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Nasution, Bahder Johan. (1997). Hukum perdata Islam. Bandung: Mandar Maju,

Nuha, Yahyana Maulin. (2019). Persepsi masyarakat terhadap perkawinan pada bulan Muharram dalam adat Jawa (Studi kasus di Desa Medini Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus). Jurnal Suara Keadilan, 20, 2, 173-187.

Pide, Suriyaman Mustari. (2014). Hukum dat dahulu, kini, dan akan datang. Jakarta: Kencana.

Saebani, Ahmad Beni. (2011). Fiqh Munakahat. Cet. 1. Bandung: Pustaka Setia.

Soekanto, Soerjono., & Sulistyawati, Budi. (2013). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemodidjonjo. (1965). Kitab Primbon Betal Jemur Adam Makna. Soemidjojo Mahadewa. .

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitaif, kualitaif dan R&D. Cet. 27. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. (2012). Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Wali Pers.

Syarifuddin, Amir. (2006). Hukum perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Wibisana, Wahyu. (2016). Pernikahan dalam Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam-ta’lim, 14, 1, 185-193.

Zamzami. Z. (2020). Pandangan tokoh Nahdatul Ulama tentang tradisi larangan menikah di bulan Suro perspektif Urf (Studi di Kabupaten Pringsewu). Jurnal Ummul Qura, XV, 1.

Published
2022-09-10
How to Cite
Mardiantari, A., Farida, A., Dimyati, M., Dwilestari, I., & Nurkholis. (2022). Tradisi Masyarakat Adat Jawa Terhadap Pantangan Pernikahan Di Bulan Muharam Perspektif Hukum Islam. At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam Dan Muamalah, 10(2), 69-78. Retrieved from http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/tahdzib/article/view/4955
Section
Articles