PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PENGRAJIN GITAR KABEL MELALUI USAHA DAUR ULANG KABEL BEKAS SEBAGAI UPAYA KEMANDIRIAN EKONOMI DAN KETERJAGAAN ALAM DI BONDOWOSO

  • Mustaqim Makki

Abstract

Abstrak: Para pengrajin gitar listrik ini diinisiasi oleh pemuda yang
menempati rumah singgah yang bernama Totok Hariyanto. Gitar
buatannya lebih dikenal dengan sebutan “Gitar Kabelâ€. Penghuni
rumah singgah yang ada di bawah naungan Dinas Sosial Pemerintah
Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan hasil penelitian adalah mereka
yang berdomisili di rumah singgah, mayoritas bukan penduduk asli
Bondowoso, mereka banyak yang dari kota tetangga seperti Jember,
Probolinggo bahkan ada yang dari luar Jawa, ada sebagian dari mereka
yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk. Dari data penelitian
banyak dari mereka yang berharap kejelasan status kewarganegaraan
karena sebagian kecil masih belum memiliki KTP (Kartu Tanda
Penduduk). Adapun strategi yang digunakan dalam dampingan ini
adalah pendekatan Participatory Action Research (PAR). Keterlibatan
peneliti pada transformasi sosial terhadap konstruksi potensi yang
dimiliki masyarakat marginal. Adanya masyarakat yang mempunyai
potensi keahlian dalam bidang pengembangan ekonomi namun tidak
mampu mengejewantahkan keahliannya karena tidak mempunyai
instrumen atau media yang mendukung. Dengan adanya program
dampingan ini, harapannya mereka bisa mandiri secara proporsional
dan tidak lagi berpangku tangan untuk meminta-minta dan mengamen
di jalanan, sehingga kehidupan mereka lebih tertata dan mandiri dari
tatanan finansial melalui industri ekonomi kreatif dengan menciptakan
gitar listrik dan replika gitar.

Published
2018-04-16
How to Cite
Makki, M. (2018). PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PENGRAJIN GITAR KABEL MELALUI USAHA DAUR ULANG KABEL BEKAS SEBAGAI UPAYA KEMANDIRIAN EKONOMI DAN KETERJAGAAN ALAM DI BONDOWOSO. El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama, 5(2), 111-122. https://doi.org/10.5281/zenodo.3523436
Section
Articles