Pragmatisme

  • Mahbub Junaidi "FAI Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan"

Abstract

Abstrack:

 

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bercorak epistemologis, pada abad XVII muncul dua aliran filsafat yang memberikan jawaban yang berbeda, bahkan saling bertentangan. Aliran filsafat tersebut adalah rasionalisme dan empirismen. Empirisme sendiri pada abad berikutnya berkembang lebih jauh menjadi beberapa aliran yang berbeda, yaitu Positivisme, Materialisme, dan Pragmatisme. Pragmatisme berpandangan bahwa substansi kebenaran adalah jika segala sesuatu memiliki fungsi dan manfaat bagi kehidupan. Misalnya, beragama sebagai kebanaran, jika agama memberikan kebahagiaan; menjadi dosen adalah kebenaran jika mendapatkan kenikmatan intelektual, mendatangkan gaji atau apapun yang bernilai kuantitatif dan kualitatif. Kata pragmatis sendiri sering sekali diucapkan orang dan yang menyebutkan kata tersebut biasanya dalam pengertian praktis. Dalam konsep filsafat sendiri banyak tokoh yang memberikan pendapat mereka masing-masing secara berbeda tentang pragmatisme sehingga memunculkan kerancuan bagi pendukungnya masing-masing.

Published
2017-03-28
How to Cite
Junaidi, M. (2017). Pragmatisme. Dar El-Ilmi: Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan, Dan Humaniora, 3(1), 37-51. Retrieved from http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/2922
Section
Articles