Penerapan Metode Inkuiri pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Kelas V MI Salafiyah Syafiiyah Klinterejo Sooko Mojokerto

Keywords: Metode Inkuiri, PKn

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan yang disajikan dengan ceramah dan latihan- latihan individual sering tidak disukai oleh para siswa. Akibatnya hasil belajar selalu di urutan paling bawah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Padahal ilmu bahasa memiliki peranan sangat strategis dalam berbagai kehidupan. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan dan dapat meningkatkan  hasil  belajar,  maka perlu adanya perubahan pembelajaran yang menarik yaitu menerapkan pembelajaran model demonstrasi.

Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka dilakukan penelitian dengan subyek 26 orang siswa dari jumlah siswa seluruhnya 26 siswa MI Salafiyah Syafiiyah Klinterejo Sooko Mojokerto Kelas IV. Pengambilan data menggunakan metode inkuiri. Penelitian dilakukan dengan tiga siklus. Setiap siklus dilakukan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan   refleksi. Pelaksanaan tindakan secara   berurutan   berupa:   pembelajaran klasikal, pembelajaran kelompok membuat soal dan jawaban model Demonstrasi. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan I pembelajaran klasikal, kerja kelompok, dan unjuk kerja kelompok dalam bentuk kuis. Pertemuan lI melanjutkan unjuk kerja kelompok dalam kegiatan kuis dan evaluasi hasil belajar.

Hasil penelitian pada siklus I, aktifitas pembelajaran klasikal hanya mencapai 54,22%. Hal ini belum mencapai peningkatan proses pembelajaran yang diharapkan yaitu 60-70%. Namun pada proses pembelajaran kelompok telah mencapai  91,66%  dengan  target  70-80%,  dan  kuis  mencapai  74,82%  dengan target 70-80%. Sedangkan hasil belajar hanya mencapai 66,66% siswa mencapai nilai 60 - >60 dengan rerata nilai 65 sedangkan target yang ditentukan 100% tuntas mencapai nilai 60 - >60.

Untuk meningkatkan proses pembelajaran klasikal pada siklus II setiap siswa diberi peraga beberapa bangun datar untuk dibentuk menjadi berbagai gabungan bangun dalam membuat soal. Pada Siklus II terjadi peningkatan proses pembelajaran klasikal menjadi 66,15% karena mulai ada 4 orang siswa bertanya dan 20 orang siswa mencatat, di mana pada siklus I tidak ada siswa yang bertanya dan mencatat. Proses Pembelajaran kelompok meningkat menjadi 92,85%. Dan Pembelajaran kuis meningkat menjadi 86,16%. Sedangkan hasil belajar mencapai rerata 72,3% dengan 76,92% siswa mencapai 60- >60. Dalam proses penyampaian soal kuis menunjukkan soal-soal yang dikemukakan siswa cukup rumit, karena berupa berbagai gabungan bangun datar yang bermacam-macam.

Pada Siklus III selain ada peraga untuk setiap siswa, untuk dapat menemukan rumus luas bangun ruang berdasarkan rumus luas bangun datar yang telah dikuasai siswa,  juga  ditambah  dengan  pemberian  tugas  rumah  berupa latihan-latihan. Hal ini disebabkan kompetensi yang harus dikuasai semakin sulit. Pada siklus III terjadi peningkatan proses pembelajaran klasikal yang cukup tinggi menjadi 84,61%. Hal ini disebabkan semakin banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 10 siswa dan mencatat sebanyak 26 siswa. Proses Pembelajaran kelompok meningkat menjadi 97,61%, dan proses kegiatan kuis meningkat menjadi 92,77%. Sedangkan hasil belajar mencapai rerata 79,61% dengan 100% siswa mencapai nilai 60 - >60. Dengan demikian semua target yang ditetapkan telah tercapai.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (l) Pembelajaran model kooperatif Demonstrasi dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat, meningkatkan proses pembelajaran, dan hasil belajar. (2) bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat, meningkatkan proses belajar, dan hasil belajar.

References

Ahmad, Djauzak, 1996, Pedoman Pelaksanaan PBM di SD, Jakarta: Depdikbud
Adnan, Warsito, 2003, PKn, Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Djamariah, BS dan Azwan Zain, 1997, Startegi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta
Engkoswara, 1996, Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah Untuk Angka Kredit Guru, Bandung: Karangsewu
Keraf, Gorys, 1994, Komposisi, Flores: Nusa Indah
Moleong, Lexy J. 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda Karya
Rusyan, Tabrani, 1992, Penuntun Belajar Yang Sukses, Bandung: Penerbit Nine Karya Jaya
Sri Wilujeung, Dyah, dkk, 1996, Perangkat Pembelajaran PKn SD, Jakarta: Tim Penatar
PKn
Supriyanto, Didik. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI 1, no. 1 (March 18, 2014): 1-14. http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/29.
Undang, Gunawan, 1998, Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar di Sekolah
Menengahr, Bandung: Siger Tengah
Published
2017-04-25
How to Cite
Supriyanto, D. (2017). Penerapan Metode Inkuiri pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Kelas V MI Salafiyah Syafiiyah Klinterejo Sooko Mojokerto. Dar El-Ilmi: Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan, Dan Humaniora, 4(1), 219-239. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3078
Section
Articles