AL-GHAZALI: IHYA’ ULUM AL-DIN DAN PEMBACANYA

  • Khoirun Nisa Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan

Abstract

Seperti kita tahu, Ihya’ Ulum al-Din bukanlah karangan visual yang bisa di dengar tanpa harus melihatnya tapi ihya sebuah kitab tertulis dari huruf huruf, kumpulan kata dan kalimat yang fungsinya di baca. Tentu bagi pembacanya punya banyak pengaruh dan berbeda beda pengaruhnya, baik pengaruh teosofis terutama suluki, karena kisah penulisannya ghazali ketika itu sudah sadar; artinya kembalinya seorang al-Ghazali pada kepribadian insaniyah. Pertumbuhan tasawufnya ketika ia dalam keraguan mendalam untuk mencari hakikat insaniyah, lantas dalam fase itulah dia mengalami kesadaran, bahwa setiap kekuatan akan megalami kelemahan dan setiap kehidupan akan menuju kematian. dengan kesadaran inilah manusia begitu juga al-Ghazali akan menemukan titik ketidakbedayaan sebagai makhluk. Karena ketidakbedayaan itulah al-Ghazali mengahiri model hidupnya dengan gaya ala malaikat yang tunduk patuh atau lebih tepatnya memilih punya kepribadian yang beradab. Maka model itu di cerminkan dalam kehidupannya dan tercermin pula dalam penulisan kitabnya, maka bisa dikatakan kitab Ihya’ Ulum alDin adalah kitab akhlak al-Ghazali dan secara tak langsung dapat mempengaruhi pembacanya sebagaimana di katakan DR. Zakki Mubarak dalam at-tasawuf al-islamy Fi Adab Wa AlAkhlaq; bahwa kitab Ihya’ Ulum al-Din akan menjadikan seorang pembacanya menjadi seorang alim dan berakhlak.

Published
2017-11-06