Nilai Religius-Transedental dalam Sastra Jawa Kuno

  • M. Mudlofar

Abstract

Karya sastra merupakan hasil buah pikiran dari para penulisnya terwujud dalam isi dan bentuk. Isi teks yaitu ide-ide atau amanat yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Bentuk teks ialah cerita dalam teks yang dapat dibaca dan dipelajari melalui alur, perwatakan, gaya bahasa, dan sebagainya. Keduanya baik isi dan bentuk mengusung makna simbolik yang padat arti.
Kajian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini ialah data tertulis. Data tertulis tersebut berupa guru gatra, guru wilangan, guru lagu, kata, dan kalimat yang mencerminkan struktur dan nilai-nilai religius-transedental teks yang terdapat di dalam objek penelitian yaitu teks atau naskah Suluk Pethok Mudin.
Teks Suluk Pethok Mudin memuat nilai-nilai religius-transedental yang mencakup; (1) nilai al imaanu (keimanan), (2) nilai al shabru (kesabaran), (3) nilai al ikhlaasu (keikhlasan), (4) nilai al tawakkalu (kepasrahan), (5) (asketisme), (6) nilai al mahabbatu (cinta), (7) nilai al zuhdu, dan (8) nilai al kamalu (kesempurnaan).
Nilai-nilai tersebut adalah sifat-sifat religius-transedental yang estetis (jamal) yang mendorong dan membawa manusia menjadi seorang hamba yang ingin dekat dengan Tuhannya. Seorang manusia tidak bisa menyamai apalagi menyatu dengan Dzat-Nya karena Dia berbeda dengan manusia, dan oleh karena itu, Allah memperkenalkan Diri-Nya melalui sifat-sifat-Nya, untuk dapat didekati manusia. Dengan begitu, tugas seorang hamba adalah dimilikinya keimanan bahwa Allah berada dekat dengan dirinya sebagai akibat dari keserupaan sifat dengan-Nya, yang muncul di hati dalam wujud mahabbah dan ma’rifat kepada Allah swt.

Published
2018-12-24
How to Cite
Mudlofar, M. (2018). Nilai Religius-Transedental dalam Sastra Jawa Kuno. TASYRI’: JURNAL TARBIYAH-SYARI’AH ISLAMIYAH, 25(2), 21-37. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/tasyri/article/view/3329
Section
Articles