Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Sistem Pembelajaran pada Pondok Pesantren Al-Aziziyah Kapek Gunungsari Lombok Barat (Analisis Kajian Jenis-Jenis Metode yang Diterapkan dalam Kegiatan Pembelajaran Formal dan Non Formal serta Langkah Terapannya

  • Muhammad Natsir Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Aziziyah Kapek Gunungsari Lombok Barat Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Abstract

Keberadaan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat sebagai wujud dari sikap kesadaran tokoh-tokoh mereka akan pentingnya pendidikan bagi pemenuhan kebutuhan pengetahuan dan pembinaan sikap serta keterampilan dalam berbagai aspek kehidupan baik dalam kehidupan lokal, nasional dan bahkan internasional dalam rangka membantu pemerintah mencerdasakan kehidupan bangsa agar dapat sejajar dalam kehidupan masyarakat internasional. Meskipun diakui  pada awal keberadaannya sebagai lembaga pendidikan menggunakan pendekatan holistik dimana “para pengasuh pesantren memandang bahwa kegiatan belajar-mengajar (baca pembelajaran) merupakan kesatupaduan atau lebur dalam totalitas kegiatan hidup sehari-hari, sehingga bagi warga pesantren belajar tidak mengenal perhitungan waktu, kapan harus dimulai dan harus selesai, dan target apa yang harus dicapai. Warga pesantren sama mengaku bahwa ilmu agma fardu ain dipandang sakral sedangkan ilmu umum fardu kifayah tidak sakral (Mastuhu : 1994, 58). Dalam kondisi awal ini pembelajaran terpusat di masjid dengan kitab kuning sebagai kajiannya di bawah bimbingan kiyai (baca tuan guru dan atau ustadz/ustadzah).  Dalam perkembangannya pondok pesantren tidak sebatas menjalankan pendidikan non formal yang berpusat di masjid, melainkan juga menerapkan sistem pembelajaran formal di madrasah, ini tentunya sesuai dengan empat dasar bagi para kyai (baca tuan guru) dalam pengabdiannya pada masyarakat yaitu “kyai sebagai pengabdi di masjid, kyai sebagai pengabdi di madrasah, kyai sebagai pengabdi di pesantren, dan kiyai sebagai pengabdi di sekolah (Horikoshi, 1987 : 116). Sehingga dengan perkembangan ini, maka dalam pembelajaran di kelas formal dan nonformal diperlukan terapan berbagai metode secara variatif dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan (baik yang mengarah pada ranah kognitif/pengetahuan/ilmu, ranah afektif,sikap/iman, dan ranah psikomotorik/ keterampilan/amal) menjadi suatu keharusan bagi ustadz/ustadzah atau guru.  Penelitian dengan pendekatan kualitatif yang memanfaatkan metode observasi, wawancaran dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan datanya, mencoba melihat dari dekat tentang sistem pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Kapek Gunungsari dengan penekanan pada terapan jenis-jenis metode dan langkah terapannya serta faktor pendukung dan penghambat dalam terapan setiap jenis metode juga langkah anitivasinya, baik di kelas formal maupun non formal. Dan data hasil penelitian berdasarkan anaisis data induktif menemukan ada 4 dari 12 metode pembelajaran umum yang diterapkan pada pembelajaran formal (Madrasah Tsnawiyah Putra-Putri, Madrasah Aliyah Putra Putri, dan Madrasah Qur’an wal Hadis/MQWH, yaitu metode ceramah, tanya jawab, penugasan/ resitasi, dan latihan/drill). Sedangkan pada pembelajaran non formal atau kajian kitab diterapkan 2 dari 4 metode pembelajaran di pondok pesantren yaitu bandongan atau wetonan, dan sorogan.  Keempat metode yang diterapkan dalam pembelajaran formal dan dua pada pembelajaran non formal dalam terapannya belum dilakukan secara maksimal (belum sesuai dengan konsep teori). Ini disebabkan karena rendahnya minat ustazd/ustadzah atau guru dalam memperkuat diri melalui kajian-kajian teori pembelajaran di samping memperkaya keterampilan yang dimiliki.

References

A. Hassan, Tarjamah Bulughul Maram Ibnu Hajar Al-‘Asqalani : Terjemahan Beserta Keterangannya dengan Muqaddimah Ilmu Hadits dan Ushul Fiqih, Bandung : Diponegoro, 2006

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1992

Abdorrakhman Ginting, Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran : Disiapkan untuk Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen, Bandung : Humaniora, 2007

Arifin Imron, Kepemimpinan Kyai : Kasus Pondok Pesantren Tebuireng, Malang : Kimasahada Press, 1993

A Sunyoto, Ajaran Tasawuf dan Pembinaan Sikap Hidup Santri Pesantren

Basyiruddin Usman, Metodology Pengajaran Agama Islam, Padang : ININ IB Press, 1999

Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Gaung Persada Press, 2007

Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta : Yayasan Penyelenggara PenterjemahAl-Qur’an Departemen Agama RI., 2004

Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, Surabaya : Al Ikhlas, 1993

Horikoshi, H., Kyai dan Perubahan Sosial, Jakarta : P3M, 1987
Kementerian Agama RI., Mushaf Al-Qur’an : Al-Qur’an Hafalan, Terjemah, Penjelasan Tematik Ayat, Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsiran Al-Qur’an Revisi Terjemah oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Kemneterian Agama Republik Indonesia, 2012

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren : Suatu Kajian Tentang Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta : Indonesia-Netherlands Cooperation in Islamic Studies/INIS, 1994

M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern : Panduan Para Pengajar & Inovator Pendidikan, Jakarta : Erlangga, 2012

Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Edisi Kedua, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009

Nurul Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta : Bumi Aksara, 2009

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2001
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar : Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Bandung: Refika Aditama, 2007

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yoyakarta : Pustaka Pelajar, 2008

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Edisi Revisi, Jakarta : Kalam Mulia, 2010

S. Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran : Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran : Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung : Alfabeta, 2012

Sudirman.at.al., Ilmu Pendidikan, Bandung : Remaja Karya, 1987

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Jakarta : Rineka Cipta, 2006

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung:Alfabeta, 2010

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2006

Yusuf Tayar, dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, Jakarta : Rajaq Grafindo Persada, 1997

Zainal Aqib, Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran, Surabaya : Insan Cendekia, 2002

Zamahsari Dhofir, , Tradisi Pesantren : Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta : LP3ES, 1984, h. 28
Z.A. Syis, et.al., Standarisasi Pengajaran Agama di Pondok Pesantren, Jakarta : Dirdjen Bimbaga Islam Depaertemen Agama Republik Indonesia, 1984
Published
2017-10-31
Section
Al Musthofa: Jurnal Keilmuan Islam