Al-Amin Journal: Educational and Social Studies https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin <div id="journalDescription"> <p><strong>Al-Amin Journal: Education and Social Studies [P-ISSN: 2527-4155 E-ISSN : 2527-6557.]</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Editorial Address:</strong></p> <p><strong>Islamic College (STAI) al-Amin Gersik West Lombok</strong></p> <p>Address: Jl. TGH. Abdul Karim, Gersik, Kediri, West Lombok, West Nusa Tenggara, Indonesia</p> </div> en-US asror.fakod@gmail.com (Muh. Asroruddin al Jumhuri) alvanshine@ymail.com (Alfan Hadi) Thu, 04 May 2023 09:02:46 +0000 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pengembangan Pendidikan Islam Indonesia (Studi pengembangan kurikulum pesantren) https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5309 <p style="text-align: justify;">Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia tetap <em>survive </em>dalam berbagai masa. Pesantren telah menunjukkan kemampuannya dalam mencetak kader-kader ulama dan telah berjasa turut mencerdaskan kehidupan bangsa.Sepintas lalu pesantren memainkan peranan sebagai sub-kultur bagi kehidupan masyarakat secara umum, tetapi harus diberi batasan lain pada peranan tersebut. Memang benar pesantren memiliki perwatakan sub-kultural, tetapi ia justru tidak merupakan bagian dari sesuatau kultur atas apapun. Pesantren ialah tempat santri atau murid-murid belajar ilmu agama Islam.&nbsp; Pondok ialah tempat penginapan mereka seperti asrama masa sekarang.Menurut Zamkhsyari Dhofier, kata "pondok" mungkin juga berasal dari bahasa arab "funduq" yang berarti "hotel atau asrama"Model pendidikan pesantren ini berkembang di seluruh Indonesia, dengan nama dan corak yang sangat bervariasi. Di Jawa disebut <em>pondok </em>atau <em>pesantren</em>, di Aceh dikenal <em>rangkang</em>, di Sumatra Barat dikenal <em>surau</em>. Nama yang sekarang diterima umum adalah pondok pesantren Kurikulum yang berkembang di pesantren selama ini memperlihatkan sebuah pola yang tetap yaitu, kurikulum ditujukan untuk mencetak "ulama" di kemudian hari; struktur dasar kurikulum itu adalah pengajaran pengetahuan agama dalam segenap tingkatannya dan pemberian pendidikan dalam bentuk bimbingan kepada santri secara pribadi oleh kiai/guru; secara keseluruhan kurikulum yang ada bersifat lentur/fleksibel, Adapun kurikulum ditinjau dari komponen-komponennya.Tujuan Pendidikan Pesantren antara lain; menyiapkan santri mendalami dan menguasai ilmu agama Islam atau lebih dikenal <em>tafaqquh fid-din;</em> dakwah menyebarkan agama Islam; benteng pertahanan umat dalam bidang akhlak; berupaya meningkatkan pengembangan masyarakat di berbagai sektor kehidupan.Isi atau mata pelajaran di pesantren hanya mempelajari agama bersumber pada kitab-kitab klasik dan berdasarkan tingkat kemudahan dan kompleksitas ilmu atau masalah.</p> Syamsul Hadi Copyright (c) 2017 Al-Amin Journal: Educational and Social Studies https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5309 Fri, 30 Jun 2017 00:00:00 +0000 Peranan Kyai/Tuan Guru dalam Pembinaan Akhlak Remaja di Kabupaten Lombok Barat NusaTenggara Barat https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5310 <p style="text-align: justify;">Kyai/Tuan Guru sebagai bagian dalam komponen masyarakat dan sebagai pewaris para Nabi mempunyai tugas dan tangung jawab dalam mendakwahkan Islam, yang mana mereka berkewajiban menyampaikan kebenaran nilai nilai ajaran Islam kepada seluruh masyarakat.Berangkat dari latar belakang , maka perlu di angkat beberapa permasalahan,antara lain:Apa saja program Kyai /Tuan Guru Lombok Barat&nbsp; dalam Pembinaan moral remaja di&nbsp; Kabupaten Lombok Barat?Problematika apa saja yang dihadapi Kyai /Tuan Guru Lombok Barat dalam usaha pembinaan moral remaja di Kabupaten Lombok Barat? Pendekatan dan Jenis Penilitian. Melihat permasalahan yang dijadikan bahan pembicaraan, tujuan dan manfaatnya, maka penilitian ini menggunakan metode, pendekatan yang bersifat kualitatif deskriptif. Metode kualitatif deskriptif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dari orang-orang (subyek) itu sendiri. Metode ini penulis gunakan karena data yang dicari adalah data deskriptif tentang bagaimana”Peranan Kyai/Tuan Guru&nbsp; dalam pembinaan moral remaja di&nbsp; Lombok Barat. Alasan penulis menggunakan analisa kualitatif adalah karena objek yang akan diteliti berupa proses atau gejala yang sedang berkembang, situasi yang sedang dialami atau kecenderungan yang telah terjadi, dalam, hal ini khususnya yang berkaitan dengan Perannan Kyai/Tuan Guru Lombok Barat (Tuan Guru Haji Ms.Uddin Tuan Guru &nbsp;H. Azhar Rasidi, Dr.Lemen Arjiman) Lombok Barat. Dari hasil temuan peneliti dilapangan, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan.Problematika dalam pembinaan moral remaja lombok barat antara lain: Adanya pengaruh dari dalam,Perhatian orang tua kurang ,Kesadaran itu sendiri mengaplikasikan antara teori dan praktek. Pengaruh dari luar yaitu: Banyak tayangan televisi yang non Islam ,dengan canggihnya kemajuan dibidang teknologi yang semakin pesat.</p> Budi Mansur Copyright (c) 2017 Al-Amin Journal: Educational and Social Studies https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5310 Fri, 30 Jun 2017 00:00:00 +0000 Sarana Prasarana Pendidikan (Studi Manajemen) https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5311 <p style="text-align: justify;">Empat komponen yang saling berkaitan dalam lembaga pendidikan (Sekolah)). Empat komponen yang dimaksud adalah Staf Tata Laksana Administrasi, Staf Teknis Pendidikan didalamnya ada Kepala Sekolah dan Guru, Komite sekolah sebagai badan independent yang membantu terlaksananya operasional pendidikan, dan siswa sebagai peserta didik yang bisa ditempatkan sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yang harus memadai. Manajemen sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan commitment,tenaga kependidikan yang handal, dan semuanya itu didukung sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila salah satu hal diatas tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah kurang optimal. Dengan demikian harus ada keseimbangan antara komponen-komponen diatas. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, diperlukan pengelola yang mengerti dan memahami prinsip-prinsip dalam pegelolaan sarana prasarana sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan . Pada dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan sistem pengelolaan yang baik, tetapi sistem yang efektif kurang dilaksanakan. Ketidakdisiplinan dalam penggunaan anggaran, serta pemimpin yang boros selalu menjadi fenomena tersendiri. Untuk itu diperlukan kepemimpinan dan manajemen pengelolaan yang efektif menuju keseimbangan antara sistem yang ada.Pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan sudah merupakan pekerjaan rutin dan orang-orang di hadapkan kesukaran-kesukaran yang kurang berarti, namun untuk penyempurnaan pekerjaan para ahli menyarankan beberapa pedoman pelaksanaan administrasinya,Hendaknya kepala sekolah sebagai administrator tidak terlalu menyibukkan dirinya secara langsung dengan urusan pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran&nbsp;Melakukan sisi pencatatan yang tepat sehingga mudah di kerjakan&nbsp;.</p> Kamarudin Copyright (c) 2017 Al-Amin Journal: Educational and Social Studies https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5311 Fri, 30 Jun 2017 00:00:00 +0000 Pembiasaan Shalat Berjamaah Dalam Upaya Pembinaan Akhlak Spiritual Santri (Studi Analisis Pondok Pesantren Mi’rajussibyan Nahdlatul Wathan (NW) Selanglet-Penujak-Kec. Praya Barat- Kab. Lombok Tengah- NTB) https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5312 <p style="text-align: justify;">Pondok Pesantren Mi’rajussibyan Nahdlatul Wathan (NW) Selanglet-Penujak-Kec. Praya Barat- Kab. Lombok Tengah- NTB terdiri dari tiga lembaga pendidikan yakni Taman kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah Satu Atap ( MTS-SA). Obyek penelitan ini fokus pada santri MTS-SA. Santri Madrasah Tsanawiyah umumnya adalah berusia antara 12-16 tahun. Masa pubertas anak adalah masa pancaroba yang perlu diwaspadai oleh orang tua dan keluarga. Di sinilah pentingnya arti pendidikan serta pengajaran agama, dimana pendidikan agama biasanya diartikan sebagai pendidikan yang materi bahasanya berkaitan dengan keimanan, ketakwaan, akhlak dan ibadah kepada Tuhan. Dengan demikian pendidikan agama berkaitan dengan pembinaan akhlak-spiritual yang selanjutnya dapat mendasari tingkah laku manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Ada dua masalah yang diangkat dalam penelitian ini, Pertama, bagaimana pelaksanaan shalat berjamaah di Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Mi’rajussibyan NW Selanglet? Kedua, Bagaimana&nbsp; dampak&nbsp; pembiasaan&nbsp; shalat&nbsp; berjamaah&nbsp; dalam&nbsp; pembinaan&nbsp; akhlak spiritual santri di Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Mi’rajussibyan NW Selanglet? Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, lalu dianalisis&nbsp; secara&nbsp; deskriptif-kualitatif. Penelitian&nbsp; ini&nbsp; menemukan&nbsp; beberapa&nbsp; hal, pertama program pembiasaan shalat berjamaah ini dimulai dengan pembelajaran wudhu dan shalat dengan baik dan benar. Shalat yang dilaksanakan secara berjamah&nbsp; yaitu shalat&nbsp; Dhuha, shalat Dzuhur, shalat Jum’at dan shalat Ashar. Kedua, Pelaksanaan pembiasaan shalat berjamaah yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Mi’rajussibyan NW Selanglet telah memberikan dampak positif bagi santri baik di dalam&nbsp; maupun&nbsp; di&nbsp; luar&nbsp; lingkungan&nbsp; madrasah&nbsp; (<em>hablun min-annas</em>).&nbsp; Dari&nbsp; segi hubungan vertikal (<em>hablun min-Allah</em>), shalat jamaah merupakan satu bentuk amal ibadah untuk mengingat Allah Swt. sebagai penciptanya yang wajib disembah. Melalui shalat jamaah akan menumbuhkan sifat optimis (kepastian) pada diri santri dan menyadarkannya bahwa dia tidak sendirian. Dampak pembiasaan shalat berjamaah terhadap pembinaan akhlak spiritual terhadap sesama manusia di Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Mi’rajussibyan NW Selanglet antara lain santri mampu menerapkan beberapa sikap atau akhlak terpuji terhadap sesama manusia, yaitu rasa persaudaraan&nbsp; yang&nbsp; diaplikasikan&nbsp; melalui&nbsp; silaturrahmi,&nbsp; sopan&nbsp; santun&nbsp; terhadap setiap orang, bersikap jujur, baik perkataan maupun perbuatan, begitu pula kedisiplinannya.</p> Fatmawati Fatmawati Copyright (c) 2017 Al-Amin Journal: Educational and Social Studies https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5312 Fri, 30 Jun 2017 00:00:00 +0000 Pendidikan Islam Pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Darul Yaqin Desa Gelogor Kec. Kediri Lombok Barat NTB https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5313 <p style="text-align: justify;">Istilah pendidikan seringkali diartikan sama dengan pengajaran padahal antara pendidikan dengan mengajar memiliki makna yang berbeda meskipun mempunyai arti “menanamkan tabiat yang baik sehingga anak mempunyai sifat yang baik (mulia) dan kepribadian utama. &nbsp;Pendidikan anak usia dini&nbsp; merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak dini, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar arak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan berikutnya Secara umum tujuan pendidikan anak usia dini adalah unfuk mengembangkan berbagai potensi (siswa) yang dimulai sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan Iingkungannya Adapun dasar pendidikan Islam adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Dimana pendidikan Islam itu sendiri ibarat sebuah bangunan, maka al-Qur’ an dan Haditsnya yang menjadi fondasinya. Implementasi Pendidikan Agama Islam pada pendidikan anak usia dini Desa Gelogor Kecamatan Kediri Lombok Barat dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: (I) Persiapan yang meliputi perurnusan topik dan tujuan (2) Pemilihan metode yang sesuai dengan kondisi siswa seperti metode ceramah (3) Latihan atau praktik dan pembiasaan. Adapun faktor pendukung pendidikan Islam&nbsp; pada anak usia dini (TKA) taman kanak-kanak Darul Yaqin Desa Gelogor Kecamatan Kediri Lombok Bara salah satunya yaitu guru. Guru dari segi kuantitas sangat menunjang, lingkungan yang kondusif dan partisipasi orang tua murid sangat mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar.</p> Zainudin Copyright (c) 2017 Al-Amin Journal: Educational and Social Studies https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/5313 Fri, 30 Jun 2017 00:00:00 +0000