@article{Zainuddin Atsani_2020, title={TRANSFORMASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19}, volume={1}, url={http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alhikmah/article/view/3905}, abstractNote={<p style="text-align: justify; background: white; margin: 0in 31.5pt .0001pt 22.5pt;"><strong>Abstarak:</strong> Pandemi&nbsp;<a href="https://www.liputan6.com/tag/covid-19">Covid-19</a>&nbsp;berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya&nbsp;<a href="https://www.liputan6.com/tag/belajar-di-rumah">pendidikan</a>. Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya. Pendidik harus memastikan kegiatan&nbsp;<a href="https://www.liputan6.com/tag/belajar-dari-rumah">belajar</a>&nbsp;mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (<em>online</em>). Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran&nbsp;<a href="https://www.liputan6.com/tag/corona">Corona</a>&nbsp;Virus Disease (Covid-19). Sistem pem<a title="belajar" href="https://www.liputan6.com/tekno/read/4226176/belajar-di-rumah-bersama-tvri-via-live-streaming-di-vidio">belajar</a>an dilaksanakan melalui perangkat&nbsp;<em>personal computer</em>&nbsp;(PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, pendidik dapat memastikan peserta didik mengi-kuti&nbsp;<a title="pembelajaran" href="https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4235722/disiplin-jadi-kunci-agar-anak-tetap-fokus-saat-belajar-di-rumah">pembelajaran</a>&nbsp;dalam waktu bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Pendidik pun dapat memberi tugas terukur sesuai dengan tujuan materi yang disampaikan kepada peserta didik. Tapi, kasus yang banyak terjadi ketika penerapan sistem pembelajaran online ini di antaranya, tidak meratanya siswa dan orang tua siswa yang pandai mengoperasikan media online, tidak semua orang tua siswa mampu membeli kouta internet, sinyal internet di rumah siswa tidak terjangkau, <span style="background: white;">sebagian besar orangtua murid yang kondisi ekonominya pas-pasan, juga tidak memiliki ponsel&nbsp;pintar atau smartphone sebagai sarana belajar secara online&nbsp;untuk anak mereka</span><span style="font-family: ’Arial’,’sans-serif’; background: #F2F2F2;">.</span>dan kurang terkontrol disebabkan tidak langsung tatap muka.</p> <p style="text-align: justify; background: white; margin: 0in 31.5pt .0001pt 22.5pt;">&nbsp;</p> <p style="text-align: justify; background: white; margin: 0in 31.5pt .0001pt 22.5pt;">&nbsp;</p&gt;}, number={1}, journal={al-Hikmah : Jurnal Studi Islam}, author={Zainuddin Atsani, KH. Lalu Gede Muhammad}, year={2020}, month={Jul.}, pages={82-93} }