Akulturasi Budaya Lokal Dan Agama Islam Dalam Menyambut Ramadhan: Studi Kasus Tradisi Mersik Di Kebon Daya, Masbagik Timur

  • Yusri Hamzani UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Keywords: Mersik, Akulturasi, Tradisi, Living Qur’an dan Living Hadis.

Abstract

Masyarakat Kebon Daya Desa Masbagik Timur mempunyai tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadhan. Tradisi yang diwarisi secara turun-temurun tersebut dinamai dengan mersik yang bermakna membersihkan. Ritual mersik terdiri dua jenjang pembersihan, yaitu mersik zahir dan mersik bathin. Jenjang pertama lebih kepada ritual-ritual pembersihan tempat-tempat ibadah dan sepanjang jalan menuju tempat ibadah tersebut. Sedangkan ritual mersik bathin lebih kepada pembersihan spiritual dan hati. Realitas ini dianalisis dengan melihat ekspresi keberagamaan yang bersifat akulturatif antara agama (teks-teks Alquran dan hadis) dengan aturan-aturan budaya (adat dan tradisi) yang mengikat. Dalam kajian keberagamaan, lingkup pembahasan ini termasuk dalam kategori living Qur’an dan living hadis yang mengkaji aspek ekspresi keberagamaan yang disandarkan kepada Alquran dan hadis itu sendiri. Pada dasarnya, kajian living Qur’an dan living hadis melihat kepada aspek keabsahan teks, penafsiran-penafsiran terhadap teks dan sejauh mana teks tersebut memperngaruhi pola-pola ritual antropologis masyarakat yang dipengaruhi oleh teks tersebut.

References

Al-Qusyairi, ‘Abdul Karim bin Hawazin, Tafsīr al-Qusyairi: Lathāif al-Isyārāt, Lebanon: Dār al-Kutub al-Ilmiah, 2007.
Asnawi, Respon Kultural Masyarakat Sasak Terhadap Islam, Jurnal Studi Islam dan Masyarakat, Ulumuna, Vol. IX, Edisi 15, No. 1.
Bakker Sj, J. W. M., Filsafat Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius, 1990.
Budiwanti, Erni, Islam Sasak Wetu Telu Versus Waktu Lima, Yogyakarta: LKiS, 2000.
Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri 2013.
Fadly, M. Ahyar, Islam Lokal: Akulturasi Islam di Bumi Sasak, Nusa Tenggara Barat: STAIIQH, 2008.
Hasan, Ustman bin, Durrah al-Nāsihin Fī al-Wa’dzi wa al-Irsyād, t.t: Dār Ihyā al-Kutub al-Arabiyah, 1918.
Hidayat, Akulturasi Islam dan Budaya Melayu: Studi tentang Ritus Siklus Kehidupan Orang Melayu di Pelalawan Provinsi Riau, t.t., Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2009.
Karsidi, Rafiq, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Sindunata, 2007.
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Radar Jaya Offset, 2000.
Kroeber, Anthropology, New York: Harcout, Brace and Company, 1948.
Lauer, Robert H., Perspektive on Social Change, terj. Alimandan, Jakarta: Kineka Cipta, 2003.
Marrison, Geoffrey E., Sasak and Javanese, Leiden: KITLV Press, 1999.
Mustafa Yaqub, Ali, Hadis-Hadis Bermasalah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2012.
Ryan Bartholomew, John, Alif Lam Mim: Kearifan Masyarakat Sasak, terj. Imron Rosyidi, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001.
Saeed, Abdullah, Pengantar Studi Al-Qur’an, terj. Shulkhah dan Sahiron Syamsuddin, Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2016.
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007.
Syam, Nur, Islam Pesisir, Yogyakarta: LKiS, 2005.
Syamsuddin, Sahiron, “Ranah-ranah Penelitian dalam Studi al-Qur’an dan Hadis” dalam Metodologi Living Qur’an dan Hadis, Yogyakarta: Teras, 2007.
Tim Penyusun Monografi, Monografi Daerah Nusa Tenggara Barat Jilid I, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977.
Published
2020-01-29
How to Cite
Hamzani, Y. (2020). Akulturasi Budaya Lokal Dan Agama Islam Dalam Menyambut Ramadhan: Studi Kasus Tradisi Mersik Di Kebon Daya, Masbagik Timur. Jurnal Al-Irfani : Jurnal Kajian Tafsir Hadits, 6(1), 18 - 32. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alirfani/article/view/3754

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.