A Kajian Kitab al-Ibanah ‘an Ma’anil Qira’at Karya Makki Ibn Abi Thalib al-Qaysi
Kajian Kitab al-Ibanah ‘an Ma’anil Qira’at Karya Makki Ibn Abi Thalib al-Qaysi
Abstract
Al-Qur’an adalah kitab sejarah, lahir dar berkembangnya muncul dari sejarah awal munculnya agama “islam†itu sendiri, sehingga keduanya sebagai entitas yang menyatu. Keberadaan al-Qur’an sebagai kitab suci yang memiliki sejarah tertunya didasari pada pengakuan para pengkajinya, karena itu mereka berusaha mengkaji al-Qur’an yang senantiasa memberikan tantangan kesejarahan tersendiri. Hal ini kemudia membuat sejarah al-Qur’an tidak lagi menjadi bagian yang integral dan menyatu dalam pembahasan Ulum al-Qur’an kovensional, melainkan sudah menjadi kajian disiplian keilmuan dalam studi “tarikh al-Qur’an (The History of Qur’an and Qur’anic Text)†yang tidak hanya menmbahas secara narratif textual pengumpulan al-Qur’an –seperti pada ulum al-Qur’an klasik (baca; al-Burhan)- melainkan pembahasan mengenai text al-Qur’an termasuk Qira’at masuk didalamnya. Setidaknya ada dua hal yang digariskan mengenai Qira’at dalam kesejarahan al-Qur’an, yakni: pertama redaksi ayat al-Qur’an, bentuk hurufnya, susuannya dalam kata, susuannya dalam kalimat, susunannya dalam surat serta cara membacanya (Qira’at). Kedua, tata cara penulisan ayat (rasm). Dari dua hal ini kemudian keluar beberapa pandangan mengenai Qira’at, bahwa qirÄ’at yang berkaitan dengan substansi lafaẓ bisa menyebabkan perbedaan makna, sedangkan qirÄ’at yang berkaitan dengan lahjat atau dialek kebahasaan (yang berkaitan dengan suku) tidak menimbulkan perbedaan makna. Dari sini, maka diakui atau tidak, al-Qur’Än juga tidak bisa lepas dari aspek qirÄ’at.Copyright (c) 2017 Al-Irfani : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan tafsir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Creative commons attributtion-Share alike (DY-SA)