AL-RAHMAH: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/arrahmahnw <p>Al-Rahmah merupakan Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam oleh LP2M STIT Darussalimin NW Praya Lombok Tengah. Kajian Keislaman fokus pada kajian Filsafat Islam, Teologi Islam dan Tasawuf. Adapun kajian Pendidikan Islam fokus pada Pendidikan Agama Islam (PAI), terutama pada aspek pemikiran dan metode pendidikan Agama Islam. </p> Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)Darussalimin NW Praya en-US AL-RAHMAH: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam 2303-3118 PENDIDIKAN ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/arrahmahnw/article/view/1630 <p><strong>Abstrak:</strong></p><p><em>Pendidikan pada hakekatnya berfungsi untuk membentuk kepribadian manusia secara total. Seingga arah atau sasaran dari pendidikan adalah jasmani dan ruhani manusia. Manusia indonesia tidak hanya cerdas secara kognitif, tapi lebih dari itu harus bertakwa dan berahlak mulya. Pendidikan Islam yang berparadigma teosentris bertujuan untuk mencetak individu muslim yang sejalan dengan tujuan dari Islam itu sendiri. Dengan demikian Islam memiliki peran yang signifikan dalam membentuk warga masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang baik, yang sejalan dengan falsafah atau ideologi Bangsa Inodenesia, yakni panca sila. Pendidikan Islam dalam sistem pendidikan Nasional telah menempati posisi yang sentral dalam membentuk jati diri masyarakat Indonesia. Pendidikan Islam dilihat sebagai media yang mampu melahirkan manusia Indonesia yang cerdas, bertakwa, bermoral dan bermartabat.</em><strong></strong></p> Fawaz Fawaz Copyright (c) 2016 AL-RAHMAH: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam 2016-04-27 2016-04-27 1 1 URGENSI CLASSROOM ACTION RESEARCH BAGI PENGEMBANGAN INTELEKTUAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/arrahmahnw/article/view/1631 <p><strong><em>Abstrak:</em></strong></p><p><em>Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila </em><em>muncul </em><em> perubahan tingkah laku positif pada peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.</em><em> Hal </em><em>ini pada dasarnya bergantung pada guru sebagai elemen penting dalam kegiatan pembelajaran. Memang saat ini sudah menjadi tidak lazim apabila guru menjadi dominator kegiatan pembelajaran di kelas, namun hal ini bukan berarti guru lepas tanggung jawab terhadap keberhasilan siswanya dalam belajar. Untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut guru harus selalu proaktif dan responsi</em><em>f </em><em>terhadap semua fenomena-fenomena yang di</em><em>temukan</em><em> di kelas. Sejalan dengan pernyataan di atas, saat ini upaya perbaikan pendidikan dilakukan dengan pendekatan konstruktivis. Oleh karena itu guru tidak hanya sebagai penerima pembaharuan pendidikan, namun ikut bertanggungjawab dan berperan aktif dalam melakukan</em><em> </em><em>Pembaharuan pendidikan serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya melalui penelitian tindakan dalam pengelolaan pembelajaran di kelasnya</em><em>. Dalam konteks perguruan tinggi pendidikan dan keguruan agama Islam, PTK memberikan kontribusi konstruktif bagi mahasiswa untuk melihat kondisi pengajaran agama Islam. Sehingga mahasiswa PAI diharapkan mampu mengkonstruk bangunan keilmuan yang holistic dan penguasaan metode dalam mengajar.  </em></p> Mastur Mastur Copyright (c) 2016 AL-RAHMAH: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam 2016-04-27 2016-04-27 1 1 PERAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STIT DARUSSALIMIN NW PRAYA DALAM MENGEMBANGKAN SOFTSKILL MAHASISWA PAI https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/arrahmahnw/article/view/1632 <p><strong>Abstrak:</strong></p><p><em>B</em><em>adan </em><em>E</em><em>ksekutif </em><em>M</em><em>ahasiswa</em><em> dalam suatu perguruan Tinggi Islam memiliki peran yang besar dalam mengembangkan intlektual dan keilmuan mahasiswa. Dengan adanya keputusan Pemerintah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Repoblik Indonesia bisa dijadikan sebagai payung hukum bagi organisasi intra Kampus untuk lebih leluasa mengembangkan potensi mahasiswa Islam. Hal ini sesuai dengan fungsi dari organisasi intra kampus yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Repoblik Indonesia, yakni sebagai wahana dan sarana dalam mengembangkan keilmuan mahasiswa agar berguna bagi kehidupan masyarakat. BEM STIT Darussalimin NW Praya semestinya harus mengacu pada ketetapan tersebut, shingga sarjana Pendidikan Islam yang lahir dari kampus memiliki kemampuan dan kapasitas keilmuan yang baik, bertakwa dan memiliki ahlak yang mulya.</em></p> Mubdimin Mubdimin Copyright (c) 2016 AL-RAHMAH: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam 2016-04-27 2016-04-27 1 1 PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN INTLEKTUAL ISLAM BERPARADIGMA HOLISTIK https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/arrahmahnw/article/view/1633 <p><strong><em>Abstrak:</em></strong></p><p><em> Perpustakaan dalam sebuah lembaga pendidikan formal Islam berperan besar dalam melahirkan intlektual Islam yang holistik. Dari sarjana yang demikianlah diharapkan gerakan transformasi dan sivilisasi masyarakat akan terwujud. </em><em>Perpustakaan jika dilihat dari aspek historisnya dalam konteks sejarah peradaban Islam pada abad </em><em>klasik</em><em> telah melahirkan ilmuan-ilmuan yang besar, baik dari bidang agama (mufassir, fukaha;, teolog, sufi, ahli hadis, ulama ushul dan lain sbagainya) maupun ilmu-ilmu umum (astronomi, kedoteran, fisika, matematika, biologi, kimiadan lain sebagainya). Sehingga</em><em> Perpustakaan pada abad ini dipenuhi oleh ilmuan-ilmuan Islam yang menginternasionalkan sains rasional dan empirik.  </em></p> M. Najamudin Aminullah Copyright (c) 2016 AL-RAHMAH: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam 2016-04-27 2016-04-27 1 1 PROFESIONALISME GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/arrahmahnw/article/view/1634 <p><strong>Abstrak: </strong></p><p><em>Guru yang profesional berperan besar dalam menentukan nilai atau hasil dari pendidikan. Dalam Islam pendidikan dilihat sebagai media yang penting bahkan sentral dalam membentuk individu muslim yang, yang sejalan dengan tujuan dari Islam itu sendiri. Karena itu Islam memiliki mekanisme mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru, tentunya pengajaran ini juga dilihat sebagai bentuh ibadah. Karena profesi mengajar sebagai guru adalah ibadah, maka dalam proses mengajar dibutuh sikap yang baik dan ikhlas. Profesionalisme guru atau guru yang profesional dalam perspektif pendidikan Islam memiliki kreteria tertentu, paling tidak memiliki kapasitas ilmu yang memadai, bertakwa dan berahlak mulya. </em></p> Ahmad Ikmal S Copyright (c) 2016 AL-RAHMAH: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam 2016-04-27 2016-04-27 1 1 URGENSI METODE PENGAJARAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/arrahmahnw/article/view/1635 <p><strong>Abstrak: </strong></p><p><em>Suksesnya suatu pendidikan dalam proses belajar mengajar, ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengajar, kemampuan terseut mencakup berbagai aspek, yakni, penguasaan terhadap materi yang diajarkan, kedisplina, dan penguasaan terhadap metode. Metode mengajar menjadi hal yang signifikan untuk mencapai kesuksesan pendidikan. Kesuksesan ini terlihat dari mutu pendidikan yang dicapai oleh sekolah. Siswa tidak hanya menguasai secara teoritis tapi juga implementasinya dalam kehidupan nyata adalah hal yang utma.</em></p> Zaenudin Zaunudin Copyright (c) 2016 AL-RAHMAH: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam 2016-04-27 2016-04-27 1 1 PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI SOLUSI KONFLIK SARA https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/arrahmahnw/article/view/1636 <p><strong>Abstrak:</strong></p><p><em>Bangsa Indonesia </em><em>dikenal</em><em> sebagai Bangsa-Negara yang fluralistik dalam berbagai aspek, baik agama, suku, bahasa, etnis, budaya dan adat istiadat. Kemajmukan ini di satu sisi menjadi hal yang sangat baik, namun disisi lain menjadi rawan konflik khorizontal, terutama konflik antar agama. Dalam kondisi yang demikian, maka dibutuhkan suatu mekanisme yang bisa dijadikan lihat djembatan solusif bagi harmni. Pendidikan multikulturalisme yang ahir-ahir ini marak diperbincangkan diharpakan bisa menjadi jembatan solusif untuk harmoni tersebut. Hal ini terrlihat dari fungsi dan tujuan dari pendidikan multikulturalisme tersebut yang mengedepankan sikap demokratis, toleran dan keadilan. Dengan sikap yang demikian, maka konflik SARA diharapkan bisa dipreventifikasi.</em></p> Husnu Ma'ab Copyright (c) 2016 AL-RAHMAH: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Islam 2016-04-27 2016-04-27 1 1