STUDI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI UMUM (PTU)

  • Irma Novayani
Keywords: Perguruan Tinggi Umum, Pengembangan Pendidikan Agama Islam

Abstract

Pemahaman tentang Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah atau perguruan tinggi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu PAI sebagai aktivitas dan PAI sebagai fenomena. PAI sebagai aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup (bagaimana orang akan menjalani dan memanfaatkan hidup dan kehidupannya), sikap hidup, dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual (petunjuk praktis) maupun mental dan sikap sosial yang bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran serta nilai-nilai Islam. Sedangkan PAI sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih dan/atau penciptaan suasana yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup yang bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam, yang diwujudkan dalam sikap hidup serta keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak. Implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dan di Perguruan Tinggi Umum (PTU) sangatlah berbeda. Hal ini dapat dilihat dari tujuan penyelenggaraan pendidikan agama Islam yang berbeda dari dua kelompok perguruan tinggi tersebut, dimana tujuan penyelenggaraan pendidikan agama Islam di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) yaitu mencetak para ahli agama (ulama) dalam semua tingkat, kurikulumnya juga lebih dominan menekankan aspek keagamaan Islam serta nuansa dan lingkungan yang religius juga lebih kentara (tampak) di kampus atau universitas yang berciri khas agama Islam. Berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan agama Islam diPerguruan Tinggi Umum (PTU), dimana bertujuan untuk memenuhi kewajiban setiap orang mengetahui dasar-dasar ajaran agamanya sebagai seorang pemeluk agama, kurikulum pendidikan agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (PTU) hanya merupakan mata kuliah pengembangan kepribadian, bukan merupakan mata kuliah dasar keahlian dan mata kuliah keahlian, dan kondisi perbedaan latar belakang keagamaan mahasiswanya juga bermacam-macam, dalam arti mahasiswa di PTU lebih bersifat heterogen, jadi dengan keadaan yang seperti itu, sangat sulit untuk menciptakan lingkungan yang religius bernuansa Islam.

References

Andayani, Dian dan Abdul Majid. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Djamas, Nurhayati. 2009. Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan. Jakarta: Rajawali Pers.
Ismail. 2009. Implementasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Umum (SMU) (Problematika dan Pemecahannya). Jurnal Vol. 7, No. 1, Juni FORUM TARBIYAH.
Muhaimin. 2009. Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan, Manajemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Muhaimin, et.al.. 2012. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Muhaimin. 2004. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Syaifudin, Muhammad dan Samsul Nizar. 2010. Isu-Isu Kontemporer Tentang Pendidikan Islam.Jakarta: Kalam Mulia.
Saridjo, Marwan. 2011. Pendidikan Islam dari Masa ke Masa: Tinjauan Kebijakan Publik terhadap Pendidikan Islam. Bogor: Yayasan Ngali Aksara dan al-Manar Press.
Widodo, SyukriFathudinAchmad. Artikel Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum
Published
2018-01-24
How to Cite
Novayani, Irma. “STUDI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI UMUM (PTU)”. At-Tadbir : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 1 (January 24, 2018): 1-16. Accessed April 26, 2024. https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir/article/view/3006.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.