KEARIFAN LOKAL SASAK PADA PONDOK PESANTREN DI LOMBOK TENGAH

  • Syarifuddin M. Pd. Institut Agama Islam Qomarul Huda Bagu
Keywords: Kearifan Lokal Pondok Pesantren

Abstract

         Pondok pesantren telah mengakar dan tumbuh dari masyarakat, kemudian di kembangkan oleh masyarakat, sehingga kajian mengenai pesantren sebagai sentra pengembangan masyarakat. Bentuk-bentuk kearifan lokal yang berkembang di pondok pesantren. Berdasarkan pembahasan bentuk-bentuk kearifan lokal yang berkembang di pondok pesantren Lombok Tengah.. Yaitu prosesi adat tapsile suku sasak sebagai prinsip ,norma ,dan aturan sistem sosial prilaku sehari-hari yang berkembang dalam masyarakat melalui pendekatan akulturatif dan kontekstual.di karenakan pondok pesantren memilh bersanding  dengan budaya lokal setempat yang diperaktekkan dalam bentuk sikap berembuk,besemeton ,base alus,tertip,tapsile dan reme.

References

Adnan, Patompo.Biografi TGH. Abdul Hafidz Sulaiman: Ilmu Bening Sebening Hati Sang Guru 1898-1983, Lombok: CV. Mujahid Press, 2013.

Afifuddin. “Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an: Penerapan Pola Sistematika Nuzulnya Wahyu (SNW) di Pondok Pesantren Hidayatullah Panyula Kabupaten Bone”, Lentera Pendidikan, Vol. 19, No. 1, Juni 2016, hlm.33.

Agboola, Alex and Kaun Chen Tsai. Bring Character Education into Classroom, European Journal of Educational Research, Vol.1, No. 2, 2012, hlm. 164.

Al-Hajjaj, Abi al-Husain Muslim bin.Sahih Muslim, Beirut: Dar al-Kutub al-‘ilmiyah, 1991.

Alfaqih.Strategi Pendidikan Karakter: Mempertimbangkan Tradisi Profetik. Mataram: Larispa, 2011.

Ali, Suryadharma. Paradigma Pesantren: Memperluas Horizon Kajian dan Aksi. Malang: UIN-Maliki Press, 2013.

Al-Atsqalany,Ibnu Hajar. Bulūg Al-Marām Min Adillati Al-Ahkām. Semarang: Karya Putra, tth.

Arif, Mahmud. “ Islam, Kearifan Lokal dan Kontekstualisasi Pendidikan: Kelenturan, Signifikansi, dan Implikasi Edukatifnya”, Al-Tahrir, Vol. 15, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 79-80.

Arif, Muhammad. “Deradikalisasi Islam Melalui Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal Pada Masyarakat Cigugur”, Akademika, Vol. 22, Nomor 1, Januari-Juni 2017, hlm. 63.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006, cet. Ke 6.

Ar-Rasyid, Al-Qur’an Mushaf Terjemah Tanpa Ta’wil, Jakarta: Insan Media Pustaka, 2012.

Asmani, Jamal Ma’mur. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan.Yogyakarta: Diva Press, 2011.

Asriati, Nuraini. “Mengembangkan Karakter Peserta Didik Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pembelajaran di Sekolah”, Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, Vol. 2, No. 3, Oktober 2012, hlm. 110.

At-Tayyib.Al-Qur’an Transliterasi Perkata & Terjemah Perkata. Bekasi: Citta Bagus Segara, 2011.

Azhar, H. Lalu Muhammad. Kamus Bausastra sasak Indonesia-Indonesia Sasak.Klaten: PT. Macanan Jaya Cemerlang, 1997.

Azra, Azyumardi. “Pendidikan Akhlak dan Budi Pekerti Membangun kembali anak Bangsa”, Mimbar Pendidikan, No. 1, Vol. XX, Tahun 2001, hlm. 28-29.

Badan Statistik Pemprov NTB, Nusa Tenggara Barat dalam Angka Tahun 2015, hlm. 71.

Baharudin, Erwan. “Kearifan Lokal, Pengetahuan Lokal dan Degradasi Lingkungan”, Forum Ilmiah, Vol. 7, No. 1, Januari 2010, hlm.13.

Barlow, Cassie B. dkk. “Character Assessment: an Examination of Leadhership Levels”, Journal of Business and Psychology, Vol. 17, No. 4, Summer 2003, hlm.566.

Basri, Hasan. Kapita Selekta Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2012.

Benninga, Jacques S. Dkk. “The Relationship of Character Education Implementation and Academic Achievement in Elementary Schools”, Journal of Research in Character Education, vol.1, no. 1, 2003, hlm.20.

Budiwanti,Erni. “Balinese Minority Versus Sasak Majority: Managing Ethno-Religious Diversity and Disputes in Western Lombok”, Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Haritage, Vol. 3, No. 2, December 2014, hlm.235.

Dahlan, Mukhtar Zaini. “Internalisasi Pendidikan Karakter Perspektif Pesantren”, Falasifa, vol. 7, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 157.

El-Bassiouny,Noha, dkk. The Importance of Character Education for Tweens as Consumers: A Conceptual Model With Prospects for Future Research, Journal of Research in Character Education, Vol. 6, No. 2, 2008, hlm. 37.

Fahmi, Muhammad. “Mengenal Tipologi dan Kehidupan Pesantren”, Syaikhuna, Vol. 6, Nomor 2, Oktober 2015, hlm. 307.

Fahrurrazi. “Tradisi Pengajian Kitab Turâts Melayu-Arab di Pulau Seribu Masjid dan Seribu Pesantren, Lombok, Indonesia”, Ibda’: Jurnal Kebudayaan Islam, Vol. 15, No. 2, Oktober 2017, hlm. 239.

Fajarini, Ulfah. ”Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter”, Sosio Didaktika, Vol. 1, Nomor 2, Desember 2014, hlm. 124.

Fauziah,Nurul. “Perkembangan Pendidikan Islam dan Kearifan Lokal di Indonesia”, Al-Furqan: Jurnal Studi Pendidikan Islam, Vol. V, No. 2, Edisi September 2017-Februari 2018, hlm. 65.

Francisca, Leonie dan Clara R.P Ajisuksmo, “Keterkaitan Antara Moral Knowing, Moral Feeling, dan Moral Behavior Pada Empat Kompetensi Dasar Guru” ,Jurnal Kependidikan, Vol. 45. No. 2.November 2015, hlm. 213.

Galba, Sindu. Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi. Jakarta: PT. Rineka Putra, 2004, cet. Ke-3.

Hamid, Hamdani dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013.
Published
2020-06-05
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.