Industri dan Gaya Hidup Halal

Industri dan Gaya Hidup Halal

  • BQ. Hadia Martanti M.Si Institut Agama Islam Qamarul Huda Bagu
  • Muaidi M. H.I Institut Agama Islam Qamarul Huda Bagu
Keywords: Industri, Modis, Hijab, Fashion, Style, Halal

Abstract

Fenomena banyaknya para penggemar fashion bukan dari model berbusana tetapi sudah merambah menuju permasalahan jilbab dan secara langsung pergeseran bahasa yang digunakan bukan lagi jilbab tapi sudah dikenal dengan bahasa dan sebutan hijab. Fenomena ini tidak bias dipungkiri karena pengaruh mode dan fashion yang semakin kea rah modern, beragaman dan plural. Dengan demikian, munculnya para komunitas-komunitas jilbab yang ada menunjukkan eksistensi para wanita yang ingin menunjukkan perbaikan diri dari yang tidak memakai jilbab mnjadi memakai jilbab atau dengan jelasnya ingin menjadi lebih baik.

References

Ali bin Sa’id Al-Ghamidi, Fikih Wanita Solo, AQWAM Media Profetika, 2015 Al-Qur'an, Depag RI
Bahrun Ali Murtopo, Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol. I No. 2 edisi Oktober, Etika berpakaian dalam Islam, Bahrun Ali Murtopo, 2017

Celia Lury, Budaya Konsumen, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998

Fadwa El Guindi, Jilbab; Antara Kesalhean, Kesopanan dan Perlawanan, (Jakarta: Serambi Ilmu semesta, 2003)

Quraish Shihab, Jilbab, Jakarta : Lentera Hati , 2004
William Frawley Linguistic Smeantic. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 1992 Yasinta Fauziah Novitasari, Makna Tradisi Jilbab Sebagai Gaya Hidup (Studi
Fenomenologi Tentang Alasan Perempuan Memakai Jilbab dan Aktivitas Solo Hijabers Community). (Surakarta: Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, 2014
Published
2020-10-09

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.