Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah

  • Susan santi STAI NW Samawa
Keywords: Pendidikan Karakter, Pembelajaran, Sekolah

Abstract

Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, untuk meraih derajat manusia seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. Pendidikan harus dapat menghasilkan insan-insan yang memiliki karakter mulia, di samping memiliki kemampuan akademik dan keterampilan yang memadai. Salah satu cara untuk mewujudkan manusia yang berkarakter adalah dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran. Nilai-nilai karakter utama yang harus terwujud dalam sikap dan perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses pendidikan karakter adalah jujur (olah hati), cerdas (olah pikir), tangguh (olah raga), dan peduli (olah rasa dan karsa). Dalam tataran teori, pendidikan karakter sangat menjanjikan bagi menjawab persoalan pendidikan di Indonesia. Namun dalam tataran praktik, seringkali terjadi bias dalam penerapannya. Tetapi sebagai sebuah upaya, pendidikan karakter haruslah sebuah program yang terukur pencapaiannya. Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat.Hal tersebut memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan Moral Choice (keputusan moral) yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif.Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan) dan membentuk watak atau tabiat seseorang.Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan pemuatan nilai-nilai karakter dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

References

Ahmad Amin, 1995. Etika (Ilmu Akhlak). Terj.oleh Farid Ma’ruf. Jakarta: Bulan
Bintang. Cet. VIII.
Dit PSMP Kemdiknas, 2010.Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran diSekolah Menengah Pertama.Jakarta: Direktorat PSMP Kemdiknas.
Doni Koesoema A, 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman
Global.Jakarta: Grasindo. Cet. I.
Echols, M. John& Shadily, H. 1995.Kamus Inggris Indonesia: An English-IndonesianDictionary. Jakarta: PT Gramedia. Cet. XXI.
Frye, Mike at all. (Ed.), 2002.Character Education: Informational Handbook and Guidefor Support and Implementation of the Student Citizent Act of 2001. NorthCarolina: Public Schools of North Carolina.
Kemdiknas, 2010.Desain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementerian PendidikanNasional.
Lickona, Thomas, 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach Respectand Responsibility.New York, Toronto, London, Sydney, Aucland: Bantam
books.
Mulyasa, H.E, 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Pemerintah Republik Indonesia, 2010.Kebijakan Nasional Pembangunan KarakterBangsa Tahun 2010-2025.Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Kemdiknas.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2006
tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa. Cet. I.
Pusat Kurikulum Kemdiknas. 2009. Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan KarakterBangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Kemdiknas.
Ryan, Kevin & Bohlin, K. E, 1999.Building Character in Schools: Practical Ways to
Bring Moral Instruction to Life. San Francisco: Jossey Bass.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional.
Zainuddin, 2008.Reformasi Pendidikan: Kritik Kurikulum dan Manajemen Berbasis
Sekolah.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Published
2018-09-20
Section
Articles