Rasionalitas Budaya Sasak Untuk Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik

  • Muhasim Muhasim STIT Palapa

Abstract

Penduduk NTB 2015  sebanyak 4.835.577 jiwa, tingkat pengaguran sebanyak  87.175 orang (3,66 %). Sebagian besar angkatan kerja kita didominasi tamatan  SD :1.173.341 orang (51,12 % ),  lulusan SMK 5,19 persen, SMA  4,96 persen, Perguruan Tinggi   2, 71 persen. Mata pencaharian masyarakat terbesar bergerak pada sektor pertanian : 43, 75 persen, dan tergolong tingkat berkembang  cukup sulit, lainnya yaitu perdagangan 18,49 persen, Jasa sosial  dan jasa perorangan 17,11 persen, Industri 8,96 persen.  Pertumbuhan ekonomi masih rendah  yaitu 4,7 persen, idealnya 8-10 persen. Tingkat IPM Pulau Lombok rata-rata lebih rendah dari tingkat  IPM  NTB sebesar 64,31 persen.Globalisasi telah membawa perubahan yang demikian cepat, dibidang ilmu pengetahuan dan revolusi digital. Rasionalisasi budaya diperlukan, untuk menangkal pengaruh negatif dari perubahan tersebut, dalam hal demikian dibutuhkan motivasi belajar yang terus semakin baik untuk mampu menghadapi perubahan itu. Data di atas dalam perubahan yang cepat, dapat menjadi bumerang terhadap motivasi belajar peserta didik. Artinya mereka bisa saja berspekulasi  bahwa, belajar tidak memberikan perbaikan bagi nasib peserta didik setelah menamatkan pendidikannya.  Kondisi sekarang jumlah yang menganggur, karena tidak bisa tertampung dilapangan kerja yang sudah ada, disatu sisi lapngan kerja sangat terbatas. Bisa jadi dimasa datang, akan semakin  sulit. Tujuan tulisan adalah mencari solusi, sehingga  motivasi belajar peserta didik terus meningkat.Metode  yang digunakan adalah metode deskriptif, artinya  memahami apa yang menjadi objek tulisan, mencermati berbagai situasi atau realitas sosial yang ada di masyarakat dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, tulisan pada media online yang menjadi objek tulisan (  Burhan Bungin;68).Budaya adalah proses normatik bisa tercipta dari proses pengalaman dan  yang diterima secara turun temurun  dan bisa tercipta dari proses belajar, baik belajar melalui pendidikan dan pergaulan. Pendidikan memiliki dua  tanggung jawab yaitu menciptakan manusia berilmu dan menciptakan manusia  berbudaya. Manusia yang berilmu adalah manusia yang memiliki kompetensi ilmu, pengetahuan serta skill dan manusia yang berbudaya adalah manusia yang memiliki sikap, patuh dan taat pada norma-norma berdasarkan agama yang diyakini dan nilai budaya yang selama ini menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.Rasionalitas budaya yaitu mencetak manusia yang mempu berpikir secara global, dan bertindak lokal, sehingga mempunyai kekuatan yang tangguh untuk menghadapi perubahan zaman yang terus menekan baik positif maupun negatif.  Rasionalisasi budaya  lokal diduga menjadi solusi yang signifikan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Budaya lokal  dimaksudkan disini adalah budaya suku sasak, karena kebetulan penulis warga suku sasak  yang berdomisili di Lombok Nusa Tenggara Barat.

References

Amru Khalid( 2007) Revolusi Diri, Penerbit , Qisthi Press, Jakarta.

Anas Salahudin ,Drs M.Pd, (2013),Pendidikan Karakter, Penerbit CV. Pustaka Setia, Jakarta.

Bambang Trim (2006) Menjadi Powerful Da’i, Penerbit ; Kolbu Bandung.

Burhan Bungin,H.M. Prof.Dr.S.Sos.,M.Si, (2010)Penelitian Kualitatif, Penerbit PT.Prenada

Media Group , Jakarta.

George Shinn ( 2003 ),Keajaiban Motivasi, Penerbit Interaksara, Batam.

John P. Campell,, dalam Gibson Ivancevich Donnell ( 1996), Organisasi, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Koentjaraningrat (1974), Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan, Penerbit,

PT. Gramedia,Jakarta.

Peter M.Senge (1996), Disiplin Kelima , Penerbit , Bina Rupa Aksara, Jakarta.

Pemda NTB ( 2016 ), Jurnal NTB, Mataram.

Stephen P. Robbin ( 2002 ), PerilakuOrganisasi, Penerbit, PT . Prenhallindo, Jakarta.

Toto Tasmara. K.H (2002),Membudayakan Etos Kerja islam, Penerbit Gema Insani Press,

Jakarta.

http://ihsangagah.blogspot.co.id/2012/02/masyarakat-dan-kebudayaan-suku-sasak(diakses tanggal, 10 Nopember 2016 ).

https://id.wikipedia.org/wiki/Rasional ( diakses tanggal 15 Nopember 2016).

http://marlionllc.com/budaya-lombok-dan-adat-istiadat-suku-sasak ( diakses tanggal 10 Oktober 2016 ).

http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2016/04/sejarah-dan-kebudayaan-suku-sasak.html ( diakses tanggal 10 Pebruari 2016 )

https://revolusipendidikan.wordpress.com/ ( diakses tanggal 17 Nopember 2016 ).

https://id.wikipedia.org/wiki/Suku bangsa di Indonesia ( diakses 5 Nopember 2016 )

Published
2017-01-01
How to Cite
Muhasim, M. (2017). Rasionalitas Budaya Sasak Untuk Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik. Jurnal Al-Muta`aliyah : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2(1), 215-236. Retrieved from http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/mutaaliyah/article/view/2886

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.