KORELASI SIKAP DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB

  • Muhammad Ihsan IAI Hamzanwadi NW Pancor

Abstract

Bagi sebagian siswa bahkan mahasiswa, bahasa Arab masih dianggap sebagai bahasa yang sulit dipahami, bahkan memandangnya sebagai momok. Hal ini juga terjadidilembaga-lembaga pendidikan Islam, semisal di MI/MTs/MA dimana pelajaran bahasa Arab merupakan pelajaran wajib bagi mereka. Fenomena ini bila terus berlanjut, maka dapat menimbulkan munculnya sikap yang negatif terhadap bahasa Arab, padahal sikap yang negatif terhadap bahasa dapat menyebabkan lunturnya pertahanan kemandirian bahasa yang merupakan salah satu penanda kesetiaan terhadap bahasa. Menurut Lozanov hanya dalam keadaan gembira dan tenang siswa akan dapat menggunakan potensinya yang terpendam. Banyak guru setuju bahwa rasa takut dan bosan adalah musuh utama learning. Rasa gembira dan tenang merupakan prasyarat bagi proses belajar yang efektif dan cepat. Ini berarti bahwa dalam mempelajari bahasa siswa harus merasa aman, tak terancam, santai, tertarik pad pelajaran, merasa terlibat dalam berbagai kegiatan yang bermakna dalam bahasa yang dipelajarinya.Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar bahasa Arab, yaitu: faktor linguistik, faktor linguistik meliputi segala aspek pengetahuan yang terkait langsung dengan bahasa itu sendiri, seperti ilmu linguistik umum, penguasaan struktur bahasa, struktur bunyi dan penguasaan kosa kata pada umumny. Faktor non linguistik dapat berasal dari diri siswa dan dapat pula berasal dari luar. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa tersebut meliputi: bakat, minat, intelegensi, cara belajar dan sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya. Faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi: lingkungan, tuntunan atau kebutuhan akan penggunaan bahasa tersebut dalam komunikasi sehari-hari.Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua rumusan. Rumusan pertama berbunyi: acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and axperience. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua: process of acquiring response as aresult of special practice, belajar ialah proses pemperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.Istilah prestasi, atau dalam bahasa inggris Achievement diartikan sebagai hasil belajar suatu pekerjaan. Robert S. Wood dan Donald E. Marquis[1] mengatakan “ Achievement is actual ability and can be measured directly by the use of test “. Prestasi adalah kecakapan nyata yang dapat diukur langsung dengan menggunakan test.                   Penilaian terhadap kemampuan siswa idealnya menggunakan pengukuran intelegensia atau potensi yang dimilikinya. Namun, mengingat sulitnya alata ukur tersebut diperoleh guru, maka guru dapat melakukan penilaian ini dengan mempelajari dan menganalisis kemajuan-kemajuan belajar yang ditunjukkannya, misalnya analisis terhadap hasil belajar, hasil belajar, hasil tes seleksi masuk, nilai STTB, raport, hasil ulangan. Sumardi menyebutkan bahwa nilai yang tercantum dalam raport merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa dalam masa tertentu. Dengan demikian nialai tersebut dapat dijadikan indikator tinggi rendahnyaprestasi belajar yang diraih oleh siswa dalam mengikuti pelajaran disekolahnya. Siswa yang nilai dalam rapornya tinggi dikatakan prestasi belajarnya baik, dan sebaliknya siswa yang nilai raportnya rendah, berarti prestasi belajarnya tidak baik.

References

John L. Esposito, 2001, Ensikplopedi Oxford Dunia Islam Modern, Bandung: Mizan.

Jos Daniel Parera, 1997, Linguistik Edukasional ; Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis Konntranstif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa, Jakarta: Erlangga.

M. Amin Abdullah, Urgensi Bahasa Asing dalam StudiKeIslaman, Makalah yang disampaikan dalam Orientasi B uku Daras Bahasa Arab dan Inggris Kurikulum IAIN 1998/1999, pada Tanggal 25 Agustus 1998 diPusat Bahasa IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Mansoer Padeta, 1987, Sosiolinguistik, Bandung: Angkasa.

Muhibbin Syah, 1999, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1997, Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru.

Robert S. Wood and Donald E. Marquis, 1977, Psychologi, New York: Henry Hold and Company.

Sjahruddin Kaseng, Lingistik Terapan ; Pengantar Menuju Pengajaran Bahasa Yang Sukses, Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Dirjen Dikti Depdikbud.

Sumardi Suryabrata, 1994, Pengantar Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Syaifuddin Azwar, 1998, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Peneliti, Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap Kegiatan Belajar Mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Tim Peneliti, 1998 Sikap Rumah Tangga Masyarakat Marginal Daerah Penyangga Ibu Kota Terhadap Pentingnya Pendidikan Anak Dalam Menghadapi Perubahan-Perubahan Sosial, Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah.

Published
2017-03-14
How to Cite
Ihsan, M. (2017). KORELASI SIKAP DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB. Jurnal Al-Muta`aliyah : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2(1), 1-24. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/mutaaliyah/article/view/2817

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.