Spriritual Konsumsi dalam Ekonomi Islam: Pendekatan Filsafat dan Al Qur’an

Abstract

Sistem ekonomi Islam menempatkan manusia bukanlah sebagai sentral (anthroposentrism) tetapi sebagai hamba Tuhan (âbid) yang harus mengabdi dan mengemban tugas yang dipercayakan-Nya sebagai hamba (khalîfah). Menurut filsafat, jika ditinjau secara ontologi, epistemologi, dan aksiologi, ekonomi islam memiliki koridor-koridor yang membatasi aktivitas manusia dalam masalah konsumsi. Penelitian ini merupakan jenis karya tulis deskriptif (descriptive research) dengan penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati, didukung dengan studi literatur atau studi kepustakaan berdasarkan pendalaman kajian pustaka, sehingga realitas dapat dipahami dengan baik.,  Konsumsi dalam ekonomi islam memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan konvensional, Maslahah dan utility mejadi indikator penting untuk menbedakan tujuan konsumsi menurut ekonomi islam dan konvensional. Oleh sebab itu, al-Qur’an selaku sumber segala ilmu memberikan petunjuk yang jelas terkait aktivitas konsumsi manusia.