PELATIHAN PENENTUAN DAN PENDAMPINGAN PEMBENAHAN ARAH KIBLAT MASJID DI KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA SURABAYA

  • Miftahul Ulum STAI Saichona Cholil Bangkalan
Keywords: Pengukuran, Kiblat, Masjid, Surabaya

Abstract

Menghadap ke arah Kiblat merupakan syarat sah shalat. Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai hal ini baik di kalangan Sunni maupun Syi’i. Namun, dalam tataran praktis ummat Islam belum sepenuhnya mengamalkan syari’at tersebut secara akurat. Ketika shalat, ummat Islam menghadapkan badannya ke arah Kiblat tanpa mengetahui secara persis apakah Kiblat yang dimaksudnya benar-benar tertuju ke Ka’bah sebagai episentrum arah shalat setiap ummat Islam di seluruh dunia. Ummat Islam menghadapkan badannya ke Kiblat hanya didasarkan pada garis lurus yang terdapat dalam konstruksi masjid. Ke manapun masjid mengarah, ke situ pulalah ummat Islam menghadapkan dirinya ketika shalat. Di antara ummat Islam jarang sekali ada yang mempertanyakan terlebih dahulu apakah arah Kiblat masjid yang menjadi tempat shalatnya sudah tepat mengarah ke Ka’bah atau belum.

References

Abdur Rachim. (1983). Ilmu Falak. Liberty.
Abidin, M. Z. (2008). IMPLIKASI GALAT PENENTUAN ARAH KIBLAT DAN DEVIASINYA. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG.
Al-Hadrami, Ba‘alawi‘, tt. (2008). al-Qamus al-Fiqhi, dalam al-maktabah al-syamilah, al-ishdar al-sani. Http://Www.Shamela.Ws.
An-Nawawi, tt. (2008). al-Majmu’ Syarh al-Muhazzab, dalam al-maktabah al-syamilah, al-ishdar al-sani. Http://Www.Shamela.Ws.
Ramdhan, T. W., & Kholid, M. (2019). Pengolahan Limbah Kulit Rambutan Menjadi Produk Minuman Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Rong Durin Kabupaten Bangkalan. As-Sidanah : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 96–102. https://doi.org/10.35316/assidanah.v1i1.501
Sugiono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung
Published
2020-03-29
Section
Articles