Kurikulum 2013 sebagai Pendukung Penyiapan Generasi Emas

Keywords: pengembangan kurikulum, fungsi kurikulum, komponen kurikulum

Abstract

Artikel ini ditulis bertujuan untuk menularkan optimisme tentang keberadaan Kurikulum 2013 sebagai upaya menjawab tantangan zaman dan menyiapkan generasi emas bangsa dan negara Indonesia. Kurikulum merupakan seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas pembelajaran. Fungsi kurikulum pada dasarnya adalah sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi sekolah atau pengawas, berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi peserta didik itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. Ada 4 unsur komponen kurikulum yaitu: tujuan, isi (bahan pelajaran), strategi pelaksanaan (proses pembelajaran), dan penilaian (evaluasi). Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Komponen tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Komponen isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan. Komponen strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang digunakan dalam pembelajaran. Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi, efisiensi, kelaikan (feasibility) program.

References

Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang
Draft Kurikulum 2013 bahan Sosialisasi
Mediatama Imam Wahyudi. (2012). Mengejar Profesionalisme Guru Strategi Praktis Mewujudkan Citra Guru Profesional. Jakarta: Prestasi Pustaka
Richards, J.C. & Farrell, T.S. (2005). Professional development for language teachers: strategies for teacher learning. New York: Cambridge University Press.
Stronge, J.H. (2006). Teacher evaluationand school improvement: improving the educational landscape. In
James H. Stronge(Ed.). Evaluating Teaching. Thousand Oaks: Crown Press
Permen No. 16 tahun 2007 tentang Kompetensi Guru
Permendiknas No. 22 Tahun 2007 tentang Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
UU. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
http://www.academia.edu/4398445/ (diakses tanggal 15 Oktober 2013 pukul 20:45)
http://www.untirta.ac.id/berita-501-artikel–kesiapan-guru-menyonsong-kurikulum-2013.html
(diakses tanggal 15 Oktober 2013 pukul 21:50)
Published
2014-09-20
Section
Articles