EKSISTENSI MASJID AULA GONDANG DI TINJAU DARI SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK

  • Rumina Rumina Sekolah Tinggi Agama Islam Hasanuddin Pare Kediri

Abstract

Berasal dari bahasa Arab, masjid secara etimologis berarti tempat sujud. Sedangkan secara terminologis, masjid adalah tempat melakukan kegiatan ibadah dalam makna luas. Dengan demikian, masjid merupakan bangunan yang sengaja didirikan umat muslim untuk melaksanakan shalat berjamaah dan berbagai keperluan lain yang terkait dengan kemaslahatan umat muslim. Akan tetapi, bila mencermati perkembangan dewasa ini, fungsinya yang kedua ini cenderung mulai berkurang, hal ini lantaran masjid sering hanya dipahami semata-mata untuk sujud sebagaimana dilakukan dalam shalat. Masjid memiliki peran yang signifikan dalam mengembangkan dan membangun kapabilitas intelektual umat, kegiatan sosial kemasyarakatan, meningkatkan perekonomian umat, dan menjadi ruang diskusi untuk mencari solusi permasalahan umat terkini. Pada masa Nabi dan khulafa ar Rasyidin, masjid berfungsi sebagai tempat beribadah, menuntut ilmu, dan merencanakan kegiatan kemasyarakatan. Kaum muslimin membicarakan masalah-masalah agama, pendidikan, sosial, politik, dan berbagai masalah kehidupan di masjid, mengajak manusia pada keutamaan, kecintaan, pengetahuan, kesadaran sosial, serta pengetahuan tentang hak dan kewajiban kepada Tuhan dan Negara. Bermula dari masjid pula, mereka menyebarkan akhlak Islam dan memberantas kebodohan. Oleh karena itu, masjid merupakan tempat paling baik bagi kegiatan pendidikan dan pembentukan moral keagamaan. Prosedur penelitian: Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting). Sumber data dalam penelitian ini adalah prilaku/tindakan warga masjid dan sekitarnya  dan dokumen  sebagai sumber utama, sedangkan sumber data lisan, dalam hal ini diperolah melalui wawancara, adalah sumber data tambahan yang akan digunakan jika diperlukan. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Setelah data terkumpul, untuk selanjutnya data tersebut diklasifikasikan dan dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif analitik. Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaruhi dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Derajat kepercayaan keabsahan data (kredebilitas) dapat diadakan pengecekkan dengan tehnik pengamatan yang tekun, dan triangulasi. Hasil penelitian: Ditinjau dari segi sosiologi pendidikan Islam, masjid Aula Gondang adalah masjid yang mempunyai peran besar dalam kehidupan masyarakat Gondang. Masjid Aula telah mampu melaksanakan fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah. Namun lebih dari itu bisa diikatakan bahwa masjid Aula bisa menjadi agen perubahan sosial masyarakat. Untuk menunjukan eksistensi masjid Aula sebagaimana yang disebut di atas, pihak Masjid Aula melakukan beberapa tindakan berikut ini: 1) Mengintensifkan Kajian-kajian Keislaman (Majelis Ta’lim). 2)Melibatkan pemuda dalam kegiatan di masjid Aula, baik kegiatan rutin maupun kegiatan yang bersifat insidental. 3)Mendirikan perpustakaan masjid.
Published
2016-08-29
How to Cite
Rumina, R. (2016). EKSISTENSI MASJID AULA GONDANG DI TINJAU DARI SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK. Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Keagamaan, 11(2), 36-55. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/article/view/2151
Section
Articles