Nilai-Nilai Aqoid Pernikahan dalam Novel Perempuan Terpasung Karya Hani Naqshabandi
Abstract
Sastra dianggap sebagai hasil aktivitas penulis, yang sering dikaitkan dengan gejala-gejala kejiwaan, seperti: obsesi, kontemplasi, sublimasi, bahkan sebagai neuresis. Oleh karena itulah karya sastra disebut sebagai salah satu gejala kejiwaan (Ratna, 2010: 62).Sastra adalah proses pengimajian penulis, antara realita sosial dengan gejala-gejala kejiwaan yang ada dalam dirinya. Sastra mengungkapkan prilaku manusia dalam suatu komunitas yang dianggap berarti bagi aspirasi kehidupan seniman, kehidupan manusia pada umumnya.Sastra secara otomatis menuliskan sikap dan prilaku, dan kejadian-kejadian yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.Sastra memberikan pemahaman terhadap masyarakat secara tidak langsung. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah (a) teknik pengumpulan data, (b) teknik analisis data. Teknik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil analisis data tertulis secara rinci setiap permasalahan yang berhubungan dengan Nilai-Nilai AqoidPernikahan dalam novel, kemudian dideskripsikan sesuai dengan hasil analisis. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi 4 tahap: (1) Identifikasi data, (2) Klasifikasi data, (3) Interpretasi data dan (4) deskripsi data secara kualitatif. Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikandan memperoleh gambaran objektif tentang nilai-nilai aqoid Pernikahan yang dialami tokoh dalam novel “Perempuan Terpasung†karya Hani Naqshabandi pada aspek: Mardhatillah (mencari ridha Allah),Sakinah (ketentraman hati), Mawaddah Warahmah (terjalinnya cinta kasih),dan Mengikuti sunnah Rasul Hasil analisis data tentang Nilai-Nilai Aqoid Pernikahan dalam Novel Perempuan Terpasung Karya Hani Naqshabandi, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa:1). Nilai-Nilai Aqoid Pernikahan pada aspek mencari ridha Allah. Sarah dalam menjalani kehidupan rumah tangganya, ia selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan ridha Allah SWT.2). Nilai-Nilai Aqoid Pernikahan pada aspek sakinah mawaddah warahmah. Sarah dalam mengarungi bahtera kehidupan rumah tangganya ia berjuang dan berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan dan mewujudkan keluarga harmonis, penuh sakinah, mawaddah, warahmah, merupakan harapan terakhir yang di inginkan oleh Sarah dalam membina kehidupan rumah tangganya.3).Nilai-Nilai Aqoid Pernikahan pada aspek mengikuti sunnah Rasul. Sarah dalam meniti kehidupan rumah tangganya tidak pernah terlepas dari tuntunan Rasulullah, sehingga kehidupan rumah tangganya penuh ketentraman dan kedamaian Sarah selalu mengerjakan amalan-amalan baik yang diperintahkan Rasulullah demi mengharap syafaatnya.Downloads
Published
2021-04-18
Issue
Section
Articles
License
AL-QORNI COPYRIGHT NOTICE
- Seluruh materi yang terdapat dalam situs ini dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi situs web ini untuk keperluan komersil tanpa persetujuan dewan penyunting jurnal ini.
- Apabila anda menemukan satu atau beberapa artikel yang terdapat dalam AL-QORNI yang melanggar atau berpotensi melanggar hak cipta yang anda miliki, silahkan laporkan kepada kami, melalui email pada Priciple Contact.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs  jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-ShareAlike (CC BY-SA).
- Semua Informasi yang terdapat di AL-QORNI bersifat akademik. AL-QORNIÂ tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi karana penyalah gunaan informasi dari situs ini.