Fintech: Journal of Islamic Finance
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech
<p>Fintech: Journal of Islamic Finance</p>en-USmohsiyadi1@gmail.com (Mohsi )zainulain15@gmail.com (Zainulloh)Tue, 30 Jan 2024 00:00:00 +0000OJS 3.2.1.3http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60Analisis Perbandingan Antara Teori Kuantitas Modern Menurut Milton Friedman Dan Teori Permintaan Uang Dalam Islam
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7565
<p><em>According to contemporary quantity theory, the same factors that affect the demand for assets should also affect the demand for money. Islamic economics prohibits the demand for money to save or speculate as this will only lead to the accumulation of money in the hands of a few people. The purpose of this study is to analyze the comparison between the modern quantity theory according to Milton Friedman and the theory of money demand in Islam. This type of research method uses qualitative research with a library research approach. The findings of this study, which contrasts contemporary quantity theory with Islamic money demand theory, show that Friedman did not start by thoroughly examining the reasons people keep money. The Islamic perspective on money demand states that there are two known reasons for money demand: transactions and precautions.</em></p>Anisatul Jannah, Yusriyatur Rohmah, Siti Nurhaliza, Wildatur Ramadani
Copyright (c) 2024 Fintech: Journal of Islamic Finance
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7565Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0000IMPLEMENTASI ZAKAT GARAM DI DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7227
<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Zakat is an act of worship that must be done by Muslims. Currently, there are many ijtihad from the scholars regarding the assets that must be zakat, one of which is salt zakat. The ijtihad of the scholars regarding the nash of salt zakat is different there are scholars who say that the nash of salt zakat follows agricultural zakat, trade zakat, and mining zakat. The purpose of this paper is to find out the implementation of salt zakat in Padelegan Village, Pademawu Subdistrict, Pamekasan Regency. This research uses the type of Empirical Juridical research which in English is called Sociolegal Research. Empirical legal research is a legal research method that serves to be able to see the law in real terms and examine how the law works in society. The results of the writing show that salt farmers in Padelegan village, Pademawu sub-district, Pamekasan regency still do not apply zakat from salt ponds, but only do infaq and shadaqah. Whereas between zakat infaq and shadaqah have differences mainly on the nash and haul. Regarding salt zakat, the nash and haul can follow agricultural zakat, trade zakat, and mining zakat.</em><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Zakat merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam. Saat ini banyak ijtihad dari para ulama mengenai harta benda yang wajib di zakatkan salah satunya yakni zakat garam. Ijtihad para ulama mengenai nash dari zakat garam berbeda-beda ada ulama yang mengakatakan bahwa nash zakat garam mengikuti zakat pertanian, zakat perniagaan, dan zakat pertambangan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui Implementasi dari zakat garam di Desa Padelegan kecamatan pademawu kabupaten pamekasan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Yuridis Empiris yang dalam bahasa Inggris disebut dengan <em>Sociolegal Research. </em>Penelitian hukum empiris merupakan metode penelitian hukum yang berfungsi untuk dapat melihat hukum secara nyata serta meneliti bagaimana bekerjanya hukum di Masyarakat. Hasil penulisan menunjukkan bahwa petani garam di desa padelegan kecamatan pademawu kabupaten pamekasan masih belum menerapkan zakat hasil tambak garam, namun hanya melakukan infaq dan shadaqah saja. Sedangkan antara zakat infaq dan shadaqah memiliki perbedaan utamanya pada nash dan haul nya. Mengenai zakat garam nash dan haul nya dapat mengikuti zakat pertanian, zakat perdagangan, dan zakat pertambangan.</p> <p> </p> <p> </p>TAZKIATUL AULIA ZAHROTUL ILLIYYIN, Murni Murni
Copyright (c) 2024 Fintech: Journal of Islamic Finance
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7227Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0000Manajemen Sarana dan Prasarana di MI Unggulan Manna Was Salwa
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7649
<p>Agar pembelajaran lebih efisien salah satunya dengan cara memenuhi kebutuhan sarana prasarana. Manajemen sarana prasarana adalah sebuah aktivitas mengatur fasilitas agar terlaksananya aktivitas pengajaran di suatu lembaga pendidikan. Tujuan observasi ini adalah untuk mengenal manajemen sarana prasarana yang ada di MI Unggulan Manna Was Salwa. Pada penelitian ini, digunakan strategi kualitatif yang meliputi observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumentasi. Berdasarkan dari hasil observasi, didalam manajemen sarana prasarana terdapat beberapa tahap diantaranya, tahap perencanaan, tahap pengadaan, tahap pemeliharaan, tahap investarisasi, dan tahap penghapusan. Sarana prasarana di suatu lembaga pendidikan menjadi upaya untuk menunjang aktivitas pengajaran.</p>rheva angelica
Copyright (c) 2025 Fintech: Journal of Islamic Finance
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7649Mon, 15 Jan 2024 00:00:00 +0000hubungan pendapatan masyarakat terhadap konsumsi buah dan sayur di desa karang penang
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7864
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Konsumsi buah dan sayur merupakan aspek penting dalam pemenuhan gizi masyarakat, namun tingkat konsumsinya sering kali dipengaruhi oleh faktor ekonomi, terutama pendapatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendapatan masyarakat dengan pola konsumsi buah dan sayur di Desa Karang Penang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dan wawancara terhadap sampel rumah tangga yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pendapatan dan konsumsi buah serta sayur, di mana masyarakat dengan pendapatan lebih tinggi cenderung mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur dibandingkan dengan masyarakat berpenghasilan rendah. Faktor lain seperti harga, ketersediaan, dan preferensi konsumsi juga berperan dalam menentukan tingkat konsumsi. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dapat berkontribusi pada peningkatan pola makan sehat berbasis buah dan sayur. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mendorong aksesibilitas dan keterjangkauan buah serta sayur bagi seluruh lapisan masyarakat.</p> <p> </p>Ika Fatmawati
Copyright (c) 2025 Fintech: Journal of Islamic Finance
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7864Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0000Interaksi Antara Praktik Keagamaan dan ekonomi Islam dalam tradisi Remoh di Kalangan Blater Karang Penang
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7865
<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>The interaction between religious practices and Islamic economics plays a significant role in shaping social and economic dynamics within local traditions. This study explores the relationship between these two aspects in the <em>Remoh</em> tradition among the <em>Blater</em> community in Karang Penang. Using a qualitative approach with ethnographic methods, this research examines how <em>Remoh</em>, a religious ritual deeply rooted in local Islamic traditions, influences economic behavior and financial transactions within the community. The findings reveal that <em>Remoh</em> not only serves as a medium for spiritual expression but also fosters economic circulation through donations, alms (<em>sadaqah</em>), and trade activities. Furthermore, Islamic economic principles, such as fairness (<em>‘adl</em>) and mutual assistance (<em>ta‘awun</em>), are embedded in the financial interactions during the tradition, reinforcing social cohesion and economic sustainability. This study highlights the inseparable link between religious devotion and economic activities, suggesting that traditional Islamic practices can contribute to local economic resilience and ethical financial behavior.</p>Ahmad Rofiqi
Copyright (c) 2025 Fintech: Journal of Islamic Finance
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fintech/article/view/7865Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0000