Fenomena Penyesatan Dalam Tradisi Praktik Pertunangan Di Sampang Madura
DOI:
https://doi.org/10.35127/kbl.v4i2.3652Abstract
Abstrak:Tunangan disyariatkan dalam Islam dengan cara dan pola tertentu agar menjadi pintu masuk yang tepat dalam menghindari disharmoni keluarga, baik dengan istri, mertua dan seluruh elemen rumah tangga. Namun dalam fakta sosial, praktik tunangan di masyarakat Sampang Madura banyak terjadi distorsi disebabkan penyesatan yang sistematis dan masif. Hasil penelitian menemukan setidaknya ada 5 penyesatan, yaitu: 1. Penyesatan dalam memaknai tunangan. Sekket dan lamaran menjadi seremonial wajib untuk meresmikan ikatan tunangan. Sementara dalam Islam cukup kesepakatan melalui lisan dan dianjurkan merahasiakan status tunangan tersebut, bukan diviralkan dengan acara sekket dan lamaran, 2. Penyesatan konsep menerima tunangan. Mumpung laku dan takut sakkal sering menjadi alasan untuk menerima pinangan dari siapapun. Sedangkan dalam Islam calon yang agamanya baik dan berakhlak menjadi kriteria yang utama untuk menciptakan keluarga yang ideal, 3. Penyesatan tujuan menunangkan. Sebagai tameng dari hujatan dan agar menjadi jodoh banyak dijadikan tujuan menunangkan putranya. Tujuan yang justeru menjadi lumbung kemunkaran dan kerusakan keluarga, 4. Penyesatan budaya pertemuan dan 5. Penyesatan tradisi tukar cincin.Kata Kunci: Penyesatan, Tunangan, SampangAbstract:Fiance is prescribed in Islam in certain ways and patterns so that it becomes an appropriate entrance in avoiding family disharmony, both with his wife, in-laws and all elements of the household. But in social facts, the practice of fiance in the Sampang Madura community is often distorted due to systematic and massive misdirection. The results of the study found that there were at least 5 deceits, namely: 1. Deception in interpreting fiance. Sekket and proposal become ceremonial mandatory to formalize the engagement. While in Islam it is quite an agreement through word of mouth and it is recommended to keep the status of the fiance a secret, not to be neutralized by a program of securities and applications, 2. The misdirection of the concept of accepting a fiancée. While behavior and fear are often the reason to accept proposals from anyone. Whereas in Islam a candidate whose religion is good and moral is the main criterion for creating an ideal family. As a shield from blasphemy and in order to become a mate many used as the goal to get his son engaged. Precisely the aim of becoming a granary of confusion and damage to the family, 4. Misdirection of cultural encounters and 5. Misdirection of the tradition of ring exchange.Keywords: Misdirection, Fiance, SampangDownloads
Published
2020-07-18
How to Cite
Muqoffi, Muqoffi. “Fenomena Penyesatan Dalam Tradisi Praktik Pertunangan Di Sampang Madura”. KABILAH : Journal of Social Community 4, no. 2 (July 18, 2020): 69–80. Accessed February 25, 2025. https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/kabilah/article/view/3652.
Issue
Section
Articles