POTENSI PARIWISATA HERITAGE PENINGGALAN MILITER KOTA CIMAHI

Abstract

Abstrak: Kota Cimahi adalah kota yang memiliki potensi yang sangat tinggi dalam hal wisata heritage, yakni memiliki hampir sekitar 40 bangunan cagar budaya yang seluhurnya dapat dijadikan daya tarik wisata. Berkat potensi tersebut, Kota Cimahi pun bahkan hingga sekarang dikenal sebagai Kota Militer. Atas dasar hal tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai pariwisata heritage peninggalan militer Kota Cimahi. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui potensi wisata heritage Kota Cimahi. Dalam hal ini penulis mendapatkan data melalui studi pustaka dan observasi. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa inti dalam atraksi wisata heritage Kota Cimahi yakni: Pertama, something to see yakni berbagai fisik bangunan heritage Cimahi yang tidak hanya unik karena usianya, namun juga karena sejarahnya; Kedua, program bus SAKOCI dalam mengembangkan city branding sebagai Kota Heritage, juga program menjelajah bersama komunitas Non-Pemerintah bernama Tjimahi Heritage. Pengelolaan potensi pariwisata heritage Kota Cimahi pun masih memiliki beragam kekurangan sehingga diperlukan solusi nyata untuk memperbaikinya, di antaranya adanya perda untuk melindungi objek heritage, serta upaya yang lebih serius dalam menjalankan program.   Kata Kunci: Kota Cimahi; Wisata Heritage; bus Sakoci; Tjimahi Heritage     Abstract: Cimahi is a city that has very high potential in terms of heritage tourism, which has nearly 40 cultural heritage buildings and can be used as tourist attractions. Cimahi is even now known as a Military City. With , the author is interested in discussing more about the military heritage of Cimahi City. This type of research is qualitative with the aim of knowing the potential of heritage tourism in Cimahi City. In this case, the authors get the data through literature study and observation. Through this research, it can be seen that the core tourist attractions of Cimahi City are: First, something to see such as various Cimahi cultural heritage buildings which are not only unique because of their age, but also because of their history; Second, the SAKOCI bus program in developing city branding as a Heritage City, as well as exploring with the Tjimahi Heritage Non-Government community. The management of Cimahi City's tourism potential still has various shortcomings that are needed to fix it, including the existence of a regional regulation to protect objects, as well as more serious efforts in carrying out the program.   Keywords: Cimahi City; Heritage Tourism; Sakoci bus; Tjimahi Heritage