STRATEGI PERGURUAN TINGGI ISLAM DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN MENGHADAPI TANTANGAN ERA GLOBAL
Keywords:
Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren, StrategiAbstract
Abstract Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berbasis pedesaan dalam era global tetap eksis menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Akan tetapi pondok pesantren membuka diri dengan sistem pendidikan klasikal modern sudah mulai menghadapi problema-problema. Termasuk perkembangan yang terakhir dengan pendirian perguruan tinggi Islam. Satu sisi menguntungkan pada pondok pesantren dengan dinamika itu, dan sisi yang lain membutuhkan strategi kongkrit agar pondok pesantren tidak kehilangan jati dirinya. Keberadaan kedua lembaga yakni pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam memiliki perbedaan mendasar tetapi saat ini sudah mulai saling berdekatan dan saling membutuhkan. Perguruan tinggi Islam memiliki keunggulan rasionalitas dan pondok pesantren menekankan pada aspek spiritual dan lemah secara intelektual. Sinergi keduanya akan membentuk sebagai fenomena pascamodern.References
Wahid, Abdurrahman. 2001. Menggerakkan Tradisi, Esai-Esai Pesantren. Pengantar Penyunting oleh: Hairus Salim H.S. Yogyakarta : LKiS
Fajar, A. Malik. 2005. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Azizy A. Qadri. 2003. Melawan Globalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam, Persiapan SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Buletin Sidogiri, Aktual & Salaf, dalam (Artikel) “Pesantren – IAIN di Ambang†Cerai (Edisi 54, Tahun VI, Ramadhan 1431)
Ensiklopedi Islam jilid 2. 1997. Jakarta : Ichtiar Baru Van Horve.
Makdisi, George. 1990. Magisterium and Academic Freedom in Classical Islam and Mediecal Christianity, in Islamic Law and Jurisprudence: Studies in Honor of Farhat J. Ziedah, ed. Nocholas Heer. Seatle: University of Washington Prees.
Harian Republika, 26 Juli 2006 jakarta
Bawani, Imam. 1993. Tradisionalisme dalam Pendidikan Islam. Surabaya : Al-Ikhlas
Mahfudh, KH. Sahal. 2007. Nuansa Fiqh Sosial. Yogyakarta : LKiS
Siraj, KH. Said Aqil. 2006. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi. Bandung : Mizan
Zamroni, M. Imam. 2004. Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Hasan, M. Ali – Ali, Mukti. 2009. Kapita Selekta Pendidikan Islam Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Fajar, A. Malik. 2005. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Azizy A. Qadri. 2003. Melawan Globalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam, Persiapan SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Buletin Sidogiri, Aktual & Salaf, dalam (Artikel) “Pesantren – IAIN di Ambang†Cerai (Edisi 54, Tahun VI, Ramadhan 1431)
Ensiklopedi Islam jilid 2. 1997. Jakarta : Ichtiar Baru Van Horve.
Makdisi, George. 1990. Magisterium and Academic Freedom in Classical Islam and Mediecal Christianity, in Islamic Law and Jurisprudence: Studies in Honor of Farhat J. Ziedah, ed. Nocholas Heer. Seatle: University of Washington Prees.
Harian Republika, 26 Juli 2006 jakarta
Bawani, Imam. 1993. Tradisionalisme dalam Pendidikan Islam. Surabaya : Al-Ikhlas
Mahfudh, KH. Sahal. 2007. Nuansa Fiqh Sosial. Yogyakarta : LKiS
Siraj, KH. Said Aqil. 2006. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi. Bandung : Mizan
Zamroni, M. Imam. 2004. Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Hasan, M. Ali – Ali, Mukti. 2009. Kapita Selekta Pendidikan Islam Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.