Eksistensi Sunnah Dalam Penafsiran Al-Qur’an

  • Muhammad Tajuddin Romli STIT Sunan Giri Trenggalek

Abstract

Artikel ini fokus mendeskripsikan tentang penafsiranal-Qur’an dengan al-Sunnah (hadis). Penggunaan sunnah atau hadis untuk penafsiran al-Qur’an dapat dilihat dari beberapa aspek, dari aspek penilaian isi nashyang dibedakan menjadi, pertama, menggunakan sunnah atau hadis yang isi nashnya secara langsung menafsirkan al-Qur’an, atau kedua, menggunakan sunnah atau hadis yang berguna untuk mendukung penafsiran meskipun isi nash tidak mempunyai hubungan langsung dengan lafadz atau ayat yang sedang ditafsirkan.Selain itu, sunnah atau hadis dapat dilihat dari fungsinya yaitu untuk menjelaskan lafadz atau ayat, menjelaskan topik seperti fiqih, tasawuf, sejarah dsb., menjelaskan etimologi, menakwil, dukungan asbabal-nuzul, dan kegunaan-kegunaan lain yang mungkin saja akan diketemukan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahu-an. Sedang dalam kajian fikih, kedudukan sunnah terhadap al-Qur’andipandang memiliki fungsi penting sebagai Bayan Tafshil, Bayan Takhshish, Bayan Ta'yin, Bayan Tasyri', Bayan Nasakh.

Published
2021-03-31
How to Cite
Muhammad Tajuddin Romli. (2021). Eksistensi Sunnah Dalam Penafsiran Al-Qur’an. AL-IFKAR: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 15(01), 51-60. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/ifkar/article/view/4486