Menakar Eksistensi Akal Dalam Islam

(Telaah Pemikiran Al-Ghazali)

  • Mutrofin IAIN Tulungagung

Abstract

Artikel ini membahas tentang kedudukan akal dalam perspektif pemikiran al-Ghazali. Salah satu hal yang membedakan antara manusia dengan makhluk lain adalah adanya akal. Akal merupakan alat untuk menyaring perbuatan yang mengandung nilai-nilai kemanfaatan bagi orang lain dan menghindari nilai-nilai kemudharatan bagi orang lain. Firman Allah “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknyaâ€. Manusia menjadi makhluk yang paling istimewa dengan memiliki akal. Kajian tentang eksistensi akal menjadi sangat mendalam untuk dibahas lebih luas. Al-Qur’an diturunkan sebagai pegangan hidup umat manusia yang setiap huruf memiliki arti dan interpretasi yang berbeda, sehingga interpretasi tersebut dapat dimengerti salah satunya dengan menggunakan kekuatan akal. Meskipun tidak semua nash al-Qur’an harus ditafsirkan dengan menggunakan akal. Namun, al-Qur’an telah menyebutkan bahwa akal memiliki peran yang sangat penting karena merupakan bagian dari substansi manusia. Maka kemudian tidak berlebihan jika banyak dari kalangan filusuf maupun para sufi tidak henti-hentinya memperbincangkan akal dalam diskursus keislaman.

Published
2021-03-31
How to Cite
Mutrofin. (2021). Menakar Eksistensi Akal Dalam Islam : (Telaah Pemikiran Al-Ghazali). AL-IFKAR: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 15(01), 19-33. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/ifkar/article/view/4488