Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Bercerai

  • Moh. Toriqul Chaer STAI Masjid Syuhada Yogyakarta
  • Azam Syukur Rahmatullah Universitas Mercu Buana Yogyakarta
  • Sukatin Institut Agama Islam Nusantara Batang Hari Jambi
Keywords: Education, Character, Parents, Divorce

Abstract

Abstract: Every parent wants their child to be a person with a good personality, a healthy mental attitude, and a commendable character. As the first personal shaper in a child's life, parents must be an example for their children. The object of this research is three divorced families in Ploso, Kendal, Ngawi, East Java. The method used is qualitative. The procedure for collecting data uses the following techniques: interviews, observation, and documentation. Based on the results of the study, it can be concluded that: 1) There are two parenting styles of divorced parents in educating their children, namely: a) democratic parenting with attitudes: mutual respect and respect, always discussing children's problems, providing opportunities for children to be independent, close relationships, b) Permissive Parenting with attitudes: parental attention is lacking for children, children are allowed to develop without parental guidance, children's interests are not prioritized, children are allowed to act and do as they please, children always get whatever they want. 2) The characteristics of children from divorced parents include: a) children become awkward in facing the realities of life, b) children sometimes dream of becoming famous, c) children prefer to fantasize about their lives, d) children have less imagination when they are playing, and e) the child experiences disturbances in social, cognitive and personality development.

 

Abstrak: Setiap  orang  tua  pasti  menginginkan  anaknya  menjadi  orang  yang berkepribadian baik, sikap mental yang sehat serta berakhlak yang terpuji. Orang tua sebagai  pembentuk  pribadi  yang  pertama  dalam  kehidupan  anak,  harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Objek penelitian adalah 3 keluarga yang bercerai di Desa Ploso Kendal, Ngawi, Jawa Timur. Metode yang digunakan metode kualitatif. Prosedur pengumpulan data dengan teknik: wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa: 1) Pola asuh  orang tua yang bercerai dalam mendidik anaknya ada dua yaitu: a) pola asuh demokratis dengan sikap: saling menghargai dan menghormati, selalu mendiskusikan masalah anak, pemberian kesempatan anak agar mandiri, hubungan yang akrab, b) Pola Asuh Permisif dengan sikap: perhatian orang tua yang kurang terhadap anak, anak dibiarkan berkembang tanpa bimbingan orang tua, prioritas kepentingan anak tidak diutamakan, Anak dibiarkan bertindak  dan sesuka hatinya, anak selalu memperoleh apapun yang dia inginkan. 2) Karakter anak dari orang tua yang bercerai antara lain: a) anak berubah menjadi canggung menghadapi kenyataan hidup, b) anak kadang-kadang bermimpi menjadi orang yang tenar, c) anak lebih suka berkhayal tentang hidupnya, d) anak imajinasinya berkurang saat mereka bermain, dan e) anak mengalami gangguan dalam perkembangan sosial, kognitif dan kepribadiannya.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Sukatin, Institut Agama Islam Nusantara Batang Hari Jambi
  •  

References

Afifuddin dan Saebani, Beni Ahmad. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Cetakan ke-13. Bandung: PT. Rineka Cipta.
Asrori, Mohammad. (2008). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
Azizah, Noor. (2009). Perilaku Anak Akibat Perceraian (Studi Analisis Psikologis di Desa Nalumsari Jepara). Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Ushuludin IAIN Walisongo Semarang.
Bimo, Walgito. (2010). Bimbingan dan Konseling Studi & Karir. Yogjakarta: Andi Offset
Budiman, Haris. “Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan.” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 1 (12 Desember 2017): 31. https://doi.org/10.24042/atjpi.v8i1.2095.
Chaer, Moh Toriqul. “TASAWUF DAN KONSEP KEBAHAGIAAN SUFISTIK.” Waratsah Jurnal 1, no. 1 (2015): 22.
Daradjat, Zakiah. (1990). Kesehatan Mental. Jakarta: Haji Masagung.
M. Save Dagun, M. Save. (2002). Psikologi Keluarga Peranan Ayah dalam Keluarga, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Ditjen Binbaga Islam Depag, 2005. Standar Kompetensi Kurikulum MTs 2004. Jakarta. Depag RI.
Erwati, Aziz. (2003). Nilai-nilai Pendidikan Islam. Jakarta. Rineka Cipta.
Hamid, Zahry. (1978). Pokok-Pokok Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia, Yogyakarta: Bina Cipta.
Hartati, Netty. (2003). Islam dan Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hasbullah. (2000). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Penerbit RajaGrafindo Persada.
“Longman Dictionary of Contemporary English | LDOCE,” 2020. https://www.ldoceonline.com/.
Muhson, Ali. “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI.” Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 8, no. 2 (1 Desember 2010). https://doi.org/10.21831/jpai.v8i2.949.
Mulyani, Fitri, dan Nur Haliza. “Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Dalam Pendidikan.” Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) 3, no. 1 (9 Februari 2021): 101–9. https://doi.org/10.31004/jpdk.v3i1.1432.
Ngafifi, Muhamad. “KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN POLA HIDUP MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA.” Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi 2, no. 1 (1 Juni 2014). https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616.
Paul B, Horton dan Chester L, Hunt. (1999). Sosiologi. Erlangga. Jakarta.
Psychology Education And Science. “Globalisasi dan Pendidikan.” Diakses 16 April 2022. https://www.journalpapers.org/2020/06/globalisasi-dan-pendidikan.html.
Ilyas, Yunahar. (2004). Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Jalaluddin. (2005). Psikologi Agama. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers. Jakarta
Kartono Kartini dan Jeany Andari. (1989). Hygienie Mental dan Kesehatan Mental Dalam Islam. Bandung: Penerbit CV. Mandar Maju.
Megawangi, Ratna. Pendidikan Karakter, Depok : Indonesia Heritage Foundation, 2015:71)
Prayoga, S.A, (2013). Pola Pengasuhan Anak pada Keluarga Orang Tua Tunggal (Studi pada 4 Orang tua Tunggal di Bandar Lampung), Skripsi tidak diterbitkan, Lampung. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Lampung.
Pusat Bahasa Depdiknas. (2008) , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Ritonga, Rahman. (1996). Ensiklopedi Hukum Islam, Cetakan ke-1. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve
Sochib, Moh. (1990). Pola Asuhan Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri, Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta Barat : Hak Cipta Bahasa Indonesia, 2017 :
Sumanto, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : CAPS (Center of Academic Publishing Service), 2014:27
Taufiqurrokhman dan Moch. Edy Siswanto. (2005). Akidah Akhlak Kelas X MA. Surabaya: Madrasah Development Centre (MDC) Surabaya Jawa Timur.
Team, Cyber Dakwah. “Agama dan Spirit ‘The Unlimited Ocean Of Love’ (I).” Cyber Dakwah (blog), 4 Juli 2013. https://cyberdakwah.com/2013/07/agama-dan-spirit-the-unlimited-ocean-of-love-i/.
Valois, Felix. “Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli,” 2015. https://www.academia.edu/34876008/Pengertian_Globalisasi_Menurut_Para_Ahli.
Wijana, Widarmi D. (2012). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Materi Pokok Kurikulum PAUD. Cetakan Ke-10. Tangerang: Universitas Terbuka.
Yunus, Mahmud. (1973). Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, Jakarta
Published
2022-07-31
Section
Articles