https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/issue/feed AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman 2024-03-10T17:21:14+00:00 Susi Fitriana susimahira55@gmail.com Open Journal Systems <table border="0" cellspacing="0" cellpadding="5"> <tbody> <tr> <td style="width: 400px; text-align: left; vertical-align: top;"> <p style="text-align: left;"><strong>AL-MURABBI</strong> <em>is published by Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, East Java</em></p> </td> <td style="width: 400px; vertical-align: top;"> <p><strong> AL-MURABBI</strong> diterbitkan oleh Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur</p> </td> </tr> </tbody> </table> https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5607 Analisis Tingkat Kognitif dalam Kitab Nahwu Wadhih Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom 2024-01-30T06:02:53+00:00 Rochimul Umam rochimul.umam@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong>. Kitab an-Nahwu al-Wadhih telah menjadi sumber pembelajaran yang sangat bermanfaat dalam memahami <em>qawaid</em> (kaidah-kaidah) bahasa Arab di berbagai lembaga pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat kognitif yang tercermin dalam kitab tersebut dengan memanfaatkan kerangka kerja revisi taksonomi Bloom. Analisis ini bertujuan untuk meningkatkan optimalitas penggunaan kitab ini, baik oleh para guru maupun murid. Pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kepustakaan digunakan peneliti untuk mengeksplorasi aspek kognitif yang terdapat dalam buku ajar tersebut. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa tingkat kognitif yang dominan tercermin dalam penyajian materi kitab an-Nahwu al-Wadhih serta panduan mengajar bahasa arab yang ditunjukkan oleh penulis melibatkan kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, dan berkreasi (sintesis). Meskipun tingkat evaluasi tidak secara eksplisit ditemukan dalam penyajian materi, namun diakses melalui panduan mengajar yang menunjukkan peran guru dalam melakukan evaluasi terhadap tugas murid. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami lebih dalam penggunaan kitab ini dalam konteks pembelajaran bahasa Arab.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Kognitif, Kitab an-Nahwu al-Wadhih, Revisi Taksonomi Bloom.</p> <p><strong>Abstract:</strong> The book "an-Nahwu al-Wadhih" has become a highly valuable learning resource for comprehending the basics of the Arabic language in a variety of educational institutions. The purpose of this study is to examine the cognitive levels represented in the book using the updated Bloom's taxonomy framework. The analysis aims to improve the best usage of this book by both teachers and students. The researcher used a qualitative descriptive technique with a library research method to investigate the cognitive features of the instructional material. The research findings suggest that the primary cognitive levels represented in the presentation of "an-Nahwu al-Wadhih" and the author's Arabic language teaching recommendations involve the capacities of remembering, understanding, applying, and generating (synthesizing). Although the evaluation level is not expressly mentioned in the instructional material, it may be accessible via teaching guidelines that outline the teacher's responsibility in evaluating student work. As a result, this study adds to a better understanding of the book's use in the context of Arabic language acquisition.</p> <p><strong>Keywords:</strong> an-Nahwu al-Wadhih, Cognitive, Revised Bloom's Taxonomy.</p> 2024-01-29T12:59:13+00:00 Copyright (c) 2024 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5494 Relevansi Nilai-Nilai Etika Politik dan Konsep Moderasi Beragama dalam Tafsir al-Qurthubi: Refleksi Menyambut Pemilu 2024 2024-03-10T16:59:42+00:00 Muhammad Torieq Abdillah mtabdillah11@gmail.com <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract:</strong> This research aims to see the relevance of political and ethical values and the concept of religious moderation in&nbsp; Tafsir al-Qurthubi in welcoming the&nbsp; 2024 elections. This can be seen from the frequent disputes among&nbsp; Indonesian people regarding religious and political issues during the general elections. This research uses a descriptive qualitative method by analyzing the verses of the&nbsp; Al-Qur'an on the topic discussed,&nbsp; namely&nbsp; QS. an-Nisa/4:&nbsp; 59,&nbsp; QS. al-Baqarah/2:&nbsp; 30,&nbsp; QS.&nbsp; al-Maidah/5:8,&nbsp; QS. Ali&nbsp; Imran/3:&nbsp; 159,&nbsp; QS. ash-Shura/42:&nbsp; 38,&nbsp; QS. al-Hujurat/49:&nbsp; 13, and&nbsp; QS.&nbsp; al-Maidah/5:&nbsp; 2, along with what Tafsir al-Qurthubi says about these verses. The study results conclude six essential points about how religious moderation can adapt to developing political and ethical values. The relevance between political moral values and the concept of religious moderation, according to Tafsir al-Qurthubi, lie in&nbsp; 6&nbsp; similarities,&nbsp; namely&nbsp; Faith and&nbsp; Taking the&nbsp; Middle&nbsp; Way (Tawassuth), Trustworthiness and&nbsp; Civility&nbsp; (Tahadhdhar),&nbsp; Justice and&nbsp; Firm&nbsp; &amp; Straight&nbsp; (I'tidal),&nbsp; Deliberation&nbsp; (Shura),&nbsp; equality and non-discrimination&nbsp; (Musawa), cooperation and prioritizing priorities (Aulawiyah).</p> <p><strong>K</strong><strong>ata Kunci</strong><strong>:</strong> Political Ethics, Religion Moderation, 2024 Election, Tafsir al-Qurthubi</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk melihat relevansi nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama di dalam Tafsir al-Qurthubi dalam menyambut Pemilu 2024. Hal ini terlihat dari seringnya perselisihan di antara masyarakat Indonesia mengenai masalah agama dan politik selama pemilihan umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an pada topik yang dibahas, yaitu QS. an-Nisa/4: 59, QS. al-Baqarah/2: 30, QS. al-Maidah/5:8, QS. Ali Imran/3: 159, QS. asy-Syura/42: 38, QS. al-Hujurat/49: 13, dan QS. al-Maidah/5: 2 beserta apa yang dikatakan dalam Tafsir al-Qurthubi tentang ayat-ayat tersebut. Hasil studi menyimpulkan enam poin penting tentang bagaimana moderasi beragama dapat beradaptasi dengan nilai-nilai etika politik yang berkembang. Relevansi antara nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama menurut Tafsir al-Qurthubi terletak pada 6 persamaan, yaitu Beriman dan Pengambilan Jalan Tengah (Tawassuth), Amanah dan Berkeadaban (Tahadhdhar), Keadilan dan Tegas &amp; Lurus (I’tidal), Musyawarah (Syura), Persamaan dan Tidak Diskriminatif (Musawa), Kerja Sama dan Mendahulukan yang Prioritas (Aulawiyah).</p> <p><strong>Keywords:</strong> Etika Politik, Moderasi Beragama, Pemilu 2024.</p> 2024-01-24T12:43:37+00:00 Copyright (c) 2024 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5492 Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Metode Tadarruj, Tikrar, dan Tadrib Ibnu Khaldun di Boarding School SMPIT Yogyakarta 2024-02-06T14:32:04+00:00 Mohammad Khoirul Abidin alkhoiry7@gmail.com Sedya Santosa sedya.santosa@uin-suka.ac.id <p><strong>Abstract:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pembelajaran bahasa arab melalui metode tadarruj, tikrar, dan tadrib Ibnu khaldun di Boarding School SMPIT Yogyakarta. Jenis penelitian yakni pendekatan Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan Koordinasi Mushrif, Observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi pembelajaran bahasa arab melalui metode tadarruj, takrir, dan tadrib merupakan metode yang sangat efektif bagi peserta didik karena metode tersebut tidak memberatkan peserta didik melainkan peserta didik bisa lebih bisa memahami dan mengingat terhadap materi yang telah disampaikan. Metode tadarruj membantu peseta didik secara kemampuan akalnya yaitu bertahap, takrir melatih peserta didik untuk mengulang-ulang materi yang telah disampaikan baik melalui percakapan atau imla, dan metode tadrib memberi pengalaman secara praktik yang nantinya peserta didik akan terbiasa dalam mengingat dan memahami materi yang sudah pernah disampaikannya.</p> <p><strong>Keywords</strong><strong>: </strong>Pembelajaran, Bahasa Arab, Metode <em>tadarruj, tikrar,</em> dan <em>tadrib</em></p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;"><strong><span style="color: #0e101a;">Abstract:</span></strong><span data-preserver-spaces="true"><span style="color: #0e101a;">&nbsp;This research will reveal Arabic language learning through Ibnu Khaldun's tadarruj, takrir, and tadrib methods at the SMPIT Yogyakarta Boarding School. The type of research is a qualitative approach. Data collection techniques&nbsp;</span>include interviews with Mushrif Coordination, observation and documentation, which are then analyzed by reducing data, presenting data and drawing conclusions. The research results show that internalizing Arabic language&nbsp;</span>learning through the tadarruj, takrir, and tadrib methods is very effective because this method benefits students. Still, rather students can better understand and remember the material that has been presented. The tadarruj&nbsp;method helps students with their intellectual abilities, namely in stages. Takrir trains students to repeat material given through conversation or imla, and the tadrib method provides a practical experience so that later, students will&nbsp;get used to remembering and understanding the material already taught. He conveyed.</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #0e101a;">Keywords: Learning, Arabic, tadarruj method, tikrar, and tadrib</span></p> 2024-01-23T14:43:56+00:00 Copyright (c) 2024 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5485 Transformasi Nilai Moderasi Beragama Pada Generasi Z di Organisasi IPNU IPPNU Cabang Kencong 2024-03-10T16:55:29+00:00 Nur Jannah nurjannah.2583@gmail.com Dhevin M.Q Agus Puspita W Nurjannah2583@gmail.com <p><strong>Abstract: </strong>Generation Z has become accustomed to the virtual world, which has become a part of their lives without fear of social boundaries. With their unique personalities and behaviour, generation Z must be nurtured to have positive values and not harm themselves or their environment. In an environment full of ethnic, religious and cultural diversity, it is a challenge for Generation Z to implement religious moderation. Through a case study approach, it aims to understand the transformation of Generation Z's religious moderation values in Generation Z, who are members of the IPNU-IPPNU organization. Based on Cresswell's data analysis, which was processed from efforts to preserve the characteristics of Nahdlatul Ulama's teachings, namely tawasuth, tasamuh, tawazun, I'tidal and amar makruf nahi munkar, as well as developing the existence of its teachings so that its cadres can answer society's problems. The process of transforming the value of religious moderation in generations Z in the IPNU IPPNU Kencong Branch environment takes place constructively through several processes; first, through Educational Institutions at schools, campuses or Islamic boarding schools, which are places where these values can be built from an early age. Second, youth activities are carried out to strengthen solidarity within the framework of differences. Third, Social Media because social media is one of the focuses of young people's attention.</p> <p><strong>Keywords: </strong>Generation Z, Moderation, Religion, Transformation.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstract:</strong> Generasi Z kini telah dilenakan dengan dunia maya yang sudah menjadi bagian dari kehidupannya tanpa takut batas sosial. Dengan keunikan kepribadian dan perilakunya, generasi Z perlu dibina agar bernilai positif dan tidak merugikan diri sendiri maupun lingkungannya. Berada di lingkungan yang penuh dengan keberagaman suku, agama, maupun budaya, adalah sebuah tantangan bagi generasi Z untuk menerapkan moderasi beragama. Melalui pendekatan studi kasus, bertujuan memahami transformasi nilai moderasi beragama generasi Z pada generasi Z yang tergabung dalam organisasi IPNU-IPPNU. Berdasarkan analisis data Cresswell yang diolah dari ditemukan upaya pelestarian karakteristik ajaran Nahdlatul Ulama yakni tawasuth, tasamuh, tawazun, I’tidal dan amar makruf nahi munkar serta mengembangkan eksistensi ajarannya agar keberadaan kader-kadernya mampu menjawab problematika masyarakat.Proses tranformasi nilai moderasi beragama pada generasi Z dilingkungan IPNU IPPNU Cabang Kencong berlangsung secara konstruktif melalui beberapa proses, <em>Pertama,</em> melalui Institusi Pendidikan di sekolah, kampus atau pesantren yang merupakan tempat di mana nilai itu bisa dibangun sejak dini. <em>Kedua, </em>kegiatan kepemudaan yang dilakukan untuk mempererat solidarias kebersamaan dalam bingkai perbedaan. <em>Ketiga,</em> Media Sosial karena media sosial menjadi salah satu fokus perhatian anak muda.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Beragama, Generasi Z, Moderasi, Transformasi</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2024-01-22T09:57:42+00:00 Copyright (c) 2024 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5297 Adab Terhadap Ilmu Perspektif Imam Al-Ghazali 2024-03-10T16:47:31+00:00 Sayid Ahmad Ramadhan sayidahmadrmdhan.mhspai@gmail.com Hendra Sucipto sayidahmad@gmail.com <p><strong>Abstract: </strong>Mastery of knowledge will influence the quality of manners and morals, so if someone first respects and glorifies knowledge, the results will encourage positive things in their life. On the other hand, if you don't respect and promote knowledge, negative things will emerge in your life. This research aims to describe manners towards Science from Imam al-Ghazali's perspective. The literature review uses sources originating from scientific articles and books. The research results illustrate the principles of al-Ghazali's participants in creating adab or morals towards Science for educators and students. First, always place knowledge in a series of aspects of life. Second, positioning knowledge as it is. Third, study and convey knowledge based on sincerity. Fourth, use knowledge to strengthen ties of friendship. Fifth, do not rely on knowledge for attitudes and actions that tend to be negative, meaning that you should not understand a subject matter according to your wishes and then become an argument or reason to strengthen something unacceptable to the Sharia religion.</p> <p><strong>Keywords: </strong>Adab, Imam al-Ghazali, Science</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstract:</strong> Penguasaan terhadap ilmu akan mempengaruhi kualitas adab dan akhlak, sehingga jika seseorang sudah lebih dahulu menghormati serta memuliakan suatu ilmu maka hasilnya akan mendorong munculnya hal-hal postif didalam kehidupannya. Sebaliknya, jika tidak menghormati dan memuliakan ilmu maka akan mendorong munculnya hal negatif dalam kehidupannya. .Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan adab terhadap ilmu menurut perspektif Imam al-Ghazali. Kajian pustaka menggunakan sumber &nbsp;yang berasal dari artikel ilmiah dan buku. Hasil Penelitian menggambarkan&nbsp; kaidah Imam al-Ghazali dalam melahirkan adab atau akhlak terhadap&nbsp; ilmu bagi pendidik maupun peserta didik. Pertama, Senantiasa menempatkan ilmu dalam serangkaian aspek kehidupan. Kedua, memposisikan ilmu sebagaimana tempatnya. Ketiga, mempelajari dan menyampaikan ilmu dilandaskan keikhlasan. Keempat, menggunakan ilmu untuk mempererat tali silaturahim. Kelima, tidak menyandarkan ilmu terhadap sikap dan tindakan yang cenderung negatif, maksudnya jangan sampai menafsirkan suatu materi pelajaran sesuai kehendak kemudian menjadikannya argumen atau alasan untuk memperkuat sesuatu yang sudah jelas tidak dibenarkan syari’at agama.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Adab, Ilmu, Imam al-Ghazali.</p> 2023-12-30T13:27:05+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5428 Implikasi Ikhlas Pada Resiliensi Remaja Dalam Menghadapi Masalah Keluarga 2024-02-06T16:21:22+00:00 Samsul Hadi samsul2005@yahoo.com Ayu Apriliya ayuap470@gmail.com Syamsul Bakri syamsbakr99@gmail.com Yusup Rohmadi yusup.rh@gmail.com <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;"><strong><span style="color: #0e101a;">Abstract:</span></strong><span data-preserver-spaces="true"><span style="color: #0e101a;">&nbsp;This study aimed to determine the impact of sincerity on the resilience of adolescents in dealing with family problems. This research method is a qualitative phenomenological study. The research subjects consisted of 3 female high school students at Karya Pembangunan Paron High School who had family problems with economic difficulties, orphans and divorce. Methods of data collection using observation, interviews and documentation. The results showed that family problems faced by adolescents included financial challenges caused by parents who did not have a permanent job, the issue of orphaned youth and the&nbsp;</span>problem of lack of attention from parents due to a broken home divorce. A sincere picture of childhood in dealing with family problems, namely surrendering to Allah SWT. Adolescent resilience in dealing with family problems through family behaviour that supports each other, friendship environmental factors, the understanding that everything owned is only a deposit and expressions of gratitude. The impact of sincerity on the resilience of adolescents in dealing with&nbsp;</span>family problems is obtaining inner satisfaction, understanding that we should not love the world excessively, feeling relieved after letting go and being persistent in doing good.</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;">&nbsp;</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #0e101a;"><strong>Keywords</strong>: Sincere, Resilience, Family Problem, Youth</span></p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;">&nbsp;</p> <div><strong>Abstract</strong>: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak ikhlas pada resiliensi remaja dalam menghadapi masalah keluarga. Metode penelitian ini merupakan studio kualitatif fenomenologi. Subjek penelitian terdiri dari 3 siswi remaja SMA Karya Pembangunan Paron yang memiliki masalah keluarga kesulitan ekonomi, yatim dan perceraian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan keluarga yang dihadapi remaja antara lain masalah kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh faktor orang tua yang tidak memiliki pekerjaan tetap, masalah remaja yatim dan masalah kurangnya perhatian orang tua akibat dari broken home perceraian. Gambaran ikhlas remaja dalam menghadapi masalah keluarga yaitu berserah diri kepada Allah SWT. Resiliensi remaja dalam menghadapi masalah keluarga melalui perilaku keluarga yang saling mendukung, faktor lingkungan pertemanan, pemahaman bahwa segala yang dimiliki hanya titipan, dan ungkapan syukur. Dampak ikhlas</div> <div>pada resiliensi remaja dalam menghadapi masalah keluarga yaitu memperoleh kepuasan batin, memaknai bahwa kita tidak seharusnya menyayangi dunia secara berlebihan, merasa lega setelah mengiklaskan dan istiqomah dalam melakukan kebaikan.</div> <div><strong>Kata Kunci</strong>: Ikhlas, Resiliensi, Masalah Keluarga, Remaja</div> 2023-07-22T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5142 Strategi Koping Religius terhadap Stres Akademik Siswa SMA Karya Pembangunan Paron Ngawi 2024-03-10T17:21:14+00:00 Indah Fitri Sri Wulandari wulandariindahfitrisri@gmail.com Arih Merdekasari arihatma01@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong> Internal and external pressures on student learning at school can cause academic stress. The ability to manage stress will raise the spirit of achievement, but uncontrolled academic stress will affect the decline in learning outcomes as well as physical and psychological disorders. This study aims to determine religious coping strategies for academic stress in SMA Karya Pembangunan Paron Ngawi. Case studies on three research subjects comprised 3 Karya Pembangunan Paron high school students who became female at Asy Syakur Islamic Boarding School. Methods of data collection using interviews and observation. Data validation uses triangulation, namely source triangulation. The study's results explain the physical symptoms of academic stress often shown by students, namely dizziness and cold sweats. The psychological symptoms that are felt are anxiety and sadness. This causes students to carry out emotional coping strategies through sharing with those closest to them. The dynamic aspect of faith encourages him to choose the plan from negative religious coping to positive religious coping. Passive religious deferral by submitting to Allah without much effort and punishing reappraisal considers the problems faced as a rebuke from Allah Swt. It is changed to a positive spiritual coping strategy when it doesn't work. Collaborative religious coping by trying to solve the problem optimally, then relying on Allah Swt, and benevolent reappraisal by introspecting himself by getting closer to Allah Swt.</p> <p><strong>Keyword</strong>s: Academic Stress, Religious Coping, Students</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract:</strong> Tekanan internal dan eksternal dalam pembelajaran siswa di sekolah dapat menyebabkan stress akademik. Kemampuan mengelola stress akan membangkitkan semangat berprestasi, tetapi stres akademik &nbsp;yang kurang terkendali akan mempengaruhi penurunan hasil belajar serta gangguan fsik dan psikologis. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi koping religius terhadap stres akademik siswa SMA Karya Pembangunan Paron Ngawi. Studi kasus pada 3 subyek penelitian terdiri dari 3 siswa SMA Karya Pembangunan Paron yang menjadi santriwati di Pondok Pesantren Asy Syakur. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Validasi data menggunakan triangulasi, yaitu triangulasi sumber. Hasil penelitian menjelaskan gejala&nbsp; fisik stres akademik yang sering ditunjukkan siswa yaitu pusing dan keringat dingin. Sedangkan gejala psikologis yang dirasakan adalah gelisah dan sedih. Hal ini menyebabkan siswa melakukan strategi koping emosi melalui sharing dengan orang terdekat. Aspek keimanan yang dinamis mendorongnya memilih jenis strategi dari koping religius negatif ke koping religius positif. <em>Passive religious deferral</em>&nbsp; dengan pasrah kepada Allah Swt tanpa banyak usaha, dan <em>punishing reappraisal </em>&nbsp;menganggap permasalahan yang dihadapi sebagai teguran dari Allah Swt. Ketika tidak berhasil,&nbsp; maka dirubah menjadi strategi &nbsp;koping religius positif. <em>C</em><em>ollaborative religious coping</em> dengan berusaha optimal menyelesaikan masalahnya, &nbsp;kemudian bertawakal kepada Allah Swt, dan <em>b</em><em>enevolent reappraisal</em> dengan mengintropeksi dirinya dengan cara mendekat kepada Allah Swt.</p> <p><strong>Keywords:</strong> &nbsp;Koping Religius, Siswa, Stres Akademik</p> 2023-07-01T07:24:48+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5062 Penggunaan Metode Aktif Learning Tipe Group Diskusi Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Siswa di MTs Mambaul Huda Bojonegoro 2024-02-06T16:16:03+00:00 Hamam Burhanuddin hamam@unugiri.ac.id Siti Nur Hidayatul Khusna sitinur@gmail.com Firda Firda Rizka Rachma Wahdani Firda@gmail.com <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;"><strong><span style="color: #0e101a;">Abstract:</span></strong><span data-preserver-spaces="true"><span style="color: #0e101a;"> This research aims to ascertain the use of active learning methods on the subject of aqidah morals at Madrasah Mambaul Huda. In learning activities, there are several problems faced by educators, including sleepy students, chatting in class&nbsp;</span>during learning, a lack of concentration on the explanations conveyed by the teacher, a soft feeling of students' curiosity, students who don't dare to argue and are passive in class, and low achievement of the minimum completeness criteria.&nbsp;</span>With the above problems, educators took the initiative to change learning strategies by applying the active learning method of group discussions. This qualitative research method uses a descriptive-qualitative approach using observation, in-depth interviews, and documentation. The research results are active learning strategies, including students being able to solve&nbsp;problems, express opinions, respect others, think critically, and want to express their ideas. The inhibiting factors for active learning are discussions dominated by students who like to talk, students who aren't talking tend to be busy alone, discussions take up a lot of time, and sometimes, the themes discussed must be more appropriate.</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;">&nbsp;</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #0e101a;"><strong>Keywords</strong>: Active Learning Method, Aqidah Akhlak, Learning Outcome</span></p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify;">&nbsp;</p> <div><strong>Abstract</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan metode pembelajaran aktif untuk meningkatkan aktivitas Peserta didik pada materi aqidahakhlak Madrasah Mambaul Huda, selama kegiatan pembelajaran pendidik dihadapkan pada beberapa masalah antara lain Peserta didik mengantuk, mengobrol di kelas saat belajar, kurang fokus pada pendidik. penjelasan, rasa ingin tahu peserta didik rendah, peserta didik tidak berani membantah, kelas pasif, standar ketuntasan minimal rendah. Menyikapi permasalahan di atas, pendidik berinisiatif mengadopsi metode pembelajaran aktif diskusi kelompok untuk mengubah strategi pembelajaran. Metode penelitian ini adalah kualitatif (penelitian lapangan) dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, catatan. Temuan penelitian adalah strategi pembelajaran aktif, antara lain Peserta didik mampu memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, Menghormati orang lain, Peserta didik berpikir kritis dan mau mengungkapkan ide-idenya, penghambat belajar aktif adalah waktu diskusi yang dominan dan terkadang kurangnya korespondensi topik yang dibahas.</div> <div>&nbsp;</div> <div><strong>Kata kunci</strong>: Metode Active Learning, AqidahAkhlak, Hasil Belajar Kognitif.</div> 2023-07-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/4815 Masjid Sebagai Pusat Trilogi Pembinaan Tarbiyah Islamiyyah para Salafus Shalih 2024-03-10T17:11:00+00:00 Zainab Rahmatulloh Hikmatul Haq zeiinbeauty@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong> This study aims to analyze the procedures of the salafus shalih fostering Islamic tarbiyah in the classical era focused on the centre, namely the mosque. A descriptive qualitative method was used in this study, with the type of library research and reviewing several references and literature to obtain the necessary study data. The results of the study stated that the mosque became the centre of the trilogy, an inseparable unit from the madrasa and Pondok, which became the successful procedure on the excellent salafus in fostering Islamic tarbiyah for the ummah and the transformation of the Islamic education system in classical times which started from: First, the mosque system as a trilogy centre. In the early days of Islam, this mosque system was a place for students who wanted to learn to pray, zakat, fasting from the righteous salafus. The development of the current mosque system has separated the system between Islamic boarding schools and madrasas to maintain the existence of a mosque that is calm and solemn. Second, the classic pondok system, a substitute for the mosque system, which is like a halaqah place for religious knowledge, but at this time, it is complicated to find the classic pondok system because it is influenced by several modern system regulations that require following the currents of modern times. Third, the madrasa system is a substitute for a mosque whose position is equivalent to a Pondok; modern Western educational methods have integrated madrasas into the present era.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Mosque, Boarding Schools, Madrasah, Salafus Shalih.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tatacara para salafus shalih membina tarbiyah islamiyyah pada zaman klasik terfokus pada pusatnya yaitu masjid. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan jenis penelitian kajian pustaka dan mengkaji beberapa referensi serta literatur untuk memperoleh data kajian yang diperlukan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa masjid menjadi pusat trilogi satu kesatuan tak terpisahkan dari madrasah dan pondok yang menjadi tatacara sukses para salafus shalih dalam membina tarbiyah islamiyyah pada umat dan transformasi sistem pendidikan Islam di zaman klasik yang bermula dari: Pertama, sistem masjid sebagai pusat trilogi. Pada awal permulaan Islam, sistem masjid ini merupakan tempat para murid yang ingin belajar shalat, zakat, puasa kepada para salafus shalih. Perkembangan sistem masjid saat ini telah memisahkan sistem antara pondok dan madrasah Islam dengan tujuan mempertahankan eksistensi masjid yang bersifat tenang dan khusyuk. Kedua, sistem pondok klasik, pengganti sistem masjid yaitu seperti tempat halaqoh ilmu agama, namun saat ini sangat susah menemukan sistem pondok klasik karena dipengaruhi oleh beberapa peraturan sistem modern yang mengharuskan mengikuti arus zaman modern. Ketiga, sistem madrasah sebagai pengganti masjid yang kedudukannya setara dengan pondok, madrasah di era sekarang telah menyatu dan terintegrasi dengan mengikuti metode pendidikan Barat modern.&nbsp;</p> <p><strong>Keywords:</strong> Masjid, Pondok Pesantren, Madrasah, Salafus Shalih. &nbsp;</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2023-06-18T14:10:36+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5201 Self-Compassion Pada Wanita Yang Pernah Mengalami Keguguran 2024-03-10T17:16:58+00:00 Khanifah Hanifah khanifah0625@gmail.com Gadis Deslinda gdeslinda@gmail.com Ernawati gadisdeslinda@gmail.com <p style="margin: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #0e101a;">Women who have had miscarriages are prone to experiencing mental health problems, such as experiencing stress, frustration and depression. Women need high self-compassion to be able to overcome them. Women who&nbsp;experience a lack of self-compassion will become&nbsp;maladaptive, such as assuming they have a problem, always judging others negatively, and being bound by negative emotions. Self-compassion is an open attitude, moved by the suffering experienced, compassion and care for oneself, understanding one's shortcomings and&nbsp;failures without judging, accepting one's strengths and weaknesses, and realizing the same experience can happen to others. This study aims to get an overview of self-compassion in women who have had a miscarriage. This qualitative research uses a phenomenological approach&nbsp;by collecting data using interviews, observation and documentation. This study involved three female informants who had experienced a miscarriage using purposive sampling and significant other techniques. The survey results show that self-compassion can help individuals accept when facing problems. The researcher concluded that the three informants had self-compassion in themselves and that there were three components of self-compassion in the three informants of this study.</span></p> <p style="margin: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #0e101a;">Keywords: Miscarriage; self-compassion; Woman</span></p> 2023-06-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/4974 Teknik Self-Management pada Layanan Konseling untuk Peningkatan Kedisiplinan Siswa 2023-01-24T17:08:31+00:00 Ahmad Khoirul Umam Umam ukhoirul897@gmail.com Muhimmatul Hasanah muhimmatul@gmail.com Musbikhin musbikhin@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong>&nbsp;This research was conducted to determine the influence of Counseling Services with Self-Management Techniques in improving the discipline of MTs. Sunan Drajat Lamongan students. Student Discipline is the attitude or behavior of students who obey and obey the rules in the school and carry out their duties with full awareness. This research uses quantitative experimental methods with research designs in the form of Quasi Expermental Design. Sampling technique with Purposive Sampling, with 16 study subjects. The data analysis technique in this study is the Mann Whitney U-Test. The results of the analysis show a significant influence of Counseling Services with Self-Management Techniques in improving student discipline. Data analysis showed that before treatment, the experimental group and the control group had the same level of discipline, namely Z = -,317; Asymp. Sig.= ,751. and after being given treatment, a value of Z = -2.371 was obtained; Asymp. Sig.= ,001. From the results of the analysis, it can be concluded that Counseling Services with Self-Management Techniques are effective in improving student discipline.</p> <p><strong>Keywords :</strong>&nbsp;<em> Discipline, Self Management, Student</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstrak :</strong> Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling dengan Teknik <em>Self-Management</em> dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTs. Sunan Drajat Lamongan. Kedisiplinan Siswa merupakan sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh akan peraturan yang ada di sekolah dan menjalankan kewaibannya dengan penuh kesadaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian yang berbentuk <em>Quasi Expermental Design</em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em>, dengan subjek penelitian yang berjumlah 16 siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah <em>Uji Mann Whitney U-Test</em>. Hasil dari analisis menunjukan adanya pengaruh yang signifikan dari Layanan Konseling dengan Teknik Self-Management dalam meningkatkan kedisiplinan siswa. Analisis data menunjukan bahwa sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki tinhgkat kedisiplinan yang sama, yaitu Z = -,317; Asymp. Sig.= ,751. dan setelah diberikan perlakuan, diperoleh nilai Z = -2,371; Asymp. Sig.= ,001. dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Layanan Konseling dengan Teknik <em>Self-Management</em> efektif dalam meningkatkan kedisiplinan siswa.</p> <p><strong>Keywords :</strong> Kedisiplinan, <em>Self-Management, Siswa</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2023-01-24T13:21:18+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5032 Dinamika Motivasi Belajar Mahasiswa yang Sudah Menikah di IAIN Kerinci 2023-01-24T17:09:57+00:00 Ahmad Khairul Nuzuli ahmad.nuzuli@gmail.com Agung Tri Prasetia agungprasetia04@gmail.com Puji Kurnia kurniapuji255@gmail.com Rezki Rosalia Indah rezkirosaliaindah10@gmail.com Ria Julita Sari riajulita958@gmail.com Rahmat Rhafizt P rhafizt09@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong> Students who decide to get married face various challenges in completing their studies. Learning motivation is a motivating factor for married students in carrying out their education process well. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. The research subjects were three married students from the Kerinci State Islamic Institute (IAIN). Data collection is done by interview. The results showed that the learning motivation of married students came from external sources, namely wanting to finish college so that after graduation, they could focus on taking care of their children and the support of parents and husbands to complete their studies immediately. The challenges in managing their learning motivation are related to the distance between home and campus—difficulty handling time in carrying out duties as a student and wife. The study's results also show that the ability to divide roles between husband and wife can help married students deal with time management problems.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Dynamics, Learning Motivation, Married, Students</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract:</strong> Mahasiswa yang memutuskan menikah menghadapi berbagai tantangan dalam menyelesaikan studinya. Motivasi belajar menjadi faktor pendorong bagi mahasiswa yang sudah menikah dalam&nbsp; menjalani proses pendidikannya dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Femenologi.&nbsp; Subyek penelitian mreupakan tiga mahasiswa&nbsp; Institut Agama Islam Negeri (IAIN)&nbsp; Kerinci&nbsp; yang&nbsp; sudah&nbsp; menikah&nbsp; . Pengumpulan&nbsp;&nbsp; data&nbsp;&nbsp; dilakukan&nbsp;&nbsp; dengan&nbsp; wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa&nbsp; yang sudah menikah bersumber dari eksternal, yaitu ingin menyelesaikan kuliah agar setelah tamat bisa fokus mengurus anak dan adanya dukungan orang tua dan suami untuk segera menyelesaikan perkuliahannya. Tantangan yang dihadapi dalam mengelola motivasi belajarnya terkait dengan kendala jarak&nbsp; antara rumah dan kampus. Kesulitan memanajemen waktu dalam pelaksanaan tugas sebagai mahasiswa dan istri. Hasil studi juga menunjukkan bahwa kemampuan membagi peran antara suami dan istri dapt membantu mahasiswa yang sudah menikah dalam mengahadapi masalah manajemen waktunya.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> Dinamika, Mahasiswa, Menikah, Motivasi Belajar</p> 2023-01-20T16:23:01+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5109 Pemikiran Pendidikan Mohammad Hatta dalam Perspektif Pendidikan Islam 2023-01-24T17:11:28+00:00 Ahmad Syauqi Fuady syauqi.asf68@gmail.com Samsudin samsudin@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong> This article aims to analyze Mohammad Hatta's conception of educational thought from the perspective of Islamic education. Islam became an integral character of Mohammad Hatta's person, with an Islamic pattern that tends to be substantive rather than legal-formal. The writing of this article is directed to examine the extent of the influence and linkage of Mohammad Hatta's Islamic faith in the thoughts and views of education that he aspires to. This research is a <em>library</em> using the primary literature sources of Mohammad Hatta's writings in the Collection of Essays <em>I and the Collection</em> <em>of Essays IV</em>. The data analysis technique used is <em>Content Analysis</em>. The results of this study are as follows: <em>First</em>, faith is the main foundation in implementing Islamic education. Faith in God, as reflected in the First Precept of Pancasila, is used as a philosophical foundation for the implementation of life in aspects of government, politics, economy, socio-culture, and education. <em>Second</em>, knowledge for Hatta is the main instrument needed by humans in the world both to worship God and the management the universe for prosperity and well-being. Although for Hatta, science and religion have different areas of study and methods, the two cannot be separated. <em>Third</em>, education for Mohammad Hatta is aimed mainly at forming and creating a solid community life. Nevertheless, a stable society can be upright if individuals of faith, purity, brilliance, intelligence, intelligence and creativity sustain it.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Education, Thought, Mohammad Hatta, Islam</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract:</strong> Artikel ini bertujuan melakukan analisis terhadap konsepsi pemikiran pendidikan Mohammad Hatta dalam perspektif pendidikan Islam. Islam menjadi karakter integral bagi pribadi Mohammad Hatta, dengan corak keberislaman yang cenderung substantif dibandingkan legal-formal. Penulisan artikel ini diarahkan untuk mengkaji sejauh mana pengaruh dan keterkaitan keberislaman Mohammad Hatta dalam pemikiran dan pandangan pendidikan yang dicita-citakan. Penelitian ini merupakan <em>library research</em> menggunakan sumber kepustakaan utama tulisan Mohammad Hatta dalam <em>Kumpulan Karangan I</em> dan <em>Kumpulan Karangan IV</em>. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Isi (<em>content analysis</em>). Hasil kajian ini adalah: <em>Pertama</em>, keimanan merupakan pondasi utama dalam pelaksanaan pendidikan Islam. Keimanan kepada Tuhan, sebagaimana tercermin dalam Sila Pertama Pancasila, digunakan sebagai landasan filosofis bagi pelaksanaan kehidupan baik dalam aspek pemerintahan, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan. <em>Kedua</em>, ilmu bagi Hatta adalah instrumen utama yang diperlukan oleh manusia di dunia baik untuk beribadah kepada Tuhan, maupun dalam pengelolaan alam semesta bagi kemakmuran dan kesejahteraan. Meskipun bagi Hatta ilmu dan agama memiliki wilayah kajian dan metode berbeda, keduanya tidak bisa dipisahkan. <em>Ketiga</em>, pendidikan bagi Mohammad Hatta ditujukan, utamanya untuk membentuk dan menciptakan kehidupan masyarakat yang kokoh. Meskipun demikian, masyarakat yang kuat dan kokoh dapat tegak jika ditopang oleh individu-individu yang beriman, bertakwa, cemerlang, pintar, cerdas dan kreatif.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Pendidikan, Pemikiran, Mohammad Hatta, Islam</p> 2023-01-20T16:21:37+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5054 Bagaimana Mahasiswa NU Memahami Islam Moderat? 2023-01-24T17:12:54+00:00 Benny Afwadzi afwadzi@pai.uin-malang.ac.id Miski Miski miski@uin-malang.ac.id Mila Aulia miaumilaaulia@gmail.com Roudlotul Jannah roudlotuljannah0707@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong> This research is motivated by many scholars who challenge NU, which is considered a moderate Islamic organization, and the meanings of the word moderate vary. On the other hand, moderate Islam is a solution to many students' radical thoughts and terror. By taking Unisma as the research object, this article focuses on two topics: NU students' interpretation of moderate Islam and the factors that influence this interpretation. This article is qualitative research using in-depth interviews with 12 students with various study program characteristics. The findings obtained from this study are, first, NU students interpret moderate Islam with three models: teachings, nation and state, and relations with modernity. These three understandings are separate from NU's moderate principles. Most NU students accept moderate Islamic terminology, but a small number of them reject it. Second, the moderatism of NU students is influenced by many factors, including family background, education, social media, environment, and association. Furthermore, this study accepts that moderatism in NU is not on the same line but also rejects research suggesting that NU students tend to be radical and intolerant. And association. Furthermore, this study accepts that moderatism in NU is not on the same line but also rejects research suggesting that NU students tend to be radical and intolerant. And association. Furthermore, this study accepts that moderatism in NU is not on the same line but also rejects research suggesting that NU students tend to be radical and intolerant.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Doctrine, Moderate Islam, Modernity, Nation and State, NU students.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak sarjana yang memberikan tantangan pada NU yang dianggap sebagai organisasi Islam moderat dan pemaknaan terhadap kata moderat yang bervariasi. Di sisi lain, Islam moderat merupakan solusi atas pemikiran radikal dan teror yang banyak dimiliki oleh mahasiswa. Dengan mengambil Unisma sebagai objek penelitian, artikel ini fokus pada dua topik, yakni interpretasi mahasiswa NU terhadap Islam moderat dan faktor-faktor yang mempengaruhi interpretasi tersebut. Artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada 12 mahasiswa dengan karakter program studi yang bervariasi. Temuan yang didapatkan dari penelitian ini adalah, pertama, mahasiswa NU menginterpretasikan Islam moderat dengan tiga model: ajaran, berbangsa dan bernegara, dan relasi dengan modernitas. Ketiga pemahaman tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip moderat NU. Sebagian besar mahasiswa NU menerima terminologi Islam moderat, namun sebagian kecil dari mereka menolaknya. Kedua, moderatisme mahasiswa NU dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah latar belakang keluarga, pendidikan, media sosial, lingkungan, dan pergaulan. Lebih jauh, penelitian ini menerima anggapan bahwa moderatisme di NU tidak berada pada satu garis yang sama, tetapi juga menolak penelitian menyebut bahwa mahasiswa NU cenderung radikal dan intoleran.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Ajaran<strong>, </strong>Bangsa dan Negara<strong>,</strong> Islam Moderat, Mahasiswa NU, Modernitas.</p> <p>&nbsp;</p> 2023-01-20T16:15:16+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/5021 Moderasi Beragama Menjawab Intoleransi di Dalam Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 4 Tahun 2005 2023-01-24T17:14:26+00:00 Muhammad Torieq Abdillah mtabdillah11@gmail.com Ichwan Ahnaz Alamudi ichwanahnazalamudi19@gmail.com Rahimah Tul Sa'dah rahimahrts04@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong> In recent years, various acts of violence in the form of intolerance have turned out to be massive social phenomena under the pretext of being an excuse to legitimize acts of violence committed. In fact, from a national point of view, Indonesia has stipulated freedom of religion as stated in the Constitution, namely Article 28 of the 1945 Constitution. Apart from that, also in Banjarmasin City Regional Regulation No. 4 of 2005 is one of the sharia-based regional regulations. However, over time, this regional regulation experienced many violations in terms of violating its rules and discriminatory attitudes towards non-Muslim groups regarding freedom of religion and people's welfare. This study's normative juridical research method is a legal, conceptual, and case approach. The study results show that the regional regulation is contrary to the constitution because of the flawed material content coupled with cases that lead to discriminatory attitudes and intolerance when non-halal food stalls are also the target of raids during Ramadan. The existence of Al-Qur'an verses that discuss the concept of religious moderation can be a means of answering this problem.</p> <p><strong>Keywords: </strong>Intolerance<strong>, </strong>&nbsp;Local Regulations, Religious Moderation</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract:</strong> Beberapa tahun terakhir, berbagai tindakan kekerasan berupa intoleransi &nbsp;menjadi fenomena sosial masif dengan dalih menjadi alasan untuk melegitimasi tindakan kekerasan yang dilakukan. Padahal, jika dilihat dari sisi negara, Indonesia telah menetapkan kebebasan beragama sebagaimana tertuang di dalam UUD, yaitu Pasal 28 UUD 1945. Selain itu, juga di dalam Perda Kota Banjarmasin No. 4 Tahun 2005 merupakan salah satu Perda berbasis <em>syariah</em>. Namun, seiring berjalannya waktu, Perda ini justru mengalami banyak pelanggaran dalam hal melanggar aturan sendiri dan sikap diskriminatif terhadap kelompok nonmuslim dalam hal kebebasan beragama dan kesejahteraan rakyat. Metode penelitian yuridis normatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan hukum, konseptual, dan kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perda tersebut dianggap bertentangan dengan konstitusi karena kandungan materi yang cacat ditambah kasus-kasus yang menyebabkan sikap diskriminatif dan intoleransi ketika warung makanan nonhalal juga menjadi sasaran razia selama Ramadan. Adanya ayat Al-Qur'an yang membahas konsep moderasi agama dapat menjadi sarana dalam menjawab permasalahan ini.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Intoleransi, Moderasi Beragama, Peraturan Daerah</p> 2023-01-20T15:45:08+00:00 Copyright (c) 2023 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/4802 Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Bercerai 2022-07-31T15:33:00+00:00 Moh. Toriqul Chaer p3m.staimsyogya@gmail.com Azam Syukur Rahmatullah 205010007@student.mercubuana-yogya.ac.id Sukatin Shukatin@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong> Every parent wants their child to be a person with a good personality, a healthy mental attitude, and a commendable character. As the first personal shaper in a child's life, parents must be an example for their children. The object of this research is three divorced families in Ploso, Kendal, Ngawi, East Java. The method used is qualitative. The procedure for collecting data uses the following techniques: interviews, observation, and documentation. Based on the results of the study, it can be concluded that: 1) There are two parenting styles of divorced parents in educating their children, namely: a) democratic parenting with attitudes: mutual respect and respect, always discussing children's problems, providing opportunities for children to be independent, close relationships, b) Permissive Parenting with attitudes: parental attention is lacking for children, children are allowed to develop without parental guidance, children's interests are not prioritized, children are allowed to act and do as they please, children always get whatever they want. 2) The characteristics of children from divorced parents include: a) children become awkward in facing the realities of life, b) children sometimes dream of becoming famous, c) children prefer to fantasize about their lives, d) children have less imagination when they are playing, and e) the child experiences disturbances in social, cognitive and personality development.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak:</strong> Setiap&nbsp; orang&nbsp; tua&nbsp; pasti&nbsp; menginginkan&nbsp; anaknya&nbsp; menjadi&nbsp; orang&nbsp; yang berkepribadian baik, sikap mental yang sehat serta berakhlak yang terpuji. Orang tua sebagai&nbsp; pembentuk&nbsp; pribadi&nbsp; yang&nbsp; pertama&nbsp; dalam&nbsp; kehidupan&nbsp; anak,&nbsp; harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Objek penelitian adalah 3 keluarga yang bercerai di Desa Ploso Kendal, Ngawi, Jawa Timur. Metode yang digunakan metode kualitatif. Prosedur pengumpulan data dengan teknik: wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa: 1) Pola asuh&nbsp; orang tua yang bercerai dalam mendidik anaknya ada dua yaitu: a) pola asuh demokratis dengan sikap: saling menghargai dan menghormati, selalu mendiskusikan masalah anak, pemberian kesempatan anak agar mandiri, hubungan yang akrab, b) Pola Asuh Permisif dengan sikap: perhatian orang tua yang kurang terhadap anak, anak dibiarkan berkembang tanpa bimbingan orang tua, prioritas kepentingan anak tidak diutamakan, Anak dibiarkan bertindak&nbsp; dan sesuka hatinya, anak selalu memperoleh apapun yang dia inginkan. 2) Karakter anak dari orang tua yang bercerai antara lain: a) anak berubah menjadi canggung menghadapi kenyataan hidup, b) anak kadang-kadang bermimpi menjadi orang yang tenar, c) anak lebih suka berkhayal tentang hidupnya, d) anak imajinasinya berkurang saat mereka bermain, dan e) anak mengalami gangguan dalam perkembangan sosial, kognitif dan kepribadiannya.</p> 2022-07-31T08:28:20+00:00 Copyright (c) 2022 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/4892 Pembelajaran Shalat Siswa Tunagrahita di Kelas X SLB YPPABK Ngawi 2022-09-13T12:08:54+00:00 Setiana Musarofah setianamusarofah@gmail.com Arih Merdekasari arihatma01@gmail.com Rela Mar'ati relamarati@gmail.com <p><strong>Abstract</strong>: Prayer is obligatory worship for all Muslims, including mentally retarded student who are Muslim. This requires adaptive learning that can adapt to the characteristics of mentally retarded student. The study was conducted on three mentally retarded students who were in the mild, moderate, and severe categories. The case study uses interview, observation, and documentation methods. The results showed that learning prayer in class X SLB YPPABK was carried out with adaptive learning. Student with mild mental retardation can feel happy and satisfied when praying on time and trying to always be orderly in the implementation of the five daily prayers. While psychomotor can perform the prayer movement well. What is the subject's cognitive mastery at the evaluation stage, namely the condition where the issue has tried to improve the quality of his prayer by continuously improving the quality of reading. Students with mental retardation in the moderate category can feel happy, and satisfied when praying on time but cannot be ordered in the implementation of the five daily prayers. Learning outcomes psychomotor able to carry out the prayer movement well but still need direction from other people, namely parents and teachers. The subject's cognitive mastery is at the understanding stage. Meanwhile, students with severe mental retardation have not shown happy emotions when praying on time. His knowledge of prayer is still scanty and requires direction. The best learning outcomes are in the psychomotor aspect, which can carry out prayer movements under the direction of parents and teachers.</p> <p><strong>Keywords</strong>: Mentally Retarded Students, &nbsp;Prayer Learning, SLB</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Shalat merupakan ibadah wajib bagi seluruh umat Islam, termasuk siswa Tunagrahita yang beragama Islam. Hal ini membutuhkan pembelajaran adaptif yang mampu meyesuaikan dengan karakteristik siswa Tunagrahita. Penelitian dilaksanakan kepada tiga siswa Tunagrahita yang berada pada kategori ringan, sedang dan berat. Studi kasus menggunakan metode wawancara, observasi,&nbsp; dan dokumentasi .&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sholat di kelas X SLB YPPABK dilaksanakan dengan pembelajaran adaptif. Siswa Tunagrahita kategori ringan mampu merasakan rasa senang dan puas ketika melaksanakan shalat tepat waktu dan berusaha untuk selalu tertib dalam pelaksanaan shalat lima waktu. &nbsp;Sedangkan secara psikomotorik mampu melaksanakan gerakan shalat dengan baik<em>.</em> &nbsp;Penguasaan kognitif subyek berapa pada tahap evaluasi yaitu kondisi dimana subyek sudah berusaha memperbaiki kualitas shalatnya dengan terus memperbaiki kualitas bacaan. Siswa Tunagrahita kategori sedang mampu merasakan rasa senang, puas ketika melaksanakan shalat tepat waktu tetapi belum bisa tertib dalam pelaksanaan shalat lima waktu. Hasil belajar &nbsp;psikomotorik mampu melaksanakan gerakan shalat dengan baik tetapi masih membutuhka arahan dari orang lain, yaitu orang tua dan guru. &nbsp;Penguasaan kognitif subyek berada pada tahap pemahaman. Sedangkan siswa Tunagrahita kategori berat belum menunjukkan emosi senang ketika melaksanakan shalat tepat waktu. &nbsp;Pengetahuannya tentang sholat masih sedikit dan memerlukan arahan. Hasil belajar yang paling baik ada pada aspek psikomotorik, yaitu mampu melaksanakan gerakan sholat dengan arahan orangtua dan gurunya.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Pembelajaran Sholat, &nbsp;Siswa Tunagrahita, SLB</p> 2022-07-31T08:00:04+00:00 Copyright (c) 2022 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/4920 Peranan Pimpinan Ranting Muhammadiyah dalam Mengelola Santunan Anak Yatim Berdasarkan Nilai-Nilai dalam Al-Qur’an di Desa Semen Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi 2022-07-31T15:36:05+00:00 Susi Fitriana susimahira55@gmail.com <p><strong>Abstract</strong>: Semen village Muhammadiyah Branch is a branch that has several programs, especially on social humanity and its position is under the Muhammadiyah Branch of Paron District. Over the past 10 years, it has shown its existence in social, religious, educational and humanitarian fields, especially for orphans, even though there are too few people in Semen village who are members of Muhammadiyah, their human spirit is very high. Muhammadiyah is an Islamic da'wah movement that aims to uphold the religion of Islam so that the realization of Muslims who are rahmatallil'alamin and can implement the ideals of the Muhammadiyah organization to become an Islamic forum. This charity activity for orphans is a form of our affection or concern for the lives of orphans who are so noble in front of Rasulullah Muhammad SAW. The research method used is field research, the type of approach is descriptive qualitative. Data obtained from interviews, documentation and observations were then analyzed using data reduction, data presentation, conclusion drawing and verification. According to the results of research data, it can be interpreted that the Muhammadiyah branch of Semen village has the capacity to manage compensation for orphans. The form of the implementation is in the form of giving compensation to orphans which is held twice a year, namely at the Maulid Nabi Muhammad SAW event and the halal bi halal event for Eid al-Fitr. Provision of compensation from the age of 1 month to 12 years.<strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstract</strong>: Pada dasarnya Ranting Muhammadiyah Desa Semen merupakan ranting yang mempunyai beberapa program, khususnya pada sosial kemanusiaan dan posisinya berada dibawah Cabang Muhammadiyah Kecamatan Paron. Selama 10 tahun belakangan ini telah menunjukkan eksistensinya di sosial keagamaan, pendidikan dan kemanusiaan khususnya uanak yatim, walaupun masyarakat desa Semen yang menjadi anggota Muhammadiyah masih terlalu sedikit, akan tetapi jiwa kemanusiaanya sangat tinggi. Muhammadiyah adalah &nbsp;gerakan dakwah Islam bertujuan untuk menegakkan agama Islam sehingga terwujudnya umat Islam yang rahmatallil’alamin serta dapat mengimplementasikan cita-cita organisasi Muhammadiyah menjadi wadah keislaman. Kegiatan santunan anak yatim ini merupakan bentuk afeksi atau perhatian kita pada kehidupan anak yatim yang begitu mulia dihadapan Rasullulah Muhammad SAW. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian lapangan, jenis pendekatan bersifat deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari wawancara, dokumentasi dan observasi kemudian dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Menurut hasil data penelitian dapat diartikan bahwa ranting Muhammadiyah desa Semen mempunyai kapasitas mengelola santunan anak Yatim. Bentuk penyelenggaraannya berupa pemberian santunan kepada anak yatim yang dilaksanakan setiap satu tahun dua kali yaitu pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan acara halal bi halal hari Raya Idul Fitri. Pemberian santunan mulai dari usia 1 bulan hingga 12 tahun.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2022-07-31T06:13:19+00:00 Copyright (c) 2022 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/4804 Tradisi “Sapparan” Sebagai Bentuk Akulturasi Budaya Daerah dan Islam di Kabupaten Probolinggo 2022-07-31T15:37:35+00:00 Herwati herawatiippung1988@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong> Criticism of modernists who think negatively of the Selametan tradition, it is necessary that positive spiritual values ​​be re-appeared in the Selametan series and tradition. The "Sapparan" tradition carried out by the majority of rural Muslim communities in Probolinggo district is a religious tradition that has been passed down from generation to generation as a form of cultural acculturation from the ancestors. The "Sapparan" tradition is expected to be a solution in creating a harmonious and peaceful Muslim community in Probolinggo Regency. The "Sapparan" tradition is also a means of maintaining and developing Islamic traditions that still exist today. The purpose of this research is to reveal; The first is the "Sapparan" tradition as a form of acculturation of culture and Islam. Second, the function of the "Sapparan" tradition in the life of the people of Probolinggo Regency. The research method used in this research is a qualitative research method through a phenomenological approach. The results (findings) of this study are first, the "Sapparan" tradition is a religious tradition for the Muslim community as a form of acculturation of culture and Islam. Second, as a means of friendship between villagers who teach togetherness and harmony and create peace. Third, as a community Islamic motivation, the implementation is only once a year, in which there are readings of istighosah, tahlil, sholawat julus, sholawat qiyam and prayer for the month of shofar with the aim of being given safety and launching fortune by Allah SWT.</p> <p><strong>Abstrak:</strong>Kritik terhadap kaum modernis yang beranggapan negatif terhadap tradisi <em>S</em><em>elametan</em>, maka perlu kiranya nilai-nilai spirtual positif dimuculkan kembali dalam rangkaian dan tradisi <em>Selametan. </em><em>Tradisi </em>“<em>Sapparan</em>” yang dilakukan oleh mayoritas masyarakat Muslim pedesaan kabupaten Probolinggo merupakan tradisi keagamaan yang diwariskan secara turun temurun sebagai bentuk akulturasi budaya dari nenek moyang. Tradisi “<em>Sapparan</em>” diharapkan menjadi solusi dalm menciptakan masyarakat Muslim di Kabupaten Probolinggo rukun dan damai.&nbsp; Tradisi “<em>Sapparan</em>” juga menjadi sarana dalam mempertahankan dan mengembangkan tradisi keIslaman yang tetap eksis hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap; <em>pertama</em> Tradisi “<em>Sapparan</em>” sebagai bentuk akulturasi budaya dan Islam. <em>Kedua</em>, Fungsi tradisi “<em>Sapparan</em>” dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Probolinggo. Metde penelelin yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Hasil (temuan) penelitian ini adalah pertama, Tradisi “<em>Sapparan</em>” merupakan tradisi keagamaan bagi Masyarakat muslim sebagai bentuk akulturasi budaya dan Islam. Kedua, sebagai sarana silaturrahmi antar warga desa yang mengajarkan kebersamaan dan kerukunan serta menciptakan kedamian. Ktiga, sebagai&nbsp; motivasi keIslaman masyarakat pelaksanaannya hanya 1 tahun sekali, didalamnya terdapat bacaan<em> istighosah, tahlil, </em><em>sholawat julus, sholawat qiyam </em>dan doa bulan shofar dengan tujuan agar diberi keselamatan dan dilancarkan rejekinya oleh ALAH SWT.</p> 2022-07-29T13:07:33+00:00 Copyright (c) 2022 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/4796 Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Untuk Menurunkan Stres Kerja Pada Guru 2022-07-31T15:39:13+00:00 Muhimmatul Hasanah himmahasanah@insud.ac.id Chilvy Dezy Ayudya chilvi12ayudya@gmail.com Ima Fitri Sholichah chilvi12ayudya@gmail.com <p><strong>Abstract:</strong> This study was conducted to determine the effectiveness of murottal Al-Qur'an therapy to reduce the stress work toward the teachers at Muslimat NU 29 Mahkota Kindergarten. Work stress is a reaction or psychological process of someone toward the environmental demands which are considered an unpleasant situation with the abilities that exist in him. This study tried to use the experimental quantitative methods with pre-experimental design research with a population of 20 teachers. The research design used in this study was the One – Group Pretest-Posttest Design. The sampling technique in this study used a purposive sampling technique. About the data analysis technique, this study used the Wilcoxon signed rank test The results of statistical analysis showed that there was an effectiveness of murottal Al-Qur'an therapy to reduce work stress. The analysis showed that the experimental group had the experimental group with p-value = 0.012 or p &lt;0.05 that Z count is -2.524 and sig is 0.012 of the Wilcoxon Ranks Test. It means that there was a significantly difference in the experimental group before and after the treatment given.</p> <p><strong>Abstra</strong><strong>k</strong><strong>:</strong> Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al Qur’an pada penurunan tingkat stress kerja guru di TK Muslimat NU 29 Mahkota. <em>&nbsp;</em>Stres kerja merupakan reaksi atau proses psikologis seseorang terhadap tuntutan lingkungan, yang dipandang sebagai situasi yang tidak nyaman dengan kapasitas yang ada di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian berbentuk <em>One – Group Pretest-Posttest Design</em>. Teknik <em>purposive sampling</em>, digunakan untuk mendapatkan subjek penelitian yang berjumlah 20 Guru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis uji<em> wilcoxon&nbsp;signed rank test</em>. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh signifikan terapi murottal Al Qur’an terhadapp penurunan tingkat stress guru. Kelompok eksperimen menunjukkan hasil perhitungan uji Wilcoxon Ranks Test didapatkan p-value=0.012 atau p&lt;0.05 bahwa Z hitung adalah -2,524 dan sig adalah 0,012 yaitu ada perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan.</p> 2022-07-29T13:03:05+00:00 Copyright (c) 2022 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman