https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/issue/feedEl-Wasathiya: Jurnal Studi Agama2024-11-06T02:14:14+00:00Erly Rizky Kamaliajurnalelwasathiya@gmail.comOpen Journal Systems<p>El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun</p> <p>ISSN 2527-631X (Online)</p>https://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/article/view/5719Implementasi Pesan Komunikasi Multikultural Film Jejak Langkah 2 Ulama pada Gen Z2024-11-06T02:12:47+00:00Muhammad Asfa Naja Izzuddinasfaarjowilasum146@gmail.comMuhammad As’admuhammadasad@unhasy.ac.id<p><strong><em>Abstrak :</em></strong><em> </em><em>Penelitian ini mengeksplorasi pemahaman Generasi Z tentang komunikasi multikultural dalam konteks pembangunan Indonesia, khususnya melalui film "Jejak Langkah 2 Ulama". Fokusnya adalah pada bagaimana Mahasantri Ma’had Aly Tebuireng Jombang memaknai dan menerapkan pesan-pesan komunikasi multikultural yang terdapat dalam film tersebut.</em><em> </em><em>Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui analisis film dan wawancara dengan enam Mahasantri Ma’had Aly Tebuireng Jombang. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih responden yang memiliki pemahaman mendalam tentang dakwah multikultural. Analisis data menggunakan metode analisis coding dengan bantuan perangkat lunak Atlas.ti.</em><em> </em><em>Hasil penelitian mengungkapkan dua temuan utama. Pertama, film "Jejak Langkah 2 Ulama" mengkomunikasikan pesan-pesan komunikasi multikultural dengan pendekatan yang ramah, damai, dan bijaksana, tercermin dalam tiga pesan utama: menciptakan suasana tenang, senang, dan bahagia. Kedua, implementasi pesan-pesan tersebut oleh Mahasantri Ma'had Aly Tebuireng Jombang menghasilkan tiga temuan utama: kultivasi sikap ketenangan batin, penghormatan terhadap beragam budaya, dan sikap toleransi.</em><em> </em><em>Penelitian ini menegaskan bahwa implementasi komunikasi multikultural film "Jejak Langkah 2 Ulama" pada Generasi Z Mahasantri Ma’had Aly Tebuireng Jombang sesuai dengan nilai-nilai yang disampaikan dalam film tersebut. Hal ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman dan implementasi komunikasi multikultural dalam konteks dakwah, khususnya di lingkungan multikultural seperti Ma’had Aly Tebuireng Jombang.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>film</em><em>, </em><em>komunikasi</em><em>, </em><em>multikultural</em><em>, </em><em>atlas.ti</em><em>, </em><em>coding</em><em>.</em></p>2024-09-24T04:14:38+00:00Copyright (c) 2024 El-Wasathiya: Jurnal Studi Agamahttps://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/article/view/5720Filosofi Dasar Etika Berbisnis dalam Islam2024-11-06T02:13:13+00:00Mushlih Candrakusumamushlih@umpo.ac.idRudi Purnomoursydifa@gmail.comBambang Wahrudinargomedu1@umpo.ac.id<p><strong>Abstrak :</strong><em> Agama </em><em>Islam sangat menganjurkan peng</em><em>anutnya</em><em> untuk berbisnis. Berbisnis merupakan sebab pokok yang memungkinkan manusia </em><em>memperoleh </em><em>rezeki. Allah melapangkan bumi dan seisinya</em><em>, supaya manusia</em><em> dapat </em><em>memanfaatkannya</em><em>. Manusia diberikan kebebasan untuk mendapatkan</em><em> </em><em>dan mendayagunakannya, </em><em>selama</em><em> </em><em>berada </em><em>dalam koridor syaria</em><em>t</em><em>.</em><em> Pada zaman kontemporer saat ini, aktivitas bisnis cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya, meski bertentangan dengan nilai-nilai yang ada. Praktik bisnis tersebut mengakibatkan aktivitas ekonomi yang kian dangkal, kotor dan brutal. Bisnis yang miskin etika </em><em>mulai dianggap</em><em> </em><em>sesuatu yang problematik bagi kemajuan</em><em> zaman</em><em>, bahkan dianggap sebagai anomali yang harus dicarikan solusi.</em><em> </em><em>Islam sebagai agama dengan sistem yang komprehensif memberikan jawaban terhadap problematika tersebut</em><em>. Dalam bisnis,</em><em> Islam mengombinasikan nilai-nilai</em><em> </em><em>spiritual dan material dalam kesatuan yang seimbang </em><em>sebagai dasar etika yang</em><em> </em><em>ber</em><em>tujuan </em><em>mendapatkan kebahagiaan</em><em> di dunia dan akhirat (fal</em><em>ā</em><em>h).</em><em> </em><em>Tulisan ini berupaya menguraikan nilai-nilai</em><em>/filosofi</em><em> dasar</em><em> </em><em>dalam etika bisnis yang </em><em>dapat</em><em> menjadi alternatif yang solutif terhadap ekonomi yang </em><em>problematis</em><em>.</em><em> </em><em>Dalam kajian fikih, filosofi dasar dalam etika bisnis diurai dalam pembahasan fikih muamalah adabiyah, yang membahas aturan-aturan Allah yang berkaitan dengan aktivitas manusia dalam hidup bermasyarakat yang ditinjau dari subjeknya, yaitu manusia sebagai pelaku muamalah. Semua perilaku manusia dalam bermuamalah harus memenuhi prasyarat etis-normatif sebagai filosofi dasar etika dalam bisnis Islam yang terdiri dari kesadaran atas hak dan kewajiban, pengetahuan tentang konsep harta dan hak milik, serta pemahaman tentang skema akad dalam Islam.</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Kata Kunci</em></strong><em>:</em><em> filosofi</em><em>, </em><em>nilai dasar</em><em>, </em><em>etika</em><em> </em><em>bisnis</em><em>, </em><em>fikih</em></p>2024-09-24T04:20:04+00:00Copyright (c) 2024 El-Wasathiya: Jurnal Studi Agamahttps://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/article/view/5724Perbankan Syariah : Prinsip yang Diamal dan Manfaat yang Didapat2024-11-06T02:13:44+00:00Erly Rizky Kamaliaerlykamalia0@gmail.com<p><strong>Abstrak :</strong> <em>Perbankan syariah memiliki prospek yang menjanjikan. Selain sebagai lembaga simpan pinjam, juga merupakan lembaga pengelolaan keuangan yang dijalankan berdasarkan prinsip humanis, adil dan berorientasi pada kemaslahan bersama sesuai norma syariat Islam agar terhindar dari unsur-unsur yang dilarang dalam Islam. Tidak diperbolehkan adanya riba merupakan salah satu prinsip yang telah menyelamatkan Bank Syariah dan nasabahnya dari krisis moneter. Dalam Islam bunga dilarang sehingga seluruh transaksi berdasarkan pola jual beli. </em><em>Di samping itu, semua aspek perbankan yang baik sebagai mana terdapat pada pengelolaan perbankan konvensional seperti prinsip 5 C (capital, collateral, capacity, character, and condition) dijalankan dengan sebaik-baiknya mengingat ada aspek ukhrawi dalam pengelolaan dana perbankan syariah. Secara umum lembaga keuangan perbankan syariah memiliki produk untuk menghimpin dana (funding), menyalurkan dana (lending), dan layanan jasa (service).</em></p> <p><strong>Kata kunci</strong> : <em>Bank Syariah, prinsip, manfaat</em></p>2024-10-01T13:33:17+00:00Copyright (c) 2024 El-Wasathiya: Jurnal Studi Agamahttps://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/article/view/5865Perceraian dari Sudut Pandang Agama dan Negara2024-11-06T02:14:14+00:00Dwi Runjani Juwitadwi.runjani@gmail.comRoisul Malikroisulmalik96@gmail.com<p><strong>Abstrak : </strong><em>Perceraian atau disebut juga dengan talak. Perceraian atau sering disebut talak dalam Islam, adalah berakhirnya hubungan perkawinan yang sah antara seorang pria dan seorang wanita menurut aturan Islam dan perceraian adalah terjadinya suatu peristiwa hukum berupa putusnya perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan karena sebab-sebab hukum, tata cara hukum tertentu, dan akibat hukum tertentu, yang dinyatakan secara tegas di muka sidang pengadilan menurut negara. Perceraian diperbolehkan dalam islam, namun tidak disukai oleh Allah SWT. Perceraian banyak terjadi pada masyarakat untuk saat ini dan meskipun perceraian dibenci oleh Allah dalam Islam tetapi masih banyak masyarakat yang memilih untuk bercerai.</em></p> <p><strong>Kata Kunci<em> : </em></strong><em>Perceraian, Agama, Negara</em></p>2024-11-06T01:59:58+00:00Copyright (c) 2024 El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama