Ketimpangan Harga Daging Ayam Broiler di Gresik
Abstract
Tidak sedikit, pengusaha ternak ayam broiler yang terpaksa gulung tikar dengan kerugian operasional yang besar hanya karena tidak punya pemasaran atau pengetahuan tentang sistem kontrak/kemitraan yang diikuti atau mandiri dan sering merugi. Dilematisnya lagi, harga daging ayam broiler secara nasional melambung tinggi yakni rata-rata Rp. 23.717/kg sementara harga daging dipeternak/harga kontraknya hanya Rp. 12.600,-/kg bahkan harga pasar pernah hanya Rp. 7.600,-/kg (sumber : Jawa Pos, Sabtu 26 Juni 2010). Koefisien elastisitas harga bisa dihitung dengan dua cara : 1. Elastisitas Busur (Arc Elasticity/E ). 2. Elastisitas Titik (Point Elasticity). Dalam hal ini, penulis menggunakan Elastisitas Busur ( ),dan hasil penghitungan menggunakan elistisitas busur diperoleh kalau elatisitas harga daging ayam broiler adalah dibawah 1, yakni 0,43 sehingga untuk <1 dikatakan in elastis. Daging ayam broiler adalah sebagai komoditas dengan kurva permintaan yang in elastis karena termasuk kebutuhan pokok sehingga perdagangan ayam broiler harus seminimal mungkin didorong oleh motif mencari keuntungan untuk menghindari eksploitasi melalui pengenaan harga yang tinggi dan keuntungan yang besar. Dari hasil studi, diperoleh beberapa faktor/variabel lain yang harus dipenuhi agar peternak ayam broiler meraup keuntungan/profit dan sukses dalam dunia enterprenuer.
Copyright (c) 2017 Attanwir: Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.