Hukum Pezina Prespektif Hadits
Abstract
Abstrack
Hukum bagi pezina baik yang sudah menikah ataupun belum telah ditentukan dalam al-Qur’an. Walaupun demikian, terdapat banyak hadits nabi yang membicarakan dan membahas aspek-aspek yang berhubungan dengan perzinahan, khususnya hukuman bagi pelaku. Yang demikian dapat diartikan sebagai perhatian nabi yang serius, mengingat perzinahan pada zaman itu sangat marak dan terjadi di mana-mana. Karena yang demikian itulah banyak ditemukan hadits nabi dalam pembahasan zina. Hadits sebagai sumber hukum kedua setelah al-Qur’an memiliki kedudukan dan satus yang tinggi dan kuat. Bahkan apabila tidak ditemukan dalam al-Qur’an maka hadits menjadi solusi. Di samping itu, hadits juga dapat berfungsi sebagai penjelas/bayan dan juga tafsil/merinci yang global. Tidak terkecuali dalam pembahasan perzinahan pada zaman itu.
Copyright (c) 2016 Dar el-Ilmi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta seluruh isi artikel dalam jurnal ini ini ada pada Dewan redaksi Dar el-Ilmi. Siapapun pembaca diperbolehkan mengutip sebagaian isi atau secara keseluruhan untuk kepentingan ilmiah atau kepentingan lain yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan tetap mencantumkan pengutipannya.