Membangun Pluralisme Siswa melalui Pendidikan Agama Islam di Sekolah Non Muslim
Abstract
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah non muslim berbeda-beda bentuknya. Sebagian sekolah telah memberikan PAI bagi siswa muslim dan diajarkan oleh guru seagama dalam
bentuk mata pelajaran, tetapi sebagian sekolah yang lain memberikan pendidikan agama Islam berupa kegiatan ke-Islam-an. Kebijakan sekolah dalam memberikan pendidikan agama Islam bagi siswa muslim tidak sepenuhnya dilandasi misi ideologi dan ketaatan terhadap perundang-undangan, tetapi lebih didasari pertimbangan misi sosial, terutama marketing sekolah. Problematika Pendidikan Agama Islam di sekolah non muslim cukup beragam, yaitu problem ideologi, sosiologi dan budaya. Adapun faktor mikro yang menghambat PAI di sekolah non muslim adalah; (1) sarana ke-Islam-an masih minim, (2) metode pembelajaran kurang sesuai konteks, (3) materi pembelajaran tidak sesuai kemampuan awal siswa, (4) pembinaan kemenag belum intensif, serta (5) input siswa rendah. Idealitas pendidikan agama Islam di sekolah non muslim dilaksanakan berbasis multikultural, yaitu pendidikan yang tidak doktrinal-tekstualis, tetapi memberikan pemahaman kepada diri peserta didik tentang perbedaan agama dan sistem nilai. Pendidikan agama Islam menggunakan pendekatan doktrinal-kontekstual dengan memperhatikan sistem nilai dan ajaran agama lain.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta seluruh isi artikel dalam jurnal ini ini ada pada Dewan redaksi Dar el-Ilmi. Siapapun pembaca diperbolehkan mengutip sebagaian isi atau secara keseluruhan untuk kepentingan ilmiah atau kepentingan lain yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan tetap mencantumkan pengutipannya.