Dar el-Ilmi: Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan, dan Humaniora
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi
<p>Jurnal Dar el-Ilmi diterbitkan oleh Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, yang memuat kajian Keagamaan, Pendidikan dan Humaniora. Jurnal diterbitkan secara secara online dan fisik dua kali setahun atau setiap enam bulan, yaitu pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini secara resmi ber-ISSN Online <span style="text-decoration: underline;"><a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1484100509&1&&" target="_blank" rel="noopener">2550-0953</a></span> dan ISSN Print <a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1350279318&1&&" target="_blank" rel="noopener">2370-3348</a></p>Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul Ulum Lamonganen-USDar el-Ilmi: Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan, dan Humaniora2303-3487<p>Hak cipta seluruh isi artikel dalam jurnal ini ini ada pada Dewan redaksi Dar el-Ilmi. Siapapun pembaca diperbolehkan mengutip sebagaian isi atau secara keseluruhan untuk kepentingan ilmiah atau kepentingan lain yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan tetap mencantumkan pengutipannya.</p>Pembatasan Haji
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3201
<p><strong>Abstrak:</strong></p> <p>Ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima dan wajib dilakukan bagi yang mampu, tetapi bagi yang sudah haji dibatasi dan boleh mendaftar lagi setelah 10 tahun. Pembatasan haji bagi yang sudah haji tertuang dalam Peraturan Menteri Agama RI Nomor 29 tahun 2015 tentang Perubahan atas nomor 14 tahun 2012 tentang penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler, pasal 3 ayat 4: “Jamaah haji yang pernah menunaikan ibadah haji dapat melakukan pendaftaran ibadah haji setelah sepuluh (10) tahun sejak menunaikan ibadah haji yang terakhir. “ Dengan memperhatikan begitu banyak antrian (waiting list) yang ingin melaksanakan haji sampai 25 tahun. Peraturan Menteri Agama RI ini dikeluarakan untuk kemaslahatan umat dan memberi kesempatan bagi yang belum menjalankan ibadah haji agar bisa melaksanakan ibadah haji. Kemaslahatan merupakan tujuan awal pemberlakuan shari’at, kemaslahatan bagi al-Shathibi terdiri lima unsur pokok (<em>al-kulliyyat al-khams</em>) yang harus dipelihara yaitu: <em>agama, jiwa, keturunan, akal dan harta</em>. Pembatasan haji bagi yang sudah haji ini sesuai dengan cara penalaran metode istinbath s<em>add al-dhari’ah, dimana mencegah pekerjaan yang pada awalnya boleh </em>(dalam hal ini menjalankan ibadah yang kedua kalinya dan seterusnya) tetapi dianggap menimbulakan keresahan di masayarakat, maka di batasi 10 tahun boleh mendaftar lagi. Adapun kemaslahatan dan manfaat dalam pembatasan badah haji bagi yang sudah haji antara lain: memberikan kesempatan bagi orang Islam sudah mampu yang belum melaksanakan ibadah haji, untuk memberikan jaminan hak pada orang lain dalam beribadah haji, memberikan toleransi dalam beribadah.</p>Ufuqul Mubin
Copyright (c) 2017 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-02-222018-02-2242124Komunikasi Qur'ani
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/http%3A%2F%2Fejournal.kopertais4.or.id%2Fpantura%2Findex.php%2Fdarelilmi%2Fworkflow%2Findex%2F3203%2F1
<p><strong>Abstrak:</strong></p> <p>Komunikasi dilakukan oleh setiap orang yang ingin menyampaikan sesuatu, baik berupa ide/ gagasan maupun informasi. Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang berbeda dengan yang dilakukan oleh orang lain. disamping itu, proses komunikasi selalu menghubungkan beberapa variable yang saling mempengaruhi, baik dalam diri komunikator, komunikan, media, maupun situasi waktu dan tempat mereka melakukan komunikasi tersebut. Berhubungan dengan itu, menarik untuk dikaji apa yang diajarkan al-Qur’an tentang berkomunikasi. Hal ini secara jelas diungkap oleh al-Qur’an dengan membicarakan bahkan “mengajarkan†cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Secara garis besar terdapat enam model penggunaan bahasa untuk komunikasi dalam al-Qur’an, yaitu <em>Qoulan Ma’rufa, Qoulan Maisura, Qoulan Sadida, Qoulan Baligha, Qoulan Layyina </em>dan<em> Qoulan Karima. </em>Adapun secara teori, komunikasi Qur’ani mengandung beberapa unsur dasar komunikasi, yaitu komunikator, pesan dan komunikan. Sedangkan model komunikasi yang ada tersebut lebih dekat pada komunikasi model Aristoteles, lebih-lebih dalam term <em>qoulan layyina.</em> Di samping itu, ada pula yang lebih dekat (cenderung) pada komunikasi model S-R. Adapun mengenai efektifitas komunikasi qur’ani dapat dibuktikan secara konkrit, salah satunya terlihat dengan berimannya para tukang sihir Fir’aun, yaitu beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun.</p>Mahbub Junaidi
Copyright (c) 2017 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-02-222018-02-22422548Keindahan Bahasa al-Qur'an dan Pengaruhnya terhadap Bahasa dan Sastra Syiir Jahily
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3204
<p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p>Bahasa Arab adalah bahasa yang masih terjaga ekstensinya sampai sekarang. Terjaganya bahasa Arab tidak lain karena kitab suci al-Qur’an turun dengan menggunakan bahasa Arab, sehingga bahasa tersebut terus dipelajari guna untuk mempelajari, memahami dan menafsirkan al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam. Sebelum al-Qur’an diturunkan, bangsa Arab sudah terkenal dengan bahasa dan sastranya. Hal tersebut terbukti dengan bahasa yang mereka gunakan dan karya sastra yang mereka ciptakan. Keindahan bahasa dan sastra menurut mereka adalah simbol keagungan yang mereka anggap tidak ada yang menyainginya. Orang akan dihargai, dianggap jenius jika ia bisa menciptakan puisi dan karya sastra lainnya. Berbeda ketika al-Qur’an turun dengan bahasa yang indah, yang tidak terkalahkan oleh karya sastra manapun. Bahasa dan karya sastra orang Arab seakan lumpuh karena terkalahkan oleh bahasa al-Qur’an. Sehingga banyak orang Arab yang meniru gaya bahasa al-Qur’an dalam karangan sastra mereka.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: al-Qur’an, bahasa, sastra</p>Ida Latifatul Umroh
Copyright (c) 2018 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-03-022018-03-02424965Tafsir Surat al-Taubah
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3218
<p><strong>Abstrak:</strong></p> <p>Surah At-Taubah ("Pengampunan"‎) adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Surah">surah</a> yang ke-9 dalam <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an">al-Qur'an</a>. Surah ini adalah termasuk surah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Madaniyah">Madaniyah</a> tetapi ada sebagian ayat yang termasuk Makkiyah. Surah ini terdiri dari 129 ayat. Surah ini mempunyai beberapa nama, diantaranya ada yang menamai dengan At-Taubah yang berarti "Pengampunan" karena kata At-Taubah disebut berulang kali dalam surah ini, dan ada juga yang menamai dengan Bara'ah yang berarti berlepas diri, disebabkan sebagian besar pokok pembicaraan di dadalamnya adalah tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. Surah ini tidak diawali dengan <em>basmalah</em>, berbeda dengan surah-surah yang lain yang semuanya diawali dengan basmalah, karena dalam surah ini adalah banyak mengandung pernyataan perang, dalam arti bahwa segenap kaum muslimin disuruh untuk memerangi kaum musyrikin, sedangkan basmalah adalah mengandung makna perdamaian dan cinta kasih Allah. Surah ini diturunkan sesudah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nabi">Nabi</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad">Muhammad</a> saw. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pembacaan surah ini disampaikan oleh <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ali_bin_Abi_Thalib">Ali bin Abi Thalib</a> pada musim haji tahun itu juga. Surah <em>at-Taubah</em> diturunkan pada masa-masa akhir dari pelaksanaan tugas kerasulan nabi Muhammad saw. Oleh karena itu kandungan surah <em>at-Taubah</em> ini lebih menekankan pada upaya bagaimana menata kehidupan umat Islam yang solid agar tidak mudah diganggu oleh pihak-pihak yang sewaktu-waktu dapat merusak kehidupan umat Islam.</p>Khotimah Suryani
Copyright (c) 2018 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-03-272018-03-27426688Resonansi Bi'ah Lughowiyyah dalam Meningkatkan Akuisisi Bahasa Arab
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3219
<p><strong>Abstrak</strong>:</p> <p><em>Bi’ah Lughawiyyah</em> adalah lingkungan bahasa Arab di mana seseorang melakukan interaksi dengan orang lain menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasinya. Lingkungan merupakan fasilitas utama bagi pelajar dalam memperoleh bahasa pertama dan kedua. Bahasa pertma pelajar adalah bahasa ibu yang diperoleh sejak lahir hingga dewasa sedangkan bahasa kedua mereka adalah bahasa Arab yang diperoleh melalui <em>bi’ah lughawiyyah </em>(lingkungan bahasa Arab)<em>.</em> <em>Bi’ah Lughawiyyah</em> ini sangat penting dalam mewujudkan keterampilan berbicara untuk komunikasi sehari-hari. <em>Bi’ah Lughawiyyah</em> ini dapat diperoleh secara formal maupun informal pada jenjang pendidikan tertentu. Jika kedua lingkungan ini tidak ada maka untuk mendapatkan keterampilan berbahasa sangat sulit.</p>M. Rizal Rizqi
Copyright (c) 2018 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-03-272018-03-274289105Islam di Spanyol
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3220
<p><strong>Ab</strong><strong>str</strong><strong>ak</strong></p> <p>Islam di Spanyol di awali sejak masa Dinasti muawiyah di bawah kekhalifahan Khalid bin walid (705-715 M) yang berpusat di Damaskus. Tiga tokoh Islam yang di anggap berjasa dalam penyebaran awl Islam di Spanyol, mereka ialah Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair. Wilayah ekspansi Islam ada zaman dinasti Umayah mncapai maksimal. Kemajuan di zaman d inasti Abbasiyah lebih di bidang ilmu pengetahuan (hukum Islam, filsafat, kedokteran, astronomi, matmatika. Translitersai secara besar-besaran pun terjadi pada zaman ini karena kontak langsung secara intens dengan dunia Barat. Kemajuan yang di capai Barat sekarang tidak b isa lepasl dari peran serta Islam. Karena setelah rangkaian panjang sejarah kegemilangan Islam di Spanyol, Barat mengalami <em>Renaissance</em> dan menjadi kiblat dunia sampai sekarang.</p>Lailatul Maskhuroh
Copyright (c) 2018 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-03-272018-03-2742106117Penggunaan Media Kartu Gambar dalam Pembelajaran Tematik
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3221
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini berawal dari pengamatan guru dalam proses pembelajaran pada waktu menjelaskan materi jarang menggunakan media pembelajaran cara guru menjelaskan materi pembelajaran hanya dengan metode ceramah saja, sehingga cara guru mengajar membuat siswa bicara sendiri, mengantuk, bercerita dengan teman sebangkunya, dan siswa tidak tertarik dengan pembelajaran tersebut. Hal ini mengakibatkan rendahmya hasil belajar siswa, maka perlu adanya pemecahan masalah yaitu menggunakan media kartu gambar. Tujuan peneliti ini untuk mengkaji aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa selama proses pembelajaran tematik dengan menggunakan media kartu gambar pada mata pelajaran tematik yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Indonesia. Dan mendeskripsikan respon siswa terhadap penggunaan media kartu gambar pada mata pelajaran tematik. Pelajaran tematik menggunakan media kartu gambar diharapkan siswa dapat memahami materi mata pelajaran tematik yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahsaa Indonesia tersebut dengan mudah, cepat dan benar karena dengan menggunakan media kartu gambar siswa lebih senang dan antusias dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.</p>Adhita Dwi Handayani
Copyright (c) 2018 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-03-272018-03-2742118137Pengaruh Penggunaan Project Based Learning dan Kolaborasi terhadap Hasil Belajar
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3222
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model <em>Project Based Learning</em> terhadap hasil belajar dan keterampilan kolaborasi terhadap hasil belajar siswa kelas IV MI. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan bentuk desain penelitian <em>pretest-posttest control group design.</em><em>. </em>Hasil pengujian hipotesis menjelaskan nilai f hitung yang didapat yaitu sebesar 7.259 dan nilai signifikansi sebesar 0,002, hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa nilai f hitung yang didapat lebih besar dari nilai t dalam tabel (7.259 > 2.920) sedangkan nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai α (0,002 < 0,05). Berdasar hasil tersebut, maka hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara model <em>project based learning</em> dan keterampilan kolaborasi terhadap hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Tuban</p>Lindra Nur Khanifah
Copyright (c) 2018 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-03-272018-03-2742138155Pemikiran dan Sains Pasca al-Ghazali
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3223
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Munculnya tokoh-tokoh pemikir muslim pasca al Ghazali seperti Ibn Rusyd, Ibn Taymiyyah dan Suhrawardi membawa kemajuan tersendiri dalam bidang keilmuan tertentu. Pada masa Ibn Rusyd dianggap sebagai masa kebangkitan filsafat pasca al-Ghazali. Sedangkan pada masa Ibn Taymiyyah kemajuan terletak pada aspek ajaran agama yang berusaha mempertahankan ajaran <em>al Qur’an </em>dan <em>hadith.</em> Sementara Suhrawardi al Maqtul adalah tokoh yang punya kontribusi besar dalam mensintesakan antara ajaran filsafat dan tasawuf sehingga tidak bertentangan. Fluktuasi pemikiran dalam hal ini adalah bersifat alami yang terus berkembang dalam satu sisi dan mundur dalam sisi yang lain dari waktu ke waktu.</p>Siti Lathifatus Sun'iyah
Copyright (c) 2018 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-03-272018-03-2742156172Penggunaan Teknik Bernyanyi untuk Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab pada Anak Usia Dini
https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/darelilmi/article/view/3239
<p><strong>Abstract</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemerolehan kosakata bahasa Arab pada anak usia dini dengan teknik bernyanyi. Anak-anak dalam berbagai umur pada dasarnya senang mendengarkan, menyanyikan dan belajar dengan nyanyian/lagu. Oleh karena itu musik secara umum merupakan bagian penting dari proses belajar-mengajar bagi siswa kanak-kanak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa anak usia dini senang belajar bahasa Arab dengan bernyanyi dan lebih mudah mengingat kosakata yang telah diajarkan oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik bernyanyi mampu meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab anak usia dini.</p>Khoirotun Nikmah
Copyright (c) 2017 Dar el-Ilmi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2018-03-292018-03-2942173187