Nilai-Nilai Pendidikan Kultural dalam Dakwah Susuhunan Kalijaga
(Pendidikan Kultural dan Nilai-Nilai Keteladanan Ulama Nusantara dalam Menyebarkan Agama Islam Sebagai Inspirasi Peradaban Muslim Dunia)
Abstract
Penyebaran agama Islam di daerah pedalaman Jawa memiliki sejarah yang unik. Keunikan tersebut dikarenakan masyarakat pedalaman Jawa tidak dengan serta merta mau menerima ajaran agama Islam secara kaffah. Hal ini disebabkan masyarakat pedalaman Jawa telah memiliki budaya yang tinggi dalam bidang keruhanian. Oleh karena itu, Susuhunan Kalijaga melakukan sebuah misi dakwah islamiyah yang dikenal dengan jalasutra. Dalam misi ini, Susuhunan Kalijaga menggunakan pendekatan kultural dengan sikap moderat dan toleran terhadap kebudayaan dan berbagai pemikiran masyarakat setempat. Adapun berbagai cara Susuhunan Kalijaga dalam melakukan dakwah islamiyah di daerah pedalaman Jawa yakni dengan melakukan pementasan wayang kulit; pementasan gamelan sekaten pada hari-hari besar Islam; memasukkan nilai-nilai Islam dalam ajaran kebatinan Jawa; membuka tempat pendidikan agama Islam bercorak padepokan; mengajarkan seni tari topeng; menulis berbagi kitab serat, suluk, primbon, dan kidung; melakukan dakwah pada para petinggi negara sebagai implementasi dari filosofi agomo ageming aji; melakukan kegiatan ritual tahlil, genduri, syi’iran, dan gembrungan. Berbagai cara tersebut memberikan dampak positif bagi perkembangan penyebaran agama Islam di daerah pedalaman Jawa.
Kata Kunci: Dakwah Islamiyah, Jalasutra, Susuhunan Kalijaga, Pedalaman J
Copyright (c) 2019 Tasyri'
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.