Kecenderungan Antipluralisme Guru-Guru Pendidikan Agama Islam di MAN Dompu

  • Muhammad Amin
Keywords: Anti, Pluralisme, Pendidikan, Islam

Abstract

Sebagai negara yang menempatkan agama sebagai falsafah dalam kehidupan berbangsa adalah penting untuk melihat kembali pendidikan agama di lingkungan sekolah untuk mereduksi konflik yang sering muncul di tanah air. Apa yang salah dengan pendidikan agama, sehingga agama yang seharusnya tampil sebagai pengayom dan terompet moral yang keras dalam berbagai dimensi kehidupan, ternyata justru sering dituduh sebagai biang munculnya kekerasan. Agama yang semestinya hadir sebagai energi sosial untuk melawan ketidakadilan, mencegah konflik ternyata menjadi faktor dominan meletusnya konflik. Oleh karena itulah, memberikan pemahaman agama yang inklusif dan toleran yang mampu melahirkan kerja sama di bidang kemanusiaan melalui pendidikan agama sangat mutlak diperlukan di Indonesia dalam rangka untuk meredam konflik, dan mencegah timbulnya kekerasan atas nama agama

References

Abd. Rahman Assegaf, Pendidikan Tanpa Kekerasan: Tipologi Kondisi, Kasus dan Konsep (Yogyakarta: tiara wacana), 2004.
Abuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat (Jakarta: Rajawali Press), 2012.
Ahmad Barizi, Pendidikan Integratif: Akar Tradisi dan Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam (Malang: UIN-Maliki Press), 2011.
Djohar, reformasi dan masa depan pendidikan di indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 1999.
Deden Ridwan, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antar Disiplin Ilmu (Bandung: Penerbit Nuansa), 2001.
Gianto, Tesis: Signifikansi Paradigma Pendidikan Kritis di dalam Dunia Postrealitas, 2012.
H.A.R. Tilaar, Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan Nasional dalam Pusaran Kekuasaan (Jakarta: Rineka Cipta), 2009.
H.A.R. Tilaar dkk, Pedagogik Kriti : Perkembangan, Substansi, dan Perkembangannya Di Indonesia (Jakarta : Rineka Cipta), 2011.
Imam Syafe’ie, Konsep Guru Menurut Al-Ghazali: Konsep Filosofis Pedagogis (Yogyakarta: Duta Pustaka), 1992.
F. Budi Hardiman, Kritik Ideologi: Menyingkap Pertautan Pengetahuan Dan Kepentingan Bersama Jürgen Habermas (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, ed. Ke-III), 2009.
-------------------, Demokrasi Deliberatif; Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik dalam Teori Diskursus Jürgen Habermas (Yogyakarta: Kanisius,
-------------------, Menuju Masyarakat Komunikatif; Ilmu, Masyarakat, Politik, dan Postmodernisme Menurut Jürgen Habermas (Yogyakarta: Kanisius, 2009).
Jürgen Habermas, Knowledge and Human Interest (Boston: Beacon Press, terj. Jeremy J. Shapiro), 1971.
Joy A. Palmer, Fifty Modern Thinkers on Education:From Piaget to the Present (Yogyakarta: Penerbit Jendela, Terj. Farid Assifa), 2003.
K. Bertens, Filsafat Barat Kontenporer: Inggris-Jerman (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, cet. Ke-III), 1990.
Listiono Santoso, dkk, Epistimologi Kiri (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, cet. Ke-9), 2012.
Michael Pusey, Habermas; Dasar dan Konteks Pemikiran (Yogyakarta: Resist Book, cet. I, 2011.
Martin Jay, Sejarah Mazhab Frankfurt; Imajinasi Dialektis dalam Perkembangan Teori Kritis (Yogyakarta: Kreasi Wacana, terj. Nurhadi, cet. II), 2009.
Martin Sardy. Pendidikan Manusia (Bandung: ALUMNI), 1985.
Marguerite G. Lodico, Dean T. Spaulding, Katherine H. Voegtle, Methods In Educational Research : From Theory To Practice (San Francisco: Jossey-Bass), 2006.
M. Agus Nuryanto, Mazhab Pendidikan Kritis: Menyingkap Relasi Pengetahuan, Politik Dan Kekuasaan (yogyakarta: Resist Book), 2008.
Muh. Hanif. Dhakiri, Islam Pembebasan (Jakarta: Djembatan dan Pena), 2000.
Mukhtar Buchori, Pendidikan Antisipatoris (Yogyakarta: Kanisius), 2001.
Muhammd Karim, Pendidikan Kritis Transformatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), 2009.
Mahmud Arif, Involusi Pendidikan Islam: Mengurai Problematika dalam Perspektif Historis-Filosofis (Yogyakarta: Idea Press), 2006.
Mukodi, Mendialogkan Pendidikan Kita (Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama), 2011.
Moh. Yamin. Menggugat Pendidikan Indonesia, Belajar dari Paulo Freire dan Kihadjar Dewantara (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media), 2009.
Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola), 2001.
Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran Para Tokohnya (Jakarta: Kalam Mulia), 2009.
Robert W. G. Smith, Antonio Gramcsi’s Proposal for the Political Education of the Proletariat (A Dissertation Submitted to the Department of Religion and Philosophy of the Faculty of Education of McGill University in Partial Fulfillment of the Requirements), 1988.
Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Semarang: Widya Karya), 2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, cet. Ke-2), 2006.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, cet. Ke-11), 2010.
Sodiq A Kuntoro, dimensi manusia dalam pemikiran pendidikan (Yogyakarta: Nur Cahaya), 1985.
Stiven M. Chan, Pendidikan Liberal (Yogyakarta: Kreasi Wacana), 2002.
Syamsudin Asyrofi, Beberapa Pemikiran Pendidika (Malang: Aditya Media), 2012.
Sutrisno, Fazlurrahman: Kajian Terhadap Metode, Epistimologi Dan Sistem Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2006.
Umiarso dan Zamroni, Pendidikan Pembebasan Dalam Perspektif Barat Dan Timur (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), 2011.
Raymond Guess, Ide Teori Kritis; Habermas dan Mazhab Frankfurt (Yogyakarta: Panta Rhei Books, terj. Robby H. Abror, 2004.
Thomas McCarthy, Teori Kritis Jürgen Habermas (Yogyakarta: Kreasi Wacana, tej. Nurhadi, cet. III, 2009.
Published
2017-02-28
How to Cite
AMIN, M. Kecenderungan Antipluralisme Guru-Guru Pendidikan Agama Islam di MAN Dompu. AL-FURQAN, v. 4, n. 2, p. 1-34, 28 Feb. 2017.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.