FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SASAK

  • Sabirin Sabirin Program Studi BKI STAI Nurul Hakim Kediri Lombok Barat

Abstrak

Sasaran filsafat Pendidikan Islam dalam membentuk kesadaran secara komprehensif tidak saja bersumber dari Al-Quran dan Hadis namun juga harus mempertimbangkan “hal luar†yang sifat dan bentukannya telah mengakar dalam mainstream individu. Hal luar tersebut dapat berupa tradisi yang mengandung nilai-nilai universal. Tradisi Sasak, dalam cakupannya yang luas telah mereposisi dirinya untuk terserap ke pelbagai ranah yang dapat pula dijadikan sebagai pijakan awal dan acuan dalam pendidikan Islam dengan sistem maliq dan merang-nya. Kata Kunci: Filsafat, Pendidikan, Tradisi, Sasak

Referensi

Abou El-Fadl, Khaled, And God Know The Soldier: The Authoritative and Authoritarian in Islamic Discourse, 2001.

Badrun A.M. Membongkar Misteri Politik NTB, Yogyakarta: Genta Press, 2006.

Budiwanti, Erni, Islam Sasak: Wetu Telu versus Waktu Lima, Yogyakarta: LKiS, 2000.

Dahri, Harapandi, Wali dan Keramat dalam Persepsi Tradisional dan Modern; Studi Kemasyarakatan Muslim Lombok, Jakarta: Wahyu Press, 2004.

Departemen P dan K, Tata Kelakuan di Lingkungan Pergaulan Keluarga Masyarakat NTB, Mataram; Departemen P dan K, 1989.

Hanafi, Ahmad, Pengantar Filsafat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1990.

Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Prasetya, Filsafat Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2000.

Saifullah, Ali, Antara Filsafat dan Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1983.

Titus, Smith, Nolan, Persoalan-persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Diterbitkan
2016-07-23
Bagian
Articles