Nilai-Nilai Pendidikan Adat Nyongkolan Masyarakat Sasak dI Desa Gelogor Kecamatan Kediri Lombok Barat

  • zainudin Zainudin STIT Darussalimin NW Praya Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Abstract

Nilai pendidikan dalam Nyongkolan  ini meliputi berbagai tahap seperti midang, begawe,sorong serah ajikrame, bait wali dan lainnya. Nilai-nilai pendidikan yang ada dalam adat Nyongkolan sebagai berikut. 1. Nilai agama (religius). Nilai religius ini merupakan sikap dan perilaku dalam melaksanakan ajaran agama seperti waktu melaksanakan adat betikah atau bekawin. Prinsip masyarakat Desa Gelogor Kediri Lombok Barat dalam pelaksanaan acara betikah (bekawin)  masing sangat berpegang teguh pada nilai-nilai agama. Nilai agama ini juga terlihat pada adat Sasak yaitu mesejati dan selabar dimana acara tersebut bertujuan mengumumkan pernikahan kepada khalayak ramai seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW, untuk menyiarkan kabar bahagia pernikahan, agar semua orang tahu sehingga tidak menimbulkan fitnah di kemudian hari. Nilai tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.Tanggung jawab seorang laki-laki dalam nyongkolan adalah menjaga, mengawal istrinya dari belakang pada saat upacara nyongkolan atau pada saat mengarak pengantin perempuan munuju ke rumah orang tuanya.Ari mengatakan nilai tanggung jawab adalah keberanian laki-lakiseperti dalam pacaran terutama pada saat adat midang, bekawin, memaling gadis atau melarikan perempuanadalah keberanian seseorang dalam berjuang memiliki perempuan tersebut.Nilai tanggung jawab ini adalah suatu keyakinan yang ditunjukkan kepada seseorang perempuan dan tidak mengenal rasa takut sedikitpun untuk medapatkan perempuan yang dicintainya Nilai kejujuran  hubungan yang tulus, saling memiliki, saling memberi tahu segala hal yang terjadi dan dirasakan. Kejujuran menjadikan hubungan berjalan dengan baik meski kadang, kejujuran terasa pahit tapi itu lebih  baik dari pada kebohongan. Sahran mengatakan †kejujuran adalah kunci hubungan †untuk saling menjaga diantara pasangan, contohnya seketika pacaran dan betikah jangan sampai tidak jujur karena dibohongin itu menyakitkan. Bayangkan jika sepasang pasangan tak saling memberi kepercayaan dan kejujuran maka hubungan tidak akan pernah harmonis dan bahagia.[1] Nilai kerja keras adalah bekerja secara sungguh-sungguh dan tidak mengenal lelah seperti dalam upacara begawe dan nyongkolan.Kerja keras dalam begawe meliputi sikap tolong menolong, gotong royong, dan kekeluargaan. Sedangkan dalam nyongkolan meliputi sikap kerja sama terhadap pengiring, gendang beleq, dan dodaq.Burhan mengatakan â€nilai kerja keras ini dapat terlihat dan ditunjukkan dalam sikap tolong menlong dan dalam melaksanakan tradisi adat Sasak yaitu pada adat nyongkolan. Nilai kerja keras ini juga dapat dilihat pada saat keluarga calon pengantin laki-laki melaksanakan merangkat tetangga dan pemuda-pemuda sekitar akan datang untuk memberikan selamat, serta saling membantu untuk mempersiapkan acara merangkat dengan memasak bersama dan setelah itu makan bersama.    

References

Abdulkadir Muhammad, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Jakarta: PT. Citra Aditya Bakhti, 2008
Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Sisdiknas, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003
Abdul Kadir, dkk. Dasar-Dasar Pendidikan, Jakartas: Kencana, 2012
Abdul Rahim, Negosiasi Atas Adat Dalam Sistem Pelaksanaan Tradisi Nyongkolan Sasak Lombok, Jurnal kawistara, Vol. 9, Nomer. 1, April 2019.
Abu Malik Kamal Ibnu As-Sayyid Salim terj. Agus Faisal Karim. Fiqih Sunnah Wanita Jilid 2, Jakarta: Madina Adipustaka, 2011

Dian Eka Mayasari, Adat Kawin Lari “Merarik” Dalam Masyarakat Suku Sasak Di Desa Lendang Nangka, Vol. 1, Nomer. 1, Desember 2016.

Afifudin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2012
Hamzanwadi (Tokoh), Wawancara,Desa Pengadang:, Minggu, 19 Mei 2019

Harmoko, Nilai-Nilai Keagamaan dan Kultur dalam Upacara Pernikahan Masyarakat Sumbawa di Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa Besar, Mataram: Skripsi IAIN Mataram,
H.Sainun, Tradisi Merari’ Potret Asimilasi Pernikahan Masyarakat Sasak, Penerbit Institut Agama Islam Negeri
Hanapi, Sistem Pendidikan Adat Di Tinjau Dari Nilai-Nilai Pendidikan Islam Di Suku Sasak Lombok Nusa Tenggara Barat, Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman, Vol. , Nomer. 1, Januari-Juni 2018

I Wayan Suca Sumadi, dkk.Tradisi Nyongkolan dan Eksistensinya di pulau Lombok, Yogyakarta: Ombak, 2013
Jalaludin Arzaki, Busana Adat Sasak, Penerbit KSU “Prima Guna”, 2014
Kaharuddin Sulkad, Merarik Pada Masyarakat Sasak, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013, h. 123. eri (IAIN) Mataram, 2016
Lexi J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006
M. Burhan Bungis, Sosiologi Komunikasi,Jakarta: Kencana, 2006
Muhammad Azwadi, Pandangan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Terhadap Eksistensi Budaya Nyongkolan (Studi Kasus di Desa Sesela Kecamatan Gunung Sari Lombok Bara), (Skripsi, IAIN Mataram, 2013
M. Harfin Zuhdi, Praktik Merari: Wajah Sosial Masyarakat Sasak, Mataram: LEPPIM IAIN Mataram, 2012
Moleong, Metode Penelitian KualitatifBandung: PT Rosda Karya, 1988

Nindy Elneri, Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Novel Mamak Karya Nelson Alwi, Jurnal Puitika, Vol. 14, Nomer. 1, April 2018
Novita, dkk, Nilai-Nilai Pancasila dalam Merarik Pada Masyarakat Sasak, Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman, Vol. 5, Nomer. 1, Oktober 2018.

Sudirman, dkk, Prosesi Perkawinan Adat Sasak , Mataram: PUSAKANDA kerjasama KSU PRIMAGUNA, 2014
Sayyid Sabiq, terj., Aburrahman dan Masrukhin, fikih sunnah 3, Jakarta: Cakrawala Publishing, 2008
Syaikh Hafizh Ali Syuasyi, ter., Abdul Rasyad Shiddiq, Kado PernikahanJakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003
Syahrul Maliki, Perilaku Remaja Dalam Tradisi Nyongkolan Di Desa Gelangsar Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat, Skripsi, IAIN Mataram, 2013.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2014
Sutrisno Hadi, Metode Researc, Jakarta: Andi Offsel, 1986
U. Maman Kh.,Metodelogi Penelitian Agama,Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2006
Published
2020-01-24
How to Cite
Zainudin, zainudin. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Adat Nyongkolan Masyarakat Sasak dI Desa Gelogor Kecamatan Kediri Lombok Barat. Jurnal Elkatarie : Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Sosial, 2(1), 200-215. https://doi.org/10.1234/elkatarie.v2i1.3755
Section
Articles