https://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/joeces/issue/feedJOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES2025-01-08T04:02:56+00:00Sutiyah Nova Irawatinovairawati81@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Journal of Early Childood Education Studies </strong>(ISSN Cetak: <a title="ISSN (cetak)" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210914562209644" target="_blank" rel="noopener">2807-9205</a> dan ISSN Elektronik: <a title="ISSN (online)" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210913571475619" target="_blank" rel="noopener">2808-0041</a>) adalah jurnal Studi Pendidikan Anak Usia Dini yang diterbitkan oleh Prodi PIAUD Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pendidikan Bakti Wanita Islam ( STAI YPBWI) Surabaya. Terbit dua kali dalam setahun: Juni dan Desember. Jurnal ini memuat tulisan hasil studi tentang Pendidikan Anak Usia Dini dengan perspektif inter-multidisipliner Agama, Ilmu Sosial, Psikologi, Humaniora serta Teknologi, dan lain sebagainya. Redaksi mengundang para mahasiswa, akademisi, pegiat, pembuat kebijakan untuk mengirimkan karyanya pada Journal of Early Childood Education Studies baik berupa hasil penelitian (library research atau field research), critical review, maupun pengalaman komunitas.</p> <p>Naskah diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan abstrak dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.</p> <p>Jurnal ini bersifat akses terbuka sehingga semua pihak dapat membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, atau menautkan sebagian atau keseluruhan artikel tanpa biaya dan tanpa harus terlebih dahulu meminta ijin kepada penulis atau redaksi jurnal.</p> <p>Seluruh artikel dalam jurnal ini memiliki Nomor Pengenal Objek Digital (DOI Number).</p>https://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/joeces/article/view/4056Hubungan antara Aktivitas Merobek Kertas dengan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini2024-11-30T02:51:20+00:00Aulia Amaliaamaliaaulia117@gmail.com<p><em>Aktivitas merobek kertas ini berhubungan dengan kemampuan motorik halus karena otak mempengaruhi perkembangan motorik halus anak dan otak merupakan yang mengontrol setiap gerakan yang dilakukan oleh anak. Kegiatan merobek kertas sangat penting karena melibatkan otot, syaraf, otak, dan jari-jari tangan, serta memberikan pengalaman yang menyenangkan dan unik bagi anak-ana</em><em>k. Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelompok B RA Al-Gozali Kabupaten Bandung menunjukkan rendahnya kemampuan anak untuk mengontrol gerakan jari jemarinya sehingga pada saat melakukan kegiatan merobek kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas merobek kertas dengan kemampuan motorik halus anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Karena populasi di kelompok B RA Al-Gozali Kabupaten Bandung kurang dari 30 anak, maka penulis mengambil seluruh populasi sebagai subjek penelitian, yaitu sebanyak 16 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi.</em> <em>Hasil analisis terhadap aktivitas merobek kertas dengan kemampuan motorik halus anak usia dini berdasarkan hasil analisi uji hipotesis diperoleh hasil thitung (4,921) dan nilai ttabel (2,145) dengan db 14 pada taraf signifikasi 5%. Hasil perhitungan thitung = 4,921 > ttabel = 2,145, maka diinterpretasikan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas merobek kertas dengan kemampuan motorik halus anak usia dini, maka anak-anak yang memiliki aktivitas merobek kertas yang baik cendrung memiliki kemampuan motorik halus yang baik juga. Dengan difokuskan aktivitas merobek kertas ini dilatih dengan optimal di lingkungan pendidikan anak usia dini maka dapat menjadi langkah yang efektif untuk mendukung kemapuan motorik halus anak usia dini. </em></p>2024-10-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIEShttps://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/joeces/article/view/4050Pengaruh Media Tangram terhadap Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Anak Usia Dini2024-11-30T02:53:04+00:00Salma Ya Humairasalmayahumaira7@gmail.com<p class="s13"><span class="s12"><span class="bumpedFont20">Penelitian ini didasarkan pada suatu teori bahwa kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak dapat dilakukan melalui penggunaan media pembelajaran yang menarik, salah satunya adalah media tangram. Berdasarkan hasil observasi di Kelompok B RA Cikapayang Kota Bandung yang menunjukkan adanya masalah pada kemampuan mengenal bentuk geometri anak. Terdapat sebanyak 36% anak yang belum bisa menyebutkan nama-nama bentuk geometri serta belum mengenal ciri dari setiap bentuk geometri. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan juga menganalisis kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Kuasi Eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan pola pretest-posttest dan diberikan perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok untuk mengetahui kemampuan mengenal bentuk geometri. Hasil dari uji dan analisis pengukuran sebelum dan juga sesudah diberikan perlakuan menggunakan media tangram diperoleh hasil dari nilai rata-rata pada pretest sebesar 60,10 dan hasil nilai rata-rata posttest sebesar 83,68. Sedangkan pada perlakuan menggunakan media kertas origami diperoleh hasil nilai rata-rata pretest sebesar 53,</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont20">10</span></span><span class="s12"><span class="bumpedFont20"> dan nilai rata-rata posttest sebesar 68,31. Terdapat perbedaan antara media tangram dengan media kertas origami terhadap kemampuan mengenal bentuk geometri anak. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari uji hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai t-hitung = 3,707 > t-tabel =2,028 pada taraf signifikansi 5%.</span></span></p> <p> </p> <p><span class="s5">Kata kunci:</span> <span class="s15">media tangram, kemampuan mengenal bentuk geometri, </span><span class="s15">anak usia dini</span></p>2024-10-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIEShttps://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/joeces/article/view/4073Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di RA Fatun Qorib Banda Aceh2024-11-30T03:03:10+00:00Fitriya JF220210026@student.ar-raniry.ac.id<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di RA Fatun Qorib. Latar belakang penelitian ini adalah adanya perbedaan pendekatan dan penekanan dalam evaluasi pembelajaran antara kedua kurikulum tersebut. Kurikulum 2013 lebih menekankan pada penilaian berbasis kompetensi, sementara Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan yang lebih besar kepada pendidik dalam memilih metode evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif . Data dikumpulkan melalui wawancara, dan dokumentasi untuk memahami bagaimana evaluasi pembelajaran diterapkan dalam dua kurikulum yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurikulum 2013, evaluasi lebih berfokus pada aspek kognitif dengan penilaian berbasis kompetensi. Sementara itu, Kurikulum Merdeka menekankan evaluasi yang lebih fleksibel, berpusat pada siswa, dan lebih menghargai perkembangan individu serta kreativitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan evaluasi pembelajaran pada kedua kurikulum memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, dan penting bagi para pendidik untuk dapat menyesuaikan metode evaluasi dengan kebutuhan siswa.</em></p>2024-11-30T03:01:45+00:00Copyright (c) 2024 JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIEShttps://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/joeces/article/view/4111Pengembangan Sains Anak Usia Dini Berbasis Eksperimen2025-01-03T09:41:28+00:00Naufal Gamcutfadil230520@gmail.com<p><em>Pengembangan berbasis eksperimen sangat penting untuk diimplementasikan dalam pembelajaran karena dengan hal ini dapat menstimulus kecakapan dalam beripikir krtis dan meningkatkan kemampuan problem solving pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan sains berbasis eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan desain penelitian yaitu narrative riview. Penelitian ini menggunakan 10 karya ilimiah nasional meliputi kualitas penyajian data termasuk isi pembahasan, realiabilitas sumber dengan sumber 10 tahun terakhir. Dari 10 karya ilmiah yang telah dianalisis menunjukkan bahwa metode berbasis eksperimen sangat direkomendasikan dalam pembelajaran sains terlebih lagi untuk pengembangan sains anak usia dini, selain itu pembelajaran juga semakin menarik karena anak terlibat dalam keadaan nyata.</em></p>2024-12-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIEShttps://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/joeces/article/view/4135Konsep Kompetensi Kepribadian Guru dalam Pendekatan Pendidikan Akhlak2025-01-07T19:21:45+00:00Anita Mauliyahanitamauliyah@gmail.comPeni Wiluntaripeniwiluntari@gmail.com<p>Kompetensi kepribadian guru merupakan ujung tombak dalam sebuah pendidikan, bahkan dalam Islam kompetensi terutama bagi seorang guru merupakan suatu hal yang yang sangat strategis. Islam memandang bahwa guru mengemban amanah demi mewujudkan peserta didik mampu menerapkan prinsip-prinsip Islam sehingga mencapai tingkat kemampuan diri dan sosial. Penelitian ini didasari pada keprihatinan penyusun dalam melihat kondisi problematika pendidikan baik di lembaga umum pada umumnya maupun lembaga islam pada khususnya. Oleh karena itu, dengan penelitian ini diharapkan penyusun dapat menganalisa kompetensi kepribadian guru dalam perspektif pendidikan karakter sehingga dapat merumuskan karakter seorang pendidik yang baik sekaligus berdampak kepada siswa yang baik.</p> <p>Penelitian tentang kompetensi pendidik memang sudah banyak, akan tetapi penelitian seputar yang fokus pada kepribadian masih sangat jarang ditemui terlebih aspek akhlak dan adab secara umum jarang diteliti di lembaga umum. Jadi, penelitian tentang kompetensi kepribadian yang diambil dari pendekatan akhlak. Metode penelitian yang digunakan adalah library research dengan sumber primer berupa buku akhlak karya ulama’-ulama’ aswaja dan buku-buku tentang studi kompetensi kepribadian guru dalam pendidikan Islam.</p> <p>Hasil penelitian menyatakan bahwa kompetensi kepribadian guru merupakan landasan utama yang menitikberatkan pada peran dan penerapan secara substansial. Kompetensi kepribadian seorang guru dalam kacamata akhlak dan adab serta tidak terletak pada kedudukan dan posisi sebagai guru, melainkan pada cara penyampaian yang baik, memberi contoh yang baik, tidak diskriminasi, tidak intervensi terhadap peserta didik serta menekankan pada aspek tauhid dan akhlak dalam proses pembelajaran. Berdasarkan content analysis dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian guru yang Ideal hendaknya menghadirkan sudut pandang akhlaki dan spiritual, meliputi prinsip keragaman, musyawarah, keadilan, dan kebebasan, yang kemudian dari prinsip-prinsip tersebut menghadirkan sebuah karakter peserta didik yang baik. Karakter Ideal yang disarikan dalam kajian tasawuf meliputi aspek perbaikan dirisecara jasmani dan rohani, serta bisa membangun kemanfaatan secara sosial. Dengan demikian terwujud seorang pendidik yang moderat, tidak fanatik dan menjunjung tinggi nilai keragaman dan kerukunan tanpa adanya intervensi dan diskriminasi dalam dunia pendidikan.</p>2024-10-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIEShttps://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/joeces/article/view/4138Metode Terapi Wicara dalam Melatih Kemampuan Komunikasi Verbal Anak Speech Delay di TK Al-Wahyu2025-01-07T19:32:10+00:00Azizahazizaha0@gmail.comIda Kusdaryatidakoe.kusdayarti@gmail.com<p>Anak merupakan amanah yang memiliki dasar normatif yang sama sebagai bentuk tanggung jawab dalam berkomunikasi terutama hak mereka dalam memperoleh pendidikan, namun seringkali masih terjadi adanya unsur diskriminasi dan intervensi dalam proses pembelajaran, sehingga perlu konsep komunikasi khusus yang inovatif dalam menjalankan amanat undang-undang pendidikan. Penerapan metode terapi wicara bisa membangun kemampuan komunikasi verbal pada anak speech delay serta memiliki efektifitas yang baik dan efisien. Hal demikian menjadi penting untuk diterapkan sebagai landasan metodologi bagi guru dalam menjalankan dan merespond komunikasi dengan pendekatan khusus. Terapi wicara dilakukan melalui stimulasi fonetik, pembentukan kosakata, dan teknik penguatan positif dengan melibatkan terapis wicara secara aktif dan stimulatif baik dari orang tua, dan anak. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif yang mana data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan secara prosentase pada kemampuan komunkasi verbal anak, seperti pengucapan kata, membangun kalimat sederhana, dan interaksi sosial. Metode ini terbukti efektif dalam membantu anak mengatasi hambatan komunikasi, mendukung perkembangan sosial, emosional, dan kognitif mereka.</p>2024-11-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIEShttps://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/joeces/article/view/4142Eksplorasi Pengalaman Belajar Melalui Media Flashcard dalam Mengembangkan Daya Baca Anak Usia Dini2025-01-08T04:02:56+00:00M. Rifqy Maulanam.rifqymf@gmail.comMukhammad Wahyudiucokpuxa1111.ibien79@gmail.com<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan kemampuan membaca sejak usia dini sebagai dasar untuk mendukung proses belajar di masa mendatang. Salah satu metode yang digunakan adalah media flashcard, yang dianggap mampu meningkatkan minat dan kemampuan membaca anak secara efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan dan menganalisis pengalaman belajar membaca anak usia dini di TK Darussalam Wedoro Waru Sidoarjo. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengalaman belajar membaca anak usia dini di TK Darussalam Wedoro Waru Sidoarjo melalui penggunaan media flashcard efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca. Pengalaman belajar tersebut diterapkan dalam tiga bentuk, yaitu pengalaman langsung, tidak langsung, dan melalui aktivitas tertentu. Penggunaan flashcard terbukti mampu meningkatkan pengenalan huruf dan kata, keterampilan membaca awal, kemampuan kognitif, serta motivasi belajar anak. Hasil ini menunjukkan bahwa flashcard merupakan media pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan daya baca anak usia dini.</p> <p> </p>2025-01-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES