Jurnal Studi Pendidikan Dasar

Penerapan Model Pembelajaran Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPS Materi Sumber Daya Alam Kelas IV di MI Tanada Waru Sidoarjo

Puspita Widyagarini — Thu, 27 Jun 2024 00:00:00 +0000

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan nasional, maka pendidikan perlu di tata dan di kelola seiring dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan masyarakat. Tujuan peneltian ini ialah untuk mengetahui hasil belajar siswa materi sumber daya alam. Metode penelitian ialah penelitian tindakan (action research). Temuan ialah hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran mind mapping terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam. Rata-rata nilai aktivitas siswa pada siklus I sebesar 53% tingkat keaktifan siswa dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 82%. Argumen ialah ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi Sumber Daya Alam antara yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Implementasi Manajemen Pendidikan Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar (SD)

Evarianisa Endang Trisnani — Thu, 27 Jun 2024 00:00:00 +0000

Manajemen berbasis sekolah merupakan suatu reformasi manajemen pendidikan yang memberikan otonomi luas kepada sekolah untuk mengelola seluruh sumber daya yang ada dan mampu bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam mengambil keputusan. Semua itu dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah agar lebih efektif dan efisien. Manajemen berbasis sekolah bertujuan untuk membangun atau memberdayakan sekolah dengan memberikan wewenang kepada sekolah dalam mengambil keputusan untuk mencapai pendidikan yang bermutu. Dalam hal ini sekolah dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya, dapat mengembangkan program sesuai kebutuhan, sehingga sekolah dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai mutu pendidikan. Sekolah juga dapat bertanggungjawab atas keputusannya kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah serta dapat bersaing secara sehat dengan sekolah lain dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

STRATEGI DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELEGENT SEBAGAI UPAYA PROBLEM SOLVING

Venna Kurniawati, Endang Nuryanti — Thu, 27 Jun 2024 00:00:00 +0000

Pengajaran harus mampu menampung berbagai potensi yang ada di dalam siswa. Oleh karena itu, pendidik harus dapat menerapkan strategi belajar berbasis beberapa kecerdasan sambil memecahkan masalah. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan berbagai strategi belajar berdasarkan beberapa kecerdasan sebagai pendekatan untuk memecahkan masalah. Selama proses, pendidikan harus memiliki pola dan unsur pengelolaan tata bahasa, urutan, logika, teratur dan urut, penyelesaian masalah, pemetaan, mengalami sendiri, hingga koneksi sosial melalui diskusi dan interaksi. Salah satu metode penelitian yang digunakan adalah metode review literatur. Ada lima artikel yang harus dipertimbangkan. Artikel ini didasarkan pada temuan penelitian yang diperoleh melalui Google Schoolar. Artikel yang sedang dianalisis adalah yang memiliki ringkasan strategi pengajaran berbasis beberapa kecerdasan.

Etika Bimbingan Konseling Islam

Mita Ashfa Nabillah — Thu, 27 Jun 2024 00:00:00 +0000

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendalami aspek etika dalam bimbingan konseling Islam, dengan fokus khusus pada aspek menghargai privasi klien melalui penerapan prinsip menutup aib berdasarkan perspektif hadits Muslim nomor indeks 4867. Penelitian ini menggunakan metode studi teks yang bersifat kualitatif deskriptif yang mengkaji beberapa artikel ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep menutup aib, sebagaimana diajarkan dalam hadits Muslim, tidak hanya mencakup aspek moral, tetapi juga memberikan landasan bagi praktik bimbingan konseling yang penuh empati dan menghargai hak privasi klien. Artikel ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana bimbingan konseling dapat dilakasanakan dengan memperhatikan dan menghormati hak privasi klien, tanpa melanggar nilai-nilai etika konseling.

Integrasi Teknologi Digital dalam Pembelajaran di Pendidikan Dasar

Shahibul Muttaqien Al-Manduriy — Thu, 27 Jun 2024 00:00:00 +0000

Teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan pembelajaran di sekolah. Pengintegrasian teknologi menjadi sangat penting dilakukan bagi guru-guru disekolah. Dengan meningkatnya aksesibilitas melalui integrasi teknologi, siswa dapat memperoleh materi pembelajaran yang lebih luas dan bervariasi. Penggunaan perangkat teknologi seperti komputer, tablet, dan smartphone dalam pembelajaran memungkinkan proses belajar mengajar yang lebih interaktif dan menarik. Hal ini juga dapat menjadi perhatian bagi para pengajar untuk selalu menghimbau kepada para siswanya juga untuk berhati-hati dalam menggunakan teknologi dikarenakan banyaknya hal-hal buruk juga dapat terjadi dengan menggunakan teknologi jika tidak di tuntun dengan benar dan diberi petunjuk akan mara bahaya dari penggunaan teknologi. Pada sekolah dasar khusunya dimana para peserta didik yang berada di usia yang masih sangat labil dan rentan terpengaruh terhadap media teknologi saat ini

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI LIVING VALUES EDUCATION (LVE) DI SDN KADUARA BARAT 1 PAMEKASAN

Ahmad Fawaid Fawaid — Thu, 27 Jun 2024 00:00:00 +0000

ABSTRAK

Penerapan pendidikan karakter sangat penting khususnya pada pendidikan mulai dari usia prasekolah sampai sekolah dasar, karena siswa kini memerlukan pendidikan moral yang mampu menyampaikan prinsip-prinsip abstrak, gambaran baik dan buruk untuk mengatasi masalah sikap dan perilaku dalam pendidikan. Dalam penelitian ini terdapat duatua tujuan, yaitu: untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter melalui Living Values Education (LVE) dan apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi pendidikan karakter melalui Living Values Education (LVE) di SDN Kaduara Barat 1 Pamekasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter melalui Living Values Education (LVE) dilakukan melalui kegiatan pembelajaran, pembiasaan membaca surah yasin dan surah-surah pendek, melakukan upacara bendera setiap hari senin, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, pembiasaan budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun), saling menghargai teman, saling mengingatkan ketika ada teman yang membuat kesalahan. Sementara faktor pendukung adalah para guru yang ada di sekolah dan faktor penghambatnya yaitu: Faktor lingkungan, Faktor keluarga, Kurang memadukan antara penerapan yang ada disekolah dengan kebiasaan yang ada di rumah.