https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/NJIS/issue/feedNusantara Journal of Islamic Studies2023-03-30T02:44:14+00:00Ahmad Musaddadnjisjurnal@gmail.comOpen Journal Systems<p>Nusantara Journal of Islamic Studies</p> <p>CENDEKIA SITUBONDO</p>https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/NJIS/article/view/5159Islamic Education Empowerment2023-03-30T02:44:14+00:00Imam Wahyonoimamwahyono12031989@gmail.comImam Baidawiimambaidawiim3@gmail.com<p>Pemberdayaan Pendidikan Islam yang dilakukan di sejumlah madrasah sangat penting dalam menjamin keharmonisan dan mutu peradaban masyarakat Indonesia. Penelitian berupaya mengurai upaya pemberdayaan pendidikan Islam di MA Ma’arif Ambulu Jember. MA Ambulu sebagai madrasah dirintis oleh Nahdlatul Ulama’ tentu juga memiliki akar budaya keagamaan budaya agama yang kuat di Indonesia. Fokus kajian ini menyoroti bagaimana strategi, langkah dan faktor-faktor pemberdayaan pendidikan agama Islam?. Penelitian dilakukan dengan <em>mixed method. </em>Konklusi dari temuan penelitian ini menyatakan bahwa strategi dilakukan dengan berbasis pada profesionalitas guru. Langkah-langkahnya adalah menjamin adanya orientasi, relevansi, efisiensi, efektifitas, fleksibilitas dan interitas. Sedangkan faktor yang mempengaruhi adalah seluruh yang berkenaan dengan <em>out put</em> pendidikan Islam</p>2023-03-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Nusantara Journal of Islamic Studieshttps://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/NJIS/article/view/5160Konstruksi Budaya Pendidikan Pesantren2023-03-29T08:41:13+00:00Ahmad Ihwanul Muttaqinihwanmuttaqin@gmail.comRif'an Khumaidihumaidiirfan79@gmail.com<p>Budaya pesantren memang tidak habis-habisnya dikaji oleh para pakar. Bukan karena keunikannya saja, namun kebertahanan sebagai budaya organisasi kelembagaan pendidikan. Pesantren sebagai lembaga pendidikan telah memastikan diri sebagai satu-satunya lembaga yang memiliki kekuatan budaya di masyarakat. Artikel ini menganalisis konstruksi budaya kuatnya. Fokusnya adalah akar, elemen, karakteristik hingga <em>right value</em> yang terbentuk. Seluruh dikaji dengan metode <em>library research</em>. Dari analisi literatur yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa akar budaya pesantren memadukan tasawuf dan lokal budaya. Hal demikian terlihat dalam elemen budaya seperti santri, kiai, asrama dan kitab kuningnya. Tidak jika karakteristiknya mengarah pada persatuan, kemandirian dan kemerdekaan. Hal demikian karena norma yang tercipta dipengaruhi oleh <em>Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ah</em>, sufistik dan kiai sentris</p>2023-03-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Nusantara Journal of Islamic Studieshttps://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/NJIS/article/view/5161Problematika dan Konsepsi Kemandirian Pesantren Salaf2023-03-29T08:41:13+00:00Mashur Imamsajakimam@gmail.comMoh. Hamzahmoh.hamzah.arsa@gmail.com<p>Pesantren salaf selalu dioposisikan dengan arus globalisasi. Banyak yang menganggap mereka terpisah dari realitas. Walaupun demikian, keberadaannya hingga hari ini mengindikasikan mereka sanggup secara mandiri. Namun masih banyak kekurangan, yang dimungkinkan kemandiriannya tidak bertahan lama. Berdasar pada fakta artikel ini mengungkap bagaimana problamatika dan konsep penting kemandirian pesantren salaf dicapai? Penelitian ini berjenis <em>library reseach. </em>Adapun konklusi dari penelitian adalah <em>pertama</em>, masalah laten yang dihadapi pesantren salaf adalah masalah kepemimpinan, pembelajaran, dan disorientasi peran sosialnya. <em>Kedua</em>, konsep kemandiriannya meliputi pendidikan, <em>life skill</em>, <em>leadership</em><em>,</em> <em>entrepreneurship </em>dan kesadaran ikhtiar.</p>2023-03-28T11:42:49+00:00Copyright (c) 2023 Nusantara Journal of Islamic Studieshttps://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/NJIS/article/view/5162Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Membangun Public Trust di MA Nurul Jadid Paiton Probolinggo2023-03-29T08:41:14+00:00Halimatus Sa’diyahhalimatusadiyahsadiyah057@gmail.comMuhamad Arifinarifinmuhamad2022@gmail.com<p>Penelitian ini berisi tentang startegi kepemimpinan kepala madrasah dalam membangun public trust di MA Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan, peneliti melakukan interview dengan beberapa informan dengan teknik purposive sampling, yaitu berjumlah empat orang yakni kepala Madrasah MA Nurul Jadid, dua orang guru, dan juga wali murid MA Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Adapun hasil penelitian yang didapatkan ialah (1) Membangun komunikasi yang baik, (2) Menanamkan Pentingnya visi dan misi, (3) Kepekaan individu, (4) Saling menghormati dan menghargai, (5) Memotivasi dan menginspirasi, (6) Iklim Kerja Yang Menyenangkan, (7) Stimulus intelektual.</p>2023-03-28T11:49:03+00:00Copyright (c) 2023 Nusantara Journal of Islamic Studieshttps://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/NJIS/article/view/5163Kepemimpinan Kiai Pesantren Membentuk Masyarakat Moderat Melalui Program Pesantren Hijau2023-03-29T08:41:14+00:00Sudarsono Sudarsonosudarsonoalhas52@gmail.com<p>Pesantren lembaga pendidikan ke-islaman yang konsisten mencetak generasi Islam yang saleh. Saleh individual dan saleh sosial. Kesalehan individu dan sosial diharapkan memberi manfaat terhadap dirinya serta masyarakat secara luas. Karakter khas pesantren adalah berdampingan dan berbaur dengan masyarakat sekitar. Hal ini, disebabkan oleh banyak faktor yang melatarbelakangi. Seperti, kepemimpinan kiainya yang inklusif serta faktor sejarah pendirian pesantren. Pondok Pesantren Nurul Jadid Buleleng Bali merupakan pesantren yang memiliki program pesantren hijau. Program yang diinisiasi oleh kiai berangkat dari nilai ke-islaman tentang menjaga kelestarian alam. Program tersebut, tidak hanya dilaksanakan oleh warga pesantren akan tetapi diikuti secara aktif oleh masyarakat beragama Hindu sekitar pesantren. Penelitian ini menggambarkan partisipasi masyarakat beragama Hindu sekitar pesantren pada program pesantren hijau di Pondok Pesantren Nurul Jadid Buleleng Bali, meliputi bagaimana upaya pesantren membangun hubungan dengan masyarakat beragama Hindu sekitar pesantren dan bagaimana partisipasi masyarakat beragama Hindu sekitar pesantren dalam program pesantren hijau. Metode penelitian menggunakan kualitatif . Metode ini sebagai upaya mengekplorasi serta memahami makna. Penelitian ini menggunakan strategi fenomenologi. Penelitian ini menemukan hasil bahwa hubungan antara pesantren dan masyarakat sekitar pesantren yang beragama Hindu terbangun atas faktor pendiri pesantren yang awal memulai merintis pesantren sambil melayani konsultasi atas pelbagai problem masyarakt sekitar pesantren tanpa melihat latarbelakang agama. Partisipasi aktif masyarakat Hindu sekitar pesantren pada program pesantren hijau karena adanya nilai universal tentang menjaga kelestarian alam. Kesimpulan penelitian ini adalah, kedekatan hubungan antara pesantren dan masyarakat sekitar yang beragama Hindu dilandasi faktor sejarah yang terus disosialisasikan. Selanjutnya, adanya kegiatan yang memiliki nilai universal.</p>2023-03-29T08:27:43+00:00Copyright (c) 2023 Nusantara Journal of Islamic Studieshttps://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/NJIS/article/view/5164Total Quality Manajemen untuk Meningkatkan Kualitas Output melalui Sistem Kontrol Mutu Madrasah2023-03-29T08:41:14+00:00Ramlahhubbyfillah0@gmail.comAhmad Rifdur Rohmanraiiqrohman@gmail.com<p><em>The good quality education was not only determined by the teacher, but also influenced by the entire personnel and educational elements, such as; students, administration management, curriculum, vision, mission. Therefore, the total quality manejement not only was positioned as a strategy and apporoach in advencing of educational quality, but also positioned as an integral system of quality improfment in education and the way of life in achieving the objectives effectively and effeciently. Implementation of total quality manajemen in educational institutions boarding school should be implemnetedas an effeort to increase the quality of education that had high competitive power. This strategy should be done continuously in order to optimizly the quality and productivity of education with held on the principle of continous improvement</em>.</p>2023-03-29T08:32:00+00:00Copyright (c) 2023 Nusantara Journal of Islamic Studieshttps://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/NJIS/article/view/5165Budaya Organisasi Pesantren sebagai Upaya Menguatkan Perilaku Santri dalam Belajar2023-03-29T08:41:15+00:00Ahmad Musaddadahmad.musaddad8181@gmail.comBadrun Fawaidibadrunfawaidi83@gmail.com<p>Dinamika pesantren sebagai lembaga pendidikan islam dalam merespon modernisasi pendidikan memunculkan ragam sikap. Sebagian bersikap konservatif dengan tetap memelihara tradisi system pendidikan salafnya; sebagian mencoba menjawab tantangan modernisasi dalam bentuk trasnformasi pendidikan dengan tanpa mengesampingkan budaya pesantren yang sudah menjadi ciri khasnya sebagai lembaga pendidikan islam. Penguatan budaya organisasi pesantren dilakukan dalam upaya menjaga karakteristik pendidikannya yang unik dan diyakini sebagai salah unsure fundamental dalam mencetak lulusan yang bermutu. Riset ini menggunakan jenis kualitatif deskripstif dengan pendekatan fenomenologi untuk memahami secara mendalam terhadap fenomena melalui pengalaman pengurus maupun pimpinan pondok pesantren. Hasil penelitian ini ditemukan adanya bangunan dan konstruksi budaya organisasi pesantren yang ditanamkan untuk mendukung dan menjadi pedomab belajar santri agar menjadi lulusan yang bermutu sesuai dengan tujuan pendidikan pondok pesantren itu sendiri.</p>2023-03-29T08:36:11+00:00Copyright (c) 2023 Nusantara Journal of Islamic Studieshttps://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/NJIS/article/view/5166Analisis Kebijakan Pendidikan Madrasah Diniyah2023-03-29T08:41:15+00:00Lukman Nul Hakimhakim.lukmanul2014@gmail.comAbdul Muismu082301583008@gmail.com<p>Lembaga pendidikan islam di Indonesia mengalami perjalanan panjang sebelum akhirnya eksistensinya tidak hanya diakui oleh kalangan muslim tetapi juga oleh pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya beberapa kebijakan tentang pendidikan islam yang dalam konteks penelitian ini adalah lembaga pendidikan Madrasah Diniyah. Mulai dari PMA nomor 13 tahun 1964, nomor 3 tahun 1983, nomor 20 tahun 2003, nomor 55 tahun 2007 dan nomor 13 tahun 2014. Seluruh kebijakan adalah untuk memberikan landasan hokum terhadap terlaksananya pendidikan madrasah diniyah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan dengan tujuan menganalisis bagaimana dampak kebijakan tersebut dalam memberikan naungan hukum pada Madrasah Diniyah. Hasil penelitian ini bahwa kebijakan-kebijakan tentang madrasah diniyah dari tahun 1964 sampai dengan tahun 2014 awalnya mengalami berbagai kendala mulai dari kurangnya minat masyarakat terhadap madrasah diniyah meskipun madrasah ini telah memiliki ijazah formal hingga tidak memiliki efek social.</p>2023-03-29T08:41:01+00:00Copyright (c) 2023 Nusantara Journal of Islamic Studies