Dialektika Agama Dan Budaya Di Masyarakat Muslim
Abstract
Budaya adalah hasil pikiran, akal budi; adat istiadat; sesuatu yg sudah menjadi kebisaaan yang sukar diubah, sehingga mau gak mau akan terjadi dialektika agama Islam dengan budaya lokal yang menghasilkan produk budaya sintetis. Maka dari hal itu, merupakan suatu keniscayaan sejarah sebagai hasil dialog Islam dengan sistem budaya lokal. Lahirnya berbagai ekspresi-ekspresi ritual yang nilai instrumentalnya produk budaya lokal, sedangkan muatan materialnya bernuansa religius Islam adalah sesuatu yang wajar dan sah adanya dengan syarat akulturasi tersebut tidak menghilangkan nilai fundamental dari ajaran agama. Secara metodologis dalam hukum Islam, adat/tradisi bisa saja dijadikan sebagai dasar penetapan hukum selama adat tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Dengan demikian, dialektika antara agama dan kebudayaan merupakan sebuah keniscayaan. Agama memberikan warna (spirit) pada kebudayaan, sedangkan kebudayaan memberi kekayaan terhadap agama.References
Muhaimin dkk.2005. Kawasan dan Wawasan Studi Islam. Cetakan 1. Jakarta: Prenada Media.
Tim Penyusun Kamus. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kedua. Cetakan 10. Jakarta : Balai Pustaka.
Simuh. 1995. Sufisme Jawa, Transformasi Tasawwuf ke Mistik Jawa. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Beatty, Andrew. 2001. Variasi Agama di Jawa: Suatu Pendekatan Antropologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Roibin. 2008. Dialektika Agama dan Budaya (Studia Philosophia at Theologica). vol. 8, No. 2. Oktober.
Forum Karya Ilmiah (FKI) TAHTA. 2010, Menjawab Vonis Bid’ah, cetakan 1, Pustaka Gerbang Lama; Kediri.
Moller, Andre. 2005. Ramadan di Jawa: Pandangan dari Luar. Jakarta: Penerbit Nalar.
Rif’an, Ali. 2010. Buku Pintar Wayang. Yogyakarta: Garailmu.
Geertz, Clifford. 1992. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta: Refleksi Budaya.
Rif’an, Ali. 2010. Buku Pintar Wayang. Yogyakarta: Garailmu.
Susmono, Ki Enthus. 2008. Pagelaran Wayang dengan Judul: Bimo Kurdho.
Paisun. 2010. Dinamika Islam Kultural (Studi atas Dialektika Islam dan Budaya Lokal Madura) dalam Jurnal Annual Conference on Islamic Studies (ACIS), Vol. 10, Banjarmasin, 1 – 4 November .
Kuntowijoyo. 2001. Muslim Tanpa Masjid, Essai-essai Agama, Budaya, dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental. Bandung: Mizan.
http://ahmadzain.wordpress.com/2006/12/08/relasi-antara-islam-dan-kebudayaan/.
http://bhupalaka.files.wordpress.com/2010/05/makalah-kel-7.docx.