Lelakon Santri di Pondok Pesantren dalam Kajian Folklor

  • Tristan Rokhmawan Sekolah Tinggi Keguruan dan ilmu pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia Pasuruan, Indonesia
Keywords: lelakon, santri, pesantren, folklor

Abstract

Pada dua pondok pesantren di wilayah Kota Pasuruan, peneliti menggali bentuk-bentuk folklor berupa perilaku sehari-hari yang kemudian merepresentaasikan keunikan budaya dan praktik kehidupan para santri di pesantren. perilaku khusus ini kemudian disebut dengan lelakon. Adanya lelakon ini merepresentasikan karakter berpikir, berperilaku, dan bersikap secara sosial yang dilakukan oleh para santri dalam menjalani masa hidupnya di lingkungan pesantren. Dengan metode penelitian folklor dan pendekatan interpretatif terhadap data yang diperoleh, didapatkan dua hasil penelitian yakni bentuk lelakon dan representasi sikap hidup santri. 63 lelakon dapat diklasifikasikan dalam  5 bentuk di antaranya : 1) Lelakon yang dilakukan untuk berbagai tujuan tertentu, 2) Lelakon yang dilakukan dengan membaca kutipan ayat dalam wakti khusus karena kepercayaan tertentu pada isi kutipan ayat dari kitab suci, 3) Lelakon yang buruk dan kemudian dilarang, 4) Lelakon sehari-hari, dan 5) Lelakon untuk menanggapi suatu kejadian sebagai pertanda atau firasat. Dengan pendekatan interpretatif, 11 gambaran sikap hidup santri dapat disimpulkan, di antaranya : 1) santri menyesuaikan diri dengan lingkungan ponpes, 2) santri menyadari kekuatan ghaib jin dan setan, 3) santri mempercayai karomah pada orang-orang tertentu, 4) santri mempercayai manfaat beberapa ritual berdoa, 5) santri mempercayai keistimewaan pada waktu / moment tertentu, 6) santri mendoakan ahli kubur, 7) santri mempercayai adanya balasan bagi segala perilaku buruk, 8) Santri Mempercayai mitos buruk terkait beberapa perilaku umum, 9) santri menghormati orang lain bahkan makhluk ghaib, 10) santri mempercayai mitos baik terkait beberapa perilaku umum, dan 11) santri mempercayai bentuk-bentuk firasat baik dan buruk.

References

Al Attas, Syed Hussien. (1969). Firasat Mengenal Diri Sendiri. Kuala Lumpur: Karyawan International Corporation.
Atikah. (2010). Deskripsi Kandungan Nilai-Nilai Religius Dan Budaya dalam Manakib Datu Suban Karya H.M. Marwan (Skripsi Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin).
Aziz, S. F. A., & Yunos, Y. (2018). Ilmu Firasat Melayu Dalam MS 174. Persidangan Siswazah Penyelidikan Manuskrip Alam Melayu, 163.
Daulay, H. P. (2001). Historisitas dan Eksistensi: Pesantren Sekolah dan Madrasah. Yogyakarya : Tiara Wacana Yogya.
Dhofier, Z. (1986). Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia. Prisma, (2).
Geertz, C. (1981). Abangan, Santri dan Priyayi dalam masyarakat Jawa, terj. Aswab Mahasin., Jakarta: Pustaka Pelajar.
Haryanto, S. (2011). Persepsi santri terhadap perilaku Kepemimpinan Kiai di Pondok Pesantren: Studi Interaksionisme Simbolik di Pondok Pesantren Sidogiri–Pasuruan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
HUSNA, F. M. (2013). Manakib Dalam Pandangan Masyarakat Jawa; Kajian Resepsi Terhadap Manakib Syaikh Abdul Qadir Jailani Di Desa Wareng Butuh Purworejo (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Ma’Luf, L. (1986). al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam. Beirut: Dar al-Masyriq.
Madjid, N. (1997). Tradisi Islam: peran dan fungsinya dalam pembangunan di Indonesia. Jakarta: Paramadina.
Mas’ud, A. (1998, June). Why the Pesantren as a Center for Islamic Studies Remains Unique and Stronger in Indonesia?”. In International Seminar at Prince of Songkla University, Pattani.
Mastuhu. (1994). Dinamika sistem pendidikan pesantren: suatu kajian tentang unsur dan nilai sistem pendidikan pesantren. INIS.
Maunah, H. B. (2009). Tradisi Intelektual Santri. Yogyakarta : Teras.
Muhtadin, M. (2018). Sosialiasi Yasinan dan Tahlilan dalam Komunikasi Islam (Disampaikan pada Jamaah Masjid Al Adil-Jakarta Selatan). Jurnal Abdi MOESTOPO, 1(01), 23-29.
Mumfangita, T. (2007). Tradisi Ziarah Makam Leluhur Pada Masyarakat Jawa. Makna, Tradisi dan Simbol II (3), 152-159.
Ningsih, L. P. (2017). Tradisi penggunaan garam dalam bacaan Yasin di desa Garon Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Putra, A., Ngulum, H., Hasanah, W., Dhia, F. Z., Maimunah, Z., Wildan, N. A., ... & Soni, A. P. (2019). Pelestarian Kembali Tradisi Islam melalui Seni Maulid Ad-Diba’di Dusun Junut Desa Purwoharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat, 1, 55-57.
Rahmawati, A. (2015). Kepatuhan Santri Terhadap Aturan Di Pondok Pesantren Modern (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Rochman, F. (2010). Berbakti kepada orang tua menurut penafsiran Hamka dalam tafsir al-Azhar dan Hasbi ash-Shiddieqy dalam tafsir an-Nur (study komparatif) (Doctoral dissertation, IAIN Walisongo).
Rokhmawan, T. (2018b). Mengakrabkan Budaya Lisan Dan Penyelenggara Pendidikan Sebagai Upaya Merevitalisasi Kesusastraan Lisan-Lokal. Prosiding seminar Nitisastra 1. 21 Mei 2016 Pascasarjana UM.
Rokhmawan, T., & Firmansyah, B. (2015). Bangunan “Kerajaan Surgawi”: Kepercayaan Irasional dan Fungsi Sosial dalam Legenda Kiai Sepuh. Jurnal Ilmu-ilmu Humaniora, 1.
Rokhmawan, T., & Firmansyah, M. B. (2017). Cultural Literacy Development Based On Local Oralstories As The Cultural Identity Of Kebonsari Elementary School. ISLLAC: Journal of Intensive Studies on Language, Literature, Art, and Culture, 1(1), 224-238.
Rokhmawan, T., & Firmansyah, M. B. (2018a). Budaya Lisan sebagai “Pembawa Nilai Normatif” Masyarakat Santri: Analisis Konten Didaktik dan Penyusunan Cergam Legenda Para Ulama. Prosiding seminar Potensi Sastra Lisan di Era Global 1. 18 Oktober 2017. Jurusan Sastra Indonesia UM
Rokhmawan, T., & Firmansyah, M. B. (2019). Kenapa Kita Harus Percaya Legenda Kiai?(Studi Kepercayaan Masyarakat Muslim terhadap Legenda Kiai Sepuh di Kota Pasuruan). Al-Makrifat: jurnal kajian Islam, 4(1), 1-42.
Romas, C. S. (2013). Kekerasan di Kerajaan Surgawi. Yogyakarta: LKPM.
Sabiq, Z. (2012). Kecerderdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Pamekasan. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 1(2).
Saepudin, A. (2011). Makna ritual Ratiban Al-Hadad dan pengaruhnya terhadap perilaku keagamaan santri: penelitian di Pondok Pesantren Al-Mardhiyyatul Islamiyyah, Kp. Cibagbagan, Kec. Cileunyi Kulon, Kab. Bandung (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Tafsir, A. (2004). Pendidikan dalam perspektif Islam. Bandung: Rosda Karya.
Yasmadi, M. P. (2002). Kritikan Nurchlish Madjid Terhadap Pendidikan.
Zuhriy, M. S. (2011). Budaya Pesantren dan Pendidikan Karakter Pada Pondok Pesantren Salaf.
Published
2019-10-02
How to Cite
Rokhmawan, T. (2019). Lelakon Santri di Pondok Pesantren dalam Kajian Folklor. Al-Makrifat: Jurnal Kajian Islam, 4(2), 151-182. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/makrifat/article/view/3463